Artinya: "Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepadaMU-lah kami meminta pertolongan." Di dalam ayat-ayat yang lalu Allah telah kita kenal bahwa IA itu Rahman dan Rahim serta Rabbul `Alamin juga Maliki Yaumiddin. Sementara oleh karena kehebatan ciptaanNYA dan nikmat-nikmatNYA yang tak terhitung yang IA curahkan kepada kita, maka kita mengucapkan syukur dan pujian kepadanya dengan mengatakan Alhamdulillah hi Rabbil `Alamin. Sudah sepatutnyalah jika sekiranya kita menghadapkan diri kita kepadanya dan seraya mengatakan ketidakmampuan dan kelemahan kita, maka kita juga mengatakan bahwa kita adalah hamba-hambaNYA yang tulus dan hanya dihadapan perintahMU Ya Allah, bukan dihadapan perintah-perintah selainMU kami menundukkan kepala. Kami bukan hamba-hamba Emas dan kekayaan Duniawi juga bukan budak-budaknya kekuatan dan kekuasaan Imperialis. Oleh karena solat yang merupakan manifestasi Ibadah dan penyembahan Tuhan dikerjakan secara berjamaah, maka umat Islam satu suara di dalam satu barisan secara kompak menyatakan bahwa - Iyyaka na'budu wa Iyyaka nasta'in - Ya Allah bukan hanya aku tetapi semua kami adalah hamba-hambaMU dan kepadaMU-lah kami memohon pertolongan. Ya Allah bahkan Ibadah yang kami lakukan ini pun adalah berkat pertolonganMU, jika Engkau tidak menolong kami, maka kami pasti akan menjadi hamba dan budak selainMU. Dari ayat mulia ini hal-hal berikut dapat kita ambil sebagai pelajaran:- · Pertama, meskipun undang-undang yang menguasai alam-alam materi dan formula-formula fisika dan kimia kita yakini, namun semua itu berada dibawah kekuasan Allah dan dibawah kehendaknya. Oleh karena itu kita adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah, bukannya kepada alam dan hanya kepada Allah-lah kita memohon bantuan bahkan dalam urusan materi sekalipun. · Kedua, jika di dalam setiap solat dengan sepenuh hati dan khusyuk kita nyatakan bahwa kita hanya menghambakan diri kepada Allah, maka kita tak akan menjadi orang-orang yang congkak dan sombong.
hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ass Wr Wb bapak Suheimi yth Sepertinya hanifah belum punya kupasan tentang â KepadaMu kami menyembah dan kepadaMu kami minta tolongâ . Mungkin bapak kelupaan. Bagaimana menurut bapak tentang isi pitaruah 23 dan 24 tentang mencari pasangan hidup. Apa bapak setuju ? Mohon bapak kupas juga ya, hanifah berharap bapak tidak setuju, kalau tidak setuju apa alas an bapak. (mohon maaf maksa nih) Terimakasih atas tanggapan bapak Wass Hanifah Damanhuri suheimi ksuheimi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Artinya: "yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat". Dalam memilih jalan kehidupan, manusia terbagi menjadi tiga golongan. Golongan pertama ialah orang-orang yang memilih jalan Allah, dan meletakkan kehidupan pribadi dan masyarakat mereka di atas dasar undang-undang dan perintah-perintah yang telah Allah jelaskan di dalam Kitab-NYA. Golongan ini selalu tercakup oleh rahmat dan nikmat Ilahi yang khusus. Golongan kedua berada di dalam keadaan yang berlawanan dengna golongan pertama. Mereka ini, meskipun mengetahui adanya kebenaran, namun tetap saja menolak Allah bahkan lari menuju kepada selain-NYA. Mereka ini lebih mengutamakan hawa nafsu mereka, keinginan-keinginan ilegal orang-orang dekat dan keluarga serta masyarakat mereka dari pada keinginan dan kehendak Allah SWT. Kelompok ini secara perlahan memperlihhatkan akibat-akibat perbuatan dan perilaku mereka di salam keberadaan mereka. Sedikit demi sedikit mereka menjauh dari Shiratul mustaqim; dan bukannya menuju ke arah Allah SWT dan mendapat rahmat-NYA, mereka terperosok ke jurang kesengsaraan dan kesusahan, serta menjadi sasaran kemurkaan dan kemarahan Ilahi, yang disebut oleh ayat ini sebagai orang yang "maghdluubi alaihim", orang-orang yang dimurkai. Sementara itu, kelompok ketiga ialah orang-orang yang tidak memiliki jalan yang jelas dan tertentu. Mereka itu orang-orang yang bingung dan tidak mengerti. Di dalam ayat ini mereka disebut sebagai orang-orang yang "dloolliin", orang-orang yang sesat. Di dalam setiap salat, kita mengatakan : Ihdinash shirootol ......... Artinya: Ya Allah tunjukilah kami jalan yang lurus. Jalan yang dilalui oleh para Nabi, auliya, orang-orang suci dan orang-orang yang lurus. Mereka yang selalu berada di bawah curahan rahmat dan nikmat-nikmat khusus-MU. Dan jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang telah menyimpang dari kemanusiaan dan menjadi sasaran kemurkaan-MU, juga dari jalan orang-orang yang kebingungan dan sesat. Sampai di sini muncul pertanyaan sebagai berikut: SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG DIMURKAI DAN YANG SESAT ITU? Untuk menjawab pertanyaan ini harus kita katakan bahwa di dalam Al-Quran banyak orang dan kaum yang disebut dengan sebutan di atas. Di sini kita akan singgung salah satu contohnya yang jelas dan nyata. Bani Israil, yang sejarah kehidupan mereka sejak berada di bawah kekuasaan Fir'aun hingga mereka terselamatkan oleh Nabi Musa alaihissalam, telah dijelaskan di dalam Al-Quran, pada suatu masa pernah memperoleh rahmat dan anugerah Allah yang tak terhingga, berkat ketaatan mereka terhadap perintah-perintahn-NYA. Bahkan Allah telah melebihkan mereka dari segenap kaum di muka bumi ini. Hal itu dapat kita baca di dalam ayat 47 surh Al-Baqarah: Yaa Banii isrooiiladzkuruu ni'matiyallatii an'amtu alaikum wa annii fadldloltukum 'alal 'aalamin. Yang artinya: "Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-nikmat-KU yang telah KUberikan kepada kalian dan bahwa AKU telah mengutamakan kalian di atas segenap penghuni seluruh alam". Akan tetapi disebabkan perbuatan dan tingkah mereka, maka Bani Israil ini juga, telah tertimpa murka Ilahi. Dalam hal ini Al-Quran berkata: "Wa baa'uu bi ghodlobim minallahh", mereka pun tertimpa murka Allah. Karena mereka itu 'yuharrifuunal kalim" yaitu ulama-ulama Yahudi suka mengubah-ubah ajaran-ajaran samawi di dalam Kita Taurat, juga "wa'akhlihimur ribaa", kesukaan mereka memakan uang hasil riba, dan perbuatan-perbuatan haram lainnya. Masyarakat umum Yahudi pun sudah suka memburu kesenangan duniawi dan sudah terbiasa dengan kemewahan hidup; sehingga membuat mereka tidak lagi bersedia membela agama dan tanah air. Sehingga ketika Nabi Musa mengajak mereka agar berjuang mengusir penjajah dari tanah ari mereka, mereka berkata: "Fadzhab anta wa Robbuka fahootilaa innaa haahuna qoo'iduun", Pergilah kamu dan Tuhanmu untu berperang. Adapun kami akan menunggu di sini. Orang-orang yang baik di antara kaum Yahudi ini juga diam tanpa berbuat suatu apa pun menghadapi kesesatan dan penyimpangan ini. Akibatnya, kaum ini terperosok ke jurang kehinaan padahal sebelumnya mereka berada di puncak kemuliaan. Beberapa hal berikut ini dapat kita ambil sebagai pelajaran dari ayat yang telah kita pelajari ini: 1) Dalam memilih jalan yang lurus, kita memerlukan teladan yang telah disebutkan oleh Allah di dalam ayat 69 Surah An-Nisa, yaitu para Nabi, shiddiiqiin (yaitu orang-orang yang membenarkan), shuhada dan sholihiin, yang merupakan orang-orang yang selalu mendapat rahmat dan inayah serta nikmat-nikmat khusus Allah SWT. 2) Pelajaran lain yang dapat kita ambil ialah bahwa meskipun segala sesuatu yang datang dari Allah SWT merupakan nikmat-nikmat, namun kemurkaan Allah akan datang menimpa kita karena perbuatan-perbuatan maksiat kita. Oleh karena itu berkenaan dengan nikmat Ilahi, Al-Quran mengatakan: an'amta, artinya: Engaku telah memberi nikmat. Sedangkan ketika berbicara tentang kemurkaan Al-Quran tidak mengatakan: ghodlibta, Engkau telah murkai. Akan tetapi Al-Quran mengatakan; maghdluubi alaihim. Kata ini adalah sifat, yang menunjukkan lebih kekalnya kemurkaan tersebut. --------------------------------- Sucker-punch spam with award-winning protection. Try the free Yahoo! Mail Beta. --------------------------------- Sucker-punch spam with award-winning protection. Try the free Yahoo! Mail Beta. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan Gempa di Sumbar. Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---