Saya malah ndak punya kertas kerja dan prosiding seminar tuh, Mak Darul.
 
Soal turun, wah...udah dari bertahun2 lalu. Tapi urusan Nagari Matua Nan Tigo kan banyak.
Maka membereskannya pun perlu skala prioritas yang disesuaikan dengan kemampuan.
Saat ini memang salah satu konsentrasinya ke sana. Selain masalah pendidikan.
 
Saya sih ndak peduli lagi dimana, karena saya ndak penting hal2 yang berhubungan dengan kampanye dll.
Cuma gimana caranya deh, asal orang kampung ndak mudah dibodohin dan hidup setidaknya cukup saja lah.
Itu aja, Mak.
 
Jadi, Mak Darul ndak usah capek2 setiap kali saya lempar masalah lalu ngajak saya turun. Karena saya emang udah di lapangan.
Mungkin kesan email saya yang nggak keliatan bahwa saya pernah ato sedang turun ke jalan, ya Mak ?
 
 
"C"
always @ the back stage.
ndak pernah kompanye.
 
 
-----Original Message-----
From: Darul M [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Nyang ikut mikirin udah banyak C, coba lihat kertas kerja dan kertas seminarnya. Yang nyandak ada, ya yang mau terjun langsung.Ayo kamu turun dong C, sebelum naik keatas, yang biasanya tempat melupakan orang dibawah. Kecauali saat kompanye.Baa mak ABP?

Kirim email ke