Kita tunggu tayangannya......
Dan semoga banyak lagi, cerita-cerita dari ranah minang yang diangkat ke
layar lebar.
seperti halnya sinetron2 kolosal dari tanah jawa/pasundan yang di tayangkan
TV-TV
swasta belakangan ini.

Semoga.......
-----------

Mengangkat Syeh Burhanuddin ke Layar Lebar
By padangekspres
Selasa, 19-Agustus-2003, 02:27:53 WIB15 klik


Salah satu tokoh yang berjasa menyebarkan agama Islam di Minangkabau, Syeh
Burhanuddin dari Ulakan, rencananya akan dilayar-lebarkan oleh insan film
Indonesia bekerjasama dengan Pemkab Padangpariaman.


Wacana ini disampaikan salah seorang insan perfilman Indonesia asal Parik
Malintang Pariaman, Sultan Saladin atau kini bernama Muhammad Saladin kepada
pers, kemarin di Padang. "Bupati Padangpariaman, Bapak Muslim Kasim begitu
antusias menyambut ide pembuatan film Syeh Burhanuddin tersebut. Kita
nantinya akan mengakomodirnya sebaik mungkin, lewat survey dan riset
mendalam. Yang jelas tidak seperti sinetron 'duo datuk'," ujar Saladin.

Tahap awal, kata Mhd Saladin, ide ini kita tuangkan dalam bentuk seminar di
Jakarta. Kita akan himpun tokoh-tokoh masyarakat Minang di sana
(Jakarta-Red), untuk mengupas tentang Syeh Burhanuddin. Selanjutnya, kita
akan adakan riset mendalam ke Pariaman.

Ditanya soal pemain, Saladin menyatakan, kita ingin mengangkat film ini
secara jujur, tapi tetap mengakomodir kepentingan bersama alias tidak
hitam-putih. Karenanya, baik dari sisi artistik, latar dan pemain, kita
ingin yang mendekati, paling tidak, mendekati 80 persen.

"Film ini bisa jadi berbentuk kolosal. Saya ingin film ini nantinya bisa
bersaing dalam event perfilman dunia. Pembuatan film ini juga lebih kepada
pencapaian misinya yang nonprofit. Jadi ini semacam proyek idealis-lah.
Meskipun kita tahu, setiap sinetron dan film itu, jarang yang tidak
mendatangkan profit," ujarnya gamblang.

Flashback

Ulakan Pariaman, tempat yang dianggap sebagai pusat penyebaran Islam di
Minangkabau. Awalnya dari Kerajaan Pasai di Aceh yang sejak pemerintahan
Al-Malikus Shalih telah memeluk Islam. Di zaman Iskandar Muda Mahkota Alam,
awal abad ke-17, Aceh beroleh julukan Serambi Mekah. Seorang ulama sufi
penganut tarikat naksabandiah dari Aceh berkunjung ke Pariaman, sempat
menetap di Luhak Agam dan Luhak Lima Puluh Kota.

Beberapa waktu kemudian muncullah Syeh Burhanuddin, murid Syeh Abdurrauf
dari Aceh-penganut tarikat syatariah, yang bermukim di Ulakan Pariaman.
Kelak murid Syeh Burhanuddin Ulakan inilah yang menyebarluaskan ajaran Islam
ke pedalaman. Islam terus tumbuh, hingga awal abad ke-19 di Pandai Sikat
Luhak Agam, muncul kaum Paderi atau kaum putih pimpinan Haji Miskin yang
datang dari Mekkah. (hsn/suk)


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
-----------------------------------------------

Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
===============================================

Kirim email ke