Mamanda Zul,
 
Pencarian jati diri itu banyak sekali macamnya. Tapi dalam hal bertatto nemu jati dirinya begini:  berani memperlihatkan bahwa badan adalah milik pribadi, otoritas penuh atas tubuh berada di tangan sang pemilik tubuh, bukan pada pandapat orang lain. Bertatto di tempat sensitif juga merupakan salah satu cara untuk menunjukan bahwa sang pemilik tubuh itu otonom.
 
Lagi pula bila beberapa orang merasa shock melihat perempuan menghias tubuhnya ditempat tertentu, itu hanya karena faktor kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat dari mana dia berasal saja. Bila masyarakat kita tidak tidak memiliki seni tattto, bukan berarti tatto adalah sesuatu yang buruk. Sesekali coba tanya para lelaki yang hidup di lembah Baliem atau lelaki Mentawai pedalaman sana, apa pernah terlintas dalam kepala mereka untuk melakukan pelecehan seksual atau pengen memperkosa melihat para perempuan telanjang dada meletakan tattonya di tempat2 yang sebagian kita menganggap daerah "lampu merah"?
 
Ohya menggunakan simbol2 keagamaan yang dianggap para penganutnya adalah simbol suci tentu saja  sudah keluar dari konteks seni itu sendiri.Saya memaklumi pembakaran besar2an sebuah tabloid di Bali beberapa waktu yang lalu karena ketidak tahuan sang artis untuk menempatkan simbol suci tersebut di pusernya.
 
--Gm
 
 
----- Original Message -----
From: zul amri
Sent: Wednesday, September 24, 2003 2:23 PM
Subject: Re: Mamanda Buyuang...Re: [RantauNet.Com] Mengenali Pria melalui dandanan Kita

Jatidiri apa yang hendak  dicari Nona Cysca ?? Apakah dengan memasang tattoo didaerah sensitif itu dapat menunjukkan status seseorang ?
Eh.. Cysca kemana aje  kok baru nongol , bagaimana kelanjutan diskusinya.
 
om zul 

Kirim email ke