Gaji Istri Untuk siapakah..? Assalamualaikum.Wr.Wb.
Surat Kabar " AsShawt Al Azhar " ( Suara Al Azhar ) 250703,kolom " Keluarga dan Masyarakat ",menuliskan bahwa 65 %,pertengkaran Suami Istri ( di Mesir ), terjadi akibat permasalahan " Gaji Istri ". Kita tahu,bhw Mesir adalah gudangnya Ilmu Pengetahuan Agama.Negeri para kelahiran Nabi2,dan Ulama.Sebagaimana kita tahu juga bhw Mesir adalah negeri si pembangkang Fir'aun.Tak heran bila spi saat ini tetap ada anak2 Fir'aun yg bersemayam di negeri Mesir itu. Sbgmn kita tahu juga Mesir adalah negeri nya Nabi Yusuf si tampan,dan gagah,membuat para wanita bangsawan memotong jari tangan mrk sendiri akibat terpukau dgn ketampanan beliau,dan Zulaikha yg tak kuat menahan diri akibat ketampanan anak asuhnya itu.Spi saat inipun ngak heran betapa byknya lelaki tampan dan wanita cantik di negeri ini. Kita sama2 tahu bhw dlm agama, kewajiban mencari nafkah bagi keluarga adalah tanggung jawab suami.Dalam Al Qur'an ada keterangan eksplisit ,yg menunjuk tugas lelaki menafkahi istri dan anaknya.: " Kaum lelaki adalah pemimpin bagi wanita,oleh karena itu Allah melebihkan sebagian dr mereka (lk2),atas sebagian yg lain (Pr )Dan karena mereka laki2 tlh menafkahkan sebagian dr harta mereka ".( Q.S An Nisa' (4 ) (34 ) ). Sementara dlm ayat lain Allah berfirman :" Para ibu hendaknya menyusukan anaknya selama dua thn penuh..yaitu bagi yg ingin menyempurnakan penyusuan…dst. "(Q.S Al Baqarah 233 ) Ayat pertama secara jelas dan nyata ,bhw laki2 bertanggung jawab memenuhi kebutuhan istrinya,sedangkan wanita bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anaknya.Pembagian fungsi yg menunjuk pd fitrah biologis dan emosi lelaki dan wanita,yg saling mengisi bukan saling bersaingan . Zaman dahulu,mgkn pembagian tugas ini berjalan sesuai dgn kodrat masing2,tdk ada perselisihan dan masalah.Sehingga apa2 yg digariskan agama berjalan mulus,tanpa alang yg merintang. Namun apakah di zaman ini, semua ini dpt berjalan mulus?,tuntutan zaman dan ekonomi tahun demi tahun,berjalan seiring dgn perputaran roda bumi dunia yg semakin mengganas dan panas? Bila sang suami Direktur yg kaya raya,atau pejabat yg mapan (apalagi yg suka korupsi ,naudzubillahi mindzalik ),biasanya sgt jarang kebutuhan tambahan dr gaji sang istri di perlukan.Tapi bila sang suami pegawai biasa,apalagi cuman kuli dr buruh suatu perusahaan,pedagang kaki lima,sementara anak seabrek banyaknya,apakah sang istri tinggal diam di rumah saja,ongkang2 kaki,apalagi bila anak2 semua sdh berangkat sekolah.Tak ada yg dilakukannya.Apakah hal ini wajar dilakukan seorang istri,membiarkan sang suami peras keringat keluar tenaga tanpa membantu suami meringankan beban ekonomi keluarga?Hanya dgn alasan " Nafkah adalah tanggung jawab suami..??".Kita kira ini dugaan yg meleset sama sekali thdp makna dr Hidup berumahtangga. Bukankah Allah SWT berfirman,bhw tujuan utk berumah tangga itu adalah utk menciptakan " Saling kasih sayang,Cinta,dan ketenangan.?.Salah satu bagian utk menciptakan ketenangan dan cinta,bila suasana ekonomi RT juga aman.Ketenangan dan kebahagiaan itu bukan tanggung jawab sepihak,tapi tanggung jawab kedua belah pihak. Gaji Istri untuk siapakah..?? Menurut ajaran Islam,jika wanita bekerja,uang yg diperoleh adalah miliknya sendiri.Dihabiskan atau disimpan merupakan hak dia.Bagaimanapun juga,jika keduanya memutuskan persetujuan yg saling menguntungkan,bhw istri akan bertanggung jawab utk beberapa bagian dr kebutuhan keuangan keluarga,tidak ada salahnya,terutama jika ia memiliki pekerjaan yg bermanfaat utk dirinya sendiri dan orang lain.Spt seorang guru,dosen,penulis,penjahit,pemasak dsbgnya,yg berkaitan dgn tugas dan fitrahnya sbg seorang wanita. Yang tidak dapat di tolerir adalah ketika suami meninggalkan tugasnya mencari uang utk keluarga,menyerahkan semuanya di pundak istri,atau dimana ia mewajibkan wanita yg seharusnya lbh baik tinggal di rumah,utk keluar mencari uang di tempat bekerjanya para lelaki. Hal ini jelas tdk diperbolehkan.Hidup itu mahal,dan uang saja tdk cukup utk mempertahankan sebuah keluarga.Sekali lagi jika istri setuju bekerja dlm usaha membantu suami,hal itu harus dilakukan secara sukarela,bukan krn paksaan atau tekanan dr suami,atau ketidaksediaan suami utk bekerja. Dalam beberapa kasus,suami hrs memahami bhw sang istri turut ambil bagian dlm tanggung jawab suami.maka tunjukkan penghargaan kepada istri dan berikan bantuan mengerjakan tugas2 istri di rumah tanpa mengharapkan imbalan. Seorang istri secara hukum tdk bertanggung jawab atas keuangan rumahnya,tetapi ia mendapat pahala atas sumbangannya. Zainab istri Abdullah bin Mas'ud biasa menyediakan kebutuhan Abdullah dan anak yatim yg ada di bawah perlindungannya.Dia meminta penjelasan dr nabi,apakah di izinkan baginya memberikan zakatnya bagi mrk.Nabi bersabda : " Ya,dan dia akan menerima balasan dua kali lipat,satu utk membantu saudara,satu lagi utk zakatnya " ( H.R .Bukhari,2.545 ). Sangat tragis sekali apa yg terjadi di negara para nabi ini.Mesir sgt terkenal dgn wanitanya yg keras.Jangankan stlh menikah,sblm menikahpun betapa beratnya syarat2 yg diajukan oleh wanita kpd calon suami,Mahar yg sgt terlalu tinggi utk ukuran ajaran agama Islam yg sebenarnya.Padahal Islam,membolehkan seseorang kawin hanya dgn cincin besi,ataupun hanya dgn membacakan ayat Allah sbg ganti maharnya,bila sang suami kurang mampu.Sgt berbeda dgn keadaan di Mesir.mahar itu sgt tinggi,sehingga tak heran klu baik itu lelaki ataupun wanitanya kawin di usia yg lanjut. Begitupun bila suami istri itu bercerai,Rumah jatuh ketangan istri beserta harta benda lainnya. Satu sisi,memang hal ini berdampak,jarang terjadinya perceraian,krn sdh barang tentu lelaki mikir 2000 kali utk menceraikan istrinya. klu di cerai,semua harta habis,jatuh ketangan istri.Blm lagi bila ia akan kawin lagi,maka hrs mempersiapkan dr awal lagi. Sisi lain berdampak negative.Sependek pengamatan,saya melihat betapa byknya lelaki Mesir yg tunduk dan patuh pd sang istri,dimarahi ia diam saja,sabar sepanjang masa dan zaman,tabah menghadapi tingkah laku istri yg kadang sdh keterlaluan.Seakan2 lelaki itu tdk punya harga diri lagi,barada di bawah ketiak istri.MasyaAllah berbanding terbalik dgn sikon di Indonesia,yg betapa byknya wanita tersiksa,akibat tingkah pola sang suami. Apalagi di zaman krisis saat ini,wanita Mesir byk yg bekerja di luar rumah,semakin merajalela sikap mrk thdp sang suami.tak heran,byk diantara para istri itu tdk mau membantu perekonomian keluarga,krn alasan,yg bertanggung jawab utk urusan dapur RT adalah sang suami.Jangankan utk membantu buat makan keluarga,utk membayar tagihan listrik saja wanita itu tdk mau..?Naudzubillahi mindzalik.kemanakah dunia ini akan kita bawa?ternyata benar," Uang,dan Harta, sering membuat manusia lupa diri " Wallhua'lam Bisshawab. Wassalam. Cairo 2 0803 Rahima.S.S.Lc.Dpl. ( 34 ) __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software http://sitebuilder.yahoo.com RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php ----------------------------------------------- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ===============================================