Assalamualaikum
Khusus untuak uda Indra " Selamat atas kelahiran putra pertamanya semoga
ananda jadi seorang yang soleh , amin "

salam
Ely (32)

-----Original Message-----
From: Indra J Piliang [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Saturday, June 28, 2003 1:00 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [RantauNet.Com] Maubah Namo Provinsi


orang papua, begitu berjibaku dengan perubahan nama dari Irian Jaya 
menjadi Papua, tetapi mereka menolak pemekaran wilayah. pemekaran 
wilayah justru lebih besar biayanya, lebih banyak korupnya, lebih 
lebar mudaratnya. Lihat bagaimana runyamnya hubungan antara warga 
provinsi kepulauan Riau dengan provinsi Riau. sejak UU Otda 
dijalankan, ada sekitar 70-an kabupaten/kota baru lahir, tetapi 
justru dampaknya merugikan. 

Juga lihat bagaimana Ujung Pandang berganti nama menjadi Makasar. 
Kini nama itu jauh lebih memberikan "semangat" bagi orang-orang 
Makasar, ketimbang dulu ketika menyebut diri sebagai orang "Ujung 
pandang". Cost-nya tidak terlalu banyak.

Indonesia adalah sebuah negara yang sangat kaya. kekayaan itu 
dirampas lewat keseragaman, bukan keberagaman. Lihat bagaimana 
Muangthai berubah menjadi Thailand, Birma menjadi Myanmar, sesedikit 
apapun justru membawa kearah perubahan/perbaikan ekonomi, sosial dan 
budaya. Ketika lepas dari Indonesia, Timor Timur berubah menjadi 
Timor Lorosae.

pemberian nama-nama provinsi di Indonesia sebagian besar memang 
berada dalam keadaan darurat perang. dalam keadan normal, nama-nama 
itu bisa saja diubah, untuk menunjukkan keberagaman suku, adat, 
agama, istiadat, sejarah, tradisi, dll. 

kalau dihitung costnya, tak akan banyak. cuma persetujuan DPR, 
pergantian kop surat (dengan cara menghabiskan kop surat lama, yang 
disebut sebagai transisi adiministrasi), penggantian sejumlah bordir 
tanda pegawai (yang memang tiap pergantian seragam akan ada bordiran 
baru). anggarannya tak akan sampai Rp. 1 Trilyun, sebagaimana dana 
perang enam bulan di Aceh, atau tak akan sampai sebesar Rp. 600 
Trilyun sebagaimana dana BLBI yang hilang karena sentralisasi 
keuangan.

cost juga harus dihitung dari kebaikan atau keburukannya. sebagai 
perbandingan, berapa cost yang harus dibayar dengan memekarkan 
wilayah, dibandingkan dengan hanya mengubah nama wilayah? kini di 
Jambi antara elite dan warga kabupaten bungo dan kabupaten tebo 
bertengkar soal batas-batas wilayah, padahal dulu satu kabupaten. 

di sumatera utara juga begitu. minimal kini ada tuntutan untuk 
dipecah menjadi tiga provinsi, karena masing-masing daerah 
merasa "berbeda" dengan daerah lain. kenapa tak dicapai kesepakatan 
baru, mempertemukan perbedaan itu, lantas memberi nama baru? Aceh 
dulu hampir saja dipecah menjadi tiga provinsi, untunglah didapatkan 
satu nama alternatif: Nangroe Aceh Darussalam, maka jadilah Aceh satu 
provinsi. politik pada prinsipnya adalah kesepakatan bersama yang 
mempertemukan keuntungan semua pihak. demi politik, orang bersedia 
mati, bahkan menderita dan miskin. tak semua hal selalu terkait 
dengan ekonomi. apa kemerdekaan timor timur karena soal ekonomi? wow, 
tidak. mereka sangat miskin, kini semakin miskin. tapi mereka merasa 
jauh lebih bermartabat. hanya negara-negara seperti Amerika yang 
menganggap politik sebagai masalah ekonomi, orang Korea Utara, Irak, 
Iran, dllnya tidak. hidup bukan untuk makan, tapi makan untuk hidup.

ketimbang setiap saat muncul soal tuntutan "merdeka", "pemekaran" 
dllnya, kenapa tak diantisipasi dengan perubahan nama saja, sembari 
memperbaiki bidang-bidang lain? seorang anak di minang -- karena 
kampung saya minang, entah yang lain -- yang sakit-sakitan, biasanya 
diubah namanya, atau "dijual" ke orang lain. tidak ada orang yang 
ingin nama anaknya Dajjal atau Iblis. nama menjadi persoalan prinsip 
bagi sebagian orang, sekalipun tidak bagi orang lain. 

kalau dunsanak-dunsanak suka nonton bola, lihat betapa beragamnya 
nama-nama club, sekaligus nama-nama daerah/kota yang diwakili. 
Chelsea, Madrid, Munchen, etc. coba liga kita dalam PON: kesebelasan 
sumatera utara, kesebelasan sumatera barat? coba lihat cara 
suporter "menolak"-nya. Sumatera Barat disebut "kesebelasan urang 
awak", ada yang disebut "Maung Bandung", "Ayam Kinantan", dll. Ini 
kan sebentuk identitas kultural yang muncul dari suporter...

ini hanya diskusi, jangan bawa ke hati. kalau setiap diskusi dibawa 
ke hati, mati kita....

--- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote:
> Ass,w,w.
> Dunsanak Andri Agusta, ambo satuju jo pamikiran dunsanak nan masih 
murni
> tanpa ado raso ingin bamego-mego dikondisi ekonomi nan caruik-
maruik ko,
> utang sabalik pinggang, sampai ka anak cucu nan alun lahia pun 
utang alah
> mananti, baa pulo timbua pikiran kito saat kini ko untuak marubah 
namo2
> nan sudah ado tu, batua kecek dunsanak Andri, semua itu akan ber 
efek ke
> cost, seperti nan alah diterangkan dek dunsanak sebelumnyo.
> Manuruik ambo, rancak kito banamkan jauah2 pemikiran untuak marubah 
namo2
> tu. Nantik kalau ekonomi kito alah satel dan utang alah baransua 
habih,
> baru pemikiran ko di muncua kan kembali, indak oleh kito, mungkin 
anak
> kito, atau cucu kito.
> 
> Salam peduli dan prihatin,
> M.St.Bangsawan
> Pusri Palembang
> 
> > assal. ww.
> >
> > ide sarupo nanko adolah murni model pemikiran sebagian besar para 
praktisi
> > pemerintah dan para politikus indonesia....kurang sensitif dengan 
masalah
> > nan labiah urgent di masyarakat....
> ---------------------------------------
>  kecek Mak Ban, sarancaknyo di kuduang
> ---------------------------------------
> >
> > maaf kalo ado nan tasingguang
> >
> > wass
> > and
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: Indra J. Piliang <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Saturday, June 28, 2003 3:07 AM
> > Subject: [RantauNet.Com] Maubah Namo Provinsi
> >
> >
> >> Sanak-sanak di rantau, dulu pernah ambo manulih di koran soal 
perubahan
> >> namo-namo provinsi, sebagai khasanah identitas kultural dan 
historis
> >> masing-masing. Tujuannyo mampakuek desentralisasi jo otonomi.
> >>
> > RantauNet http://www.rantaunet.com
> > Isikan data keanggotaan anda di 
http://www.rantaunet.com/daftar.php
> > -----------------------------------------------
> >
> > Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke:
> > http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
> > ===============================================
> 
> 
> RantauNet http://www.rantaunet.com
> Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
> -----------------------------------------------
> 
> Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
> http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
> ===============================================


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
-----------------------------------------------

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===============================================

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
-----------------------------------------------

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===============================================

Reply via email to