Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Assalamualaikum ww Pemimpin masa depan haruslah sholih dan muttaqin Kalau disyaratkan hanya beragama Islam saja, yaaaa ... jaman sekarang kan banyak yang Islam KTP, jadi bakalan syusah dong Ehh.. kalau nggak salah sebulan lalu ada polling pendapat dari astaga.com dari 15 kandidat capres ternyata Sultan Hamengku Buwono diurutan nomor kincit 15, Bambang Yudoyono, Abdul Gafur, Yusuf Kalla urutan 8,9,10 dan yang lebih mengaggetkan Amin Rais diurutan kedua tertinggal jauh lebih seratus point setelah Dr. Hidayat Nurwahid yang kalem dan nggak gembar gembor kesana kemari itu Mak Malin sih setuju aja kalo ngomong politik banyak umat Islam yang alergi, mak malin juga maklum kok bahwa bangsa kita yang udah terpasung sejak setengah abad ini terlebih setelah 32 tahun dibawah bayang2 penguasa militer / orde baru, kalau ngomong berbau politik banyak yang sunkan, nggak apa2, tapi intinya adalah kita harus peduli dengan nasib bangsa ini, baa gak ati sanak & mamak tu? So sebagai acuan aja agar nggak nyesel dituduh salah pilih lagi, silahken dicek apakah sang calon itu soleh dan taqwa dan yang penting sekali adalah memiliki komitmen dengan nilai2 religius dalam memberantas korupsi, penyalah gunaan kekuasaan \ kewenangan (power) Apakah sang calon memperlihatkan pengamatan umum bahwa dia selalu berfihak pada kebenaran, tidak menyelewengkan amanat rakyat dan lebih dari itu bersih dari tindakan tercela menurut prepektif agama serta memandang persoalan agama dengan sikap rasional misal pandangan terhadap pemberantasan korupsi atau kebijakan atas dampak penyelewengan versus aturan agama (Islam) Iko ambo kopikan dari milis subalah, kok lah pernah dapek, dilet men dih, maaf yoo... wasalam abpiliang [makmalinpks] -----Original Message----- From: DPC Katapang Kab. Bandung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 04, 2003 8:58 AM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [pks-bandung] PKS-NU Tandatangani Nota Kesepahaman Soal Gerakan Antikorupsi Assalamu'alaikum wr.wnb PKS-NU Tandatangani Nota Kesepahaman Soal Gerakan Antikorupsi JAKARTA - Ketua Umum Partai Keadian (PK) Sejahtera Dr Hidayat Nur Wahid dan Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menandatangani nota kesepahaman tentang gerakan nasional antikorupsi kemarin, Selasa (2/12) di kantor PK Sejahtera Jalan Mampang Prapatan Raya No. 98, Jakarta. Keduanya sepakat untuk mendukung dan bersama-sama mengkampanyekan Indonesia bebas dari korupsi. Selain kedua tokoh di atas, turut pula menandatangani tokoh-tokoh dari beberapa elemen masyarakat seperti Erry Riyana Hardjapamekas (Perkumpulan Membangun Kembali Indonesia), Rustam Aksan (Serikat Pekerja Nasional/Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia), Ahmad Satori Ismail (Ikatan Dai Indonesia), Aan Rohanah (PP Salimah), Nursanita Nasution (International Muslim Women Union Cabang Indonesia), dan Nurul Hidayati (Jaringan Majelis Taklim Indonesia). Penandatanganan kesepahaman ini menegaskan sikap PK Sejahtera - yang selama ini secara terang-terangan mencanangkan program nasional pemberantasan korupsi dan hidup bersih dari korupsi - untuk mendukung apa yang telah disepakati oleh dua organisasi massa besar, NU dan Muhammadiyah yang menandatangani nota kesepahaman tentang pemberantasan korupsi. Dalam sambutannya Hidayat Nur Wahid menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan NU, Muhammadiyah dan organisasi sosial-politik lainnya, karena korupsi adalah musuh rakyat dan lebih berbahaya daripada terorisme. "Korupsi itu sama dengan musuh rakyat. Korupsi sama dengan menyengsarakan kehidupan. Dan korupsi sama dengan terorisme," katanya. Hidayat juga menegaskan agar masyarakat menjadikan para koruptor sebagai musuh bersama. "Hal yang lebih penting dari gerakan ini adalah bagaimana menjadikan korupsi sebagai musuh rakyat, musuh ummat dan musuh bangsa." Untuk lebih mudah diingat masyarakat, lanjut Hidayat, sebaiknya dibuatkan jargon-jargon dimana-mana seperti "korupsi = musuh rakyat", "korupsi = menyengsarakan kehidupan", "koruptor = teroris". Karena itu, Hidayat juga menyarankan agar fatwa ulama NU dan Muhammadiyah tentang korupsi disebarluaskan ke masyarakat sehingga para pelaku menjadi jera. "Dan saya sangat setuju fatwa dari NU bila disosialisasikan kembali yaitu koruptor layak dihukum mati dan kalau dia mati tidak usah disholati. Juga Muhammadiyah yang menyatakan bahwa korupsi adalah dosa yang tidak terampuni alias sama dengan syirik. Kalau itu dosa yang tidak terampuni pastilah mereka akan jera," kata Hidayat. Selain itu Hidayat menegaskan akan pentingnya melibatkan elemen lain dari non muslim karena pelaku korupsi tidak hanya ada di kalangan umat Islam saja. "Kalau hanya umat Islam saja yang bergerak memberantas korupsi nanti para koruptor yang non muslim merasa tidak mendapatkan kritikan yang sangat tajam. Padahal sebagian besar koruptor yang trilyunan rupiah itu bukan beragama Islam," tegas alumnus Ponpes Gontor Jawa Timur ini. Soal Gerakan Antikorupsi ini PK Sejahtera tidak main-main. Mereka, para kader partai, telah membuktikan komitmennya untuk memberantas korupsi dalam kehidupan nyata. Ini terbukti dari riset yang dilakukan Husin Al Banjari, peneliti pada Jaringan Media Profetik (JMP), bahwa 7 anggota DPR, 23 anggota DPRD I, dan 158 anggota DPRD II asal PK Sejahtera di seluruh Indonesia telah menunjukkan integritas moralnya yang bersih. "Selama 5 tahun berkiprah, mereka telah mengembalikan uang suap total senilai 5,3 milyar rupiah dan menyelamatkan uang negara senilai total 739,6 milyar rupiah," ungkap Hidayat mengutip hasil riset tersebut. "Disamping itu, mantan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nur Mahmudi Isma'il, yang tak lain adalah Presiden pertama PK, dan Sekretaris Jendralnya Soeripto, telah berhasil memenjarakan koruptor dalam bidang kehutanan," ungkap Hidayat. "Mereka juga mengembalikan dana non anggaran senilai 7,8 trilyun ke kas negara," tambahnya. Dana itu berasal dari rekening Menhutbun selama bertugas 10 bulan. Biasanya para menteri menjadikan dana taktis sebagai bancakan politik di akhir masa jabatan. Dalam kesempatan yang sama, Hasyim Muzadi menekankan perlunya dukungan yang tulus dan efektif atas upaya yang sudah dirintis NU dan Muhammadiyah. "Saya berharap kehadiran di sini bisa didukung oleh PKS dari berbagai segi termasuk politik karena tidak gampang mengajak partai politik untuk komitmen dengan pemberantasan korupsi. Karena masih ada satu dua partai yang beranggapan untuk menang itu perlu," ujarnya. Dijelaskan bahwa ini bukan gerakan orang yang tidak kebagian korupsi. Kemudian mereka marah-marah kepada koruptor untuk menjadi koruptor baru. Bukan juga gerakan orang yang ingin memeras koruptor. "Dan kita tidak menuju siapa-siapa. Ini penting. Kita tidak membenci siapa-siapa, tidak ingin merontokkan siapa-siapa. Kita ingin Indonesia itu jaya. Soal gelindingan itu nanti siapa yang akan terkena, itu bukan tujuan kita. Itu hanya logika sebuah perjuangan," jelas Muzadi yang sengaja hadir di kantor PK Sejahtera. Namun dirinya menyadari bahwa gerakan ini bukan gerakan yang mudah dan sekali jadi, karena secara sadar korupsi di Indonesia telah membudaya. "Maka kita harus memperbaiki budaya yang salah," ujarnya. Jangan sampai, lanjutnya lagi, kita menjadikan seorang koruptor sebagai pahlawan seperti Robin Hood yang menghalalkan pencurian untuk menolong orang miskin. [PKS-OL/Iman Nugraha] Wassalamu'alaikum wr.wb "Luruskan niat....rapatkan barisan...raih kemenangan........Allahu Akbar...." ________________________________ -----Original Message----- From: Adrisman Yunus [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 03, 2003 4:55 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [RantauNet.Com] Pilih pemimpin di tahun depan Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Assalamu'alaikum wr. wb. Sanak sanak netter di R/N kesemuanya. Tahun depan tak lama lagi...., ditahun itu kita nanti Insya Allah akan ramai ramai memilih pemimpin idaman yang diharapkan akan bisa membawa kita keluar dari masa masa keterpurukan selama ini.....Bisakah.......????? Ini benar benar tergantung dari siapa yang akan kita pilih, kalau seandainya saudara diharuskan menetukan pilihan diantara dua calon berikut ini yaitu : Yang satu beragama Islam & haji tetapi korupsi dan yang lain seorang abangan atau bahkan non-muslim tetapi bersih, tidak korupsi, punya wawasan dan professional, lalu mau milih yang mana?. Pilihan ini enak juga untuk dikaji, kelihatannya susah susah gampang. Siapakah pilihan sanak...??. Kalau saya yang ditanya maka pilihan saya sudah saya tentukan, tapi nanti saja ya....saya beritahu pilihan saya ini. Sebab saya ingin sekali mendengar siapakah pilihan sanak diantara option yang sangat terbatas ini. Wassalam. Adrisman ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php ---------------------------------------------------- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ========================================