Baa kalau kito pai basamo-samo dari RN ko....
Baa lo nak ka mambangkik batang tarandam bilo kanai "riak" senek jeh lah oleng...
Kalau lah basuo tampek uleknyo.. kan tingga mambuang uleknyo, sudah tu wak kubak
lo baliak bagian nan eloknyo... take it easy....
 
salam - tg
-----Original Message-----
From: -- (*o*) -- [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Assalamualaikum,
 
Bundo, terima kasih karena telah membantu merefleksikan bayangan Nanda yang sebenarnya di rantaunet ini, yakni pengirian melihat kelebihan perempuan lain. Gondok juga sih karena saya tidak merasa demikian. Tapi baiklah, saya tidak akan berkomentar banyak soal ini karena Bundo punya kebebasan unjuk persepsi 100 persen dalam menilai perilaku Nanda. Dan sungguh Nanda berusaha keras untuk tidak marah, paling2 ngegebuk meja sendiri saja.Ketahuilah satu hal bahwa hal ini tidak akan menimbulkan dendam dalam hati Nanda, menjelang shalat lhor marahnya juga akan hilang.Jadi tidak akan memberati Bundo dalam perjalanan umroh nanti.
 
Tapi Bun, ada yang Nanda sayangkan dengan berlalunya Bundo dari Rantaunet ini yang diawali dari ketidak sukaan terhadap Nanda.Please Bun, aku tidak ingin menjadi sebagai sosok dendam dalam hatimu. Membuat dendam dalam hatimu dan kemudian membawanya pergi begitu saja, ini suatu bentuk hukuman yang paling berat untuk Nanda. Akan banyak yang kehilangan jika Bundo berlalu dari palanta ini. Apa tidak sebaiknya Nanda saja yang pergi sebagai bentuk permintaan maaf. Nanda rela pergi dan tidak akan nongol2 lagi disini asal bisa memberi ketentraman kepada Bundo dan Rahima yang telah membuat rasa iri Nanda terbetik dan tentu saja terhadap Mak Duta serta Uda Bangsawan. Jadi tolong pikirkan sekali lagi soal kepergian Bundo ini.
 
wassalam,
 
Nanda Evi
 
----- Original Message -----
Sent: Friday, October 03, 2003 5:23 AM
Subject: [RantauNet.Com] Tanggapan Bundo

<DIV>
<

Kirim email ke