Orang Terkaya di Dunia Berbagi Nasihat ke Kita Tentang Kuliah (NB: Dia sendiri tidak mengikuti nasihatnya)
oleh John Taylor Gatto 1. William Faulkner Pada tanggal 12 April 2005, edisi Agustus "New York Review of Books" mengumumkan William Faulkner sebagai "pembuat inovasi yang paling berpengaruh dalam sejarah penulisan fiksi Amerika," seorang yang patut menerima Hadiah Nobel-nya. Faulkner, yang drop-out dari SMA, kemudian bisa diterima di Universitas Mississippi karena ada izin khusus untuk veteran Perang Dunia Ke-1. Setelah satu tahun belajar disana, di DO dengan nilai D dalam mata pelajaran Inggris. Antara waktu itu sampai saat menerima Haidah Nobel, dia tidak pernah kembali kuliah. 2. Bill Gates dan Cina Pada Februari 28 tahun 2006, Bill Gates dari Microsoft, mengatakan ke kumpulan 50 gubernor Amerika bahwa Amerika Serikat telah sampai ke krisis persaingan, dan mereka sedang kalah. Cara paling baik untuk menangkal ini adalah membuat pelajaran persiapan masuk universitas sebagai fungsi tunggal penyekolahan SMP/SMA, untuk semua orang, juga semua orang ikut kuliah. Mereka yang tidak mampu sebaiknya disubsidi oleh pemerintahan negara-negara bagian. Dalam kata-kata Erving Goffman yang menyeramkan, kuliah akan menjadi suatu "Institusi Total," yang menguasai semua pekerjaan di ekonomi. Pidato Gates menjadi berita utama di pers Eropa, dan saya membaca tentangnya pada hari berikutnya di Bandara Schipol di Amsterdam, dari mana saya akan berangkat ke Guangzhou , Cina. Setelah mendarat di Cina, pidatonya juga menjadi berita besar disana, kalau koran berbahasa Inggris "China Daily" dapat dipercaya. Ini adalah hal pertama yang ingin dibicarakan semua tuan rumah saya di Cina konsep radikal dan Utopian ini tentang universitas untuk semua orang. 3. Tetapi: Lakukan Seperti Saya Katakan, Bukan Seperti Saya Lakukan Saya meminta semua tuan rumah saya untuk mempertimbangkan ini: Kalau proposal Gates begitu hebat, kenapa Gates sendiri, seperti Faulkner, menjadi drop-out (DO) dari kuliah pada semester pertama? Dan kenapa dia tidak pernah kembali? Dan kenapa dia memilih gabung dengan Paul Allen, yang juga DO, untuk mendirikan Microsoft, dan tidak memilih mitranya dari jutaan ahli teknologi yang dilatih di universitas? Barangkali ini adalah kebetulan, tentu, namun faktanya adalah Steve Jobs, pencetus Apple, DO dari Reed College setelah satu semester. Dan dia tidak pernah kembali ke kuliah, bukan untuk satu hari pun! Apakah hanya kebetulan bahwa Jobs memilih bermitra dengan orang DO lain, Steve Wozniak, untuk mendirikan Apple? Michael Dell dari Dell Computer juga tidak repot dengan kuliah. Larry Ellison, CEO di Oracle, juga berkata tidak mempunyai waktu untuk dibuang di universitas. Apakah ada benang merah di sini? Semua milyarder-ganda ini, yang mengubah sifatnya masyarakat global dalam hal teknologi, merupakan orang yang DO. Bagaimana bisa begitu? Ted Turner, pendri CNN, diusir dari universitas, gagal dalam pelajaran, sama seperti Al Gore di Vanderbilt. Pada usia 15 tahun, Ray Kroc dari McDonald's berkata ke ibunya bahwa dia tidak ada waktu untuk dibuang di SMA, dan dia DO pada usia yang hampir sama dengan Danica Patrick, yang menjadi fenomena pembalap mobil yang perempuan. Danica DO pada usia 16, pergi ke London sendirian (sama seperti dilakukan Benjamin Franklin 250 tahun sebelumnya) dan ikut kurus tentang cara membawa mobil tetap diatas kecepatan 200 mil/jam di sirkuit balapan! Beberapa tahun kemudian dia nyaris menang perlombaan Indy 500, tetapi ada kesalahan yang dilakukan tim montirnya. 4. Massa Tukang Kantor Dalam mahakaryanya tentang sejarah peradaban, Arnold Toynbee berkata bahwa tujuan sekolah paksa sebagai institusi selalu untuk mencipatkan massa tukang kantor yang berkerja untuk birokrasi yang berkuasa. Bukan orang terdidik yang bisa berpikir sendiri, tetapi tukang kantor bagian dari mesin sosial. Dalam hati anda, anda sudah tahu bahwa itu benar, iya kan ? Di sana di Guangzhou, saya menyaksikan masyarakat terbesar di dunia yang mengalami perubahan yang besar dan dinamis, yang dimaksudkan untuk menciptakan kembali Cina dengan menggunakan model industrialisasi ala Barat, suatu model yang melindasi ekonomi global antara tahun1800 sampai 1960. Cina sudah menguasai teknik-tenik Barat dan sudah jauh melampauiny. Ia menerapkan logika dingin dari sistem finansial kapitalisme dengan suatu disiplin yang tidak mungkin diwujudkan dalam sistem manajemen lunak yang diterapkan di Amerika Serikat dan Kanada. Mereka tidak menghasilkan produk yang lebih baik daripada kita, tetapi dibuat sama bagusnya dan lebih murah, dengan faktor ganda enam sampai tigapuluh kali. Agak mimpi kalau kita berkata, seperti dilakukan Mr. Gates, bahwa kalau kita ada lebih banyak penyekolahan, kita akan baik-baik saja. Dalam 10 tahun ke depan, Cina dan India , dll., akan luluskan 10 juta insinyur yang dilatih dengan baik, diatas kebutuhan dalam negeri mereka, yang akan dilepaskan ke pasar dunia untuk tenaga kerja yang berketrampilan. Orang-orang ini akan mencari pekerjaan yang sama dengan anak-anak kalian yang juga ahli teknologi. Dengan perbanding 16 sen (seperenambelas dolar) ke satu dolar, dampak ke gaji akan menjadi musibah untuk bagian ini dari kehidupan kelas-tengah (di AS). Mr. Gates tidak memberitahu pendengarnya bahwa Microsoft sudah membuka sejumlah universitas besar di Cina dan India untuk melatih pemuda di sana , sesuai ketentuannya sendiri. Jadi penting kita sendiri memperingati anak-anak kita akan hal ini, sebab sekolah jelas tidak akan melakukannya 5. Jawabannya Jazz , Bukan Penyekolahan Penyekolahan yang padat, yaitu K-universitas, merupakan tanggapan dari pimpinan terhadap kebutuhan ekonomi sentralnya para korporasi, yang menggantikan kebiasaan wiraswasta di Amerika/Kanada antara tahun 1880 sampai 1920. Korporisasi ini menuntut dua hal: suatu massa yang bekerja termasuk massa para profesional seperti doker, pengacara, insinyur, arsitek, dan guru sekolah yang melakukan apa yang mereka diperintahkan tanpa bertanya, serta menjadi warga negara secara KTP saja, warga yang diartikan dengan menjadi konsumtif secara terus-menerus, yang percaya bahwa demokrasi adalah memilih antara pilihan yang ditawarkan oleh pihak manajemen. Sekolah yang diprogram, yang didorong oleh ujian standar, ujian yang dirancang untuk mengukur kepatuhan, bukan hasil pembelajaran, merupakan mekanisme untuk mengusir imaginasi dan keberanian. Ia berhasil dengan ampuh, sampai hari ini, tetapi, seperti gilingan kecil yang menggiling garam pada saat yang tidak diperlukan, rancangan utopian yang cemerlang ini akan segera membunuh kita. Ekonomi-ekonomi di Amerika Utara mempesonakan dunia berabad-abad karena mereka mendorong kepanjangan akal daya, sikap pendirian yang individu dan pengambilan resiko untuk mendominasi pasar, dan sifat-sifat ini didorong pada semua orang, bukan hanya untuk para elite. Tiga industri komersial raksasa dari Amerika Utara sedang menghancurkan semua persaingan di seantero Cina: peranti keras komputer dan pemrograman, waralaba fast food, dan hiburan komersial (nyanyian, tarian, bercerita, games and dsb.). Hampir semua dari masing-masing bisnis ini adalah pekerjaan orang-orang yang DO dari universitas, SMA, dan SD. Mereka semua didirikan atas imajinasi. Warlaba kita sebenarnya tidak menjual "makanan" sama sekali, tetapi dua rasa yang kuat asin dan manis dikemas dalam tempat yang bersih, terang, dan WC bersih dan warna-warna dasar. Mereka jual perkembalian ke awal masa kanak-kanakan serta kesederhanaannya. Dunia komputer kita didirikan atas imajinasi yang terukir atas keping silikon terbuat dari butir pasir. Sulap benar. Dan bagaimana dengan industri hiburan kami, yang mendominasi Cina dan setiap tempat lainnya? Ini dibangun dari bahan orang-orang yang berpura-pura menjadi sesuatu yang lain, dan bernyani kata-kata penuh semangat, tentang emosi-emosi yang dikarang oleh orang lain. Kita perlu mengerti arti dari semua ini. Kita perlu mengikuti jalan yang dibuka oleh musik jazz kita yang tiada bandingnya, yang mendominasi bumi ini. Di Cina, di Shanghai Conservatory of Music (sekolah musik tertua di dunia) mereka masih tidak percaya bahwa musik jazz bisa eksis, bahwa dengan imanjinasi dan keberanian anda bisa mendengar suatu lagi sekali, dan kemudian membuat variasinya yang memukau tak ada hentinya. Sebagai konsep besar, musik Jazz merupakan kunci jenius di Amerika Utara. Seperti sering dikatakan oleh David Ricardo, filosof tentang kapitalisme: Jalan ke kekayaan adalah mengerti apa yang kamu lakukan terbaik, lalu melakukannnya. Sudah waktunya kita meninggalkan jalan penuh ketakutan, yaitu meniru apa yang Cina dan India akan melakukan terbaik di masa depan mereka, dan menyadari bahwa keamanan kita hanya bisa dijaga dengan mendorong imajinasi. 6. Mengeraskan Tulang Punggang Belum lama, saya menerima surat dari Ed Hamilton, penjual buku lewat pos yang terbesar di Amerika, dimana di mengaku bahwa dulu sekali dia pernah mengambil tiga kursus di college, sebelum dia menyadari bahwa dia membuang waktu dan uang, dan dia membuka jalan sendiri yang membuat dirinya sebagai jutawan-ganda, dan, sekaligus merupakan salah satu penjual bahan pendidikan otodidak yang paling berpengaruh di Amerika. Hamilton mengaku dia senang sebagian besar pesaing potensialnya membuang waktu mereka disana, dan ini membuat bidangnya lebih gampang untuk dijalani. Chris Paolini, anak dari kehidupan nyata yang homeschooled di wilayah Pergunungan Absaroka yang terpencil di negara bagian Montana, menulis buku fantasi pada usia 15, "Eragon," yang diterbitkan sendiri bersama orang tuanya, yang berjalan dari sekolah ke sekolah, bersama ayah dan ibu yang berhenti kerja untuk membantunya, saking mereka percaya dengan buku karyanya! Sejuah ini (2006) "Eragon" terjual 2,5 juta eksemplar memberi penghasilan yang cukup, sehingga ibu, ayah, dan Chris tidak pernah perlu bekerja untuk orang lain lagi dan penerbit Knopf akan menerbitkan lanjutannya, berjudul "Eragon, The Eldest" dengan cetakan pertama 1,3 juta eksemplar. "Eragon" dijadawalkan menjadi film Hollywood di 2006, dibintangi Jeremy Irons dan John Malkovich. Chris sudah berusia 21 pada saat saya menulis ini, dan, seperti Danica Patrick, Bill Gates, Steve Jobs dan Michael Dell, dia tidak mempunyai rencana kuliah. Atau, bagaimana dengan anak yang tidak bisa lulus kelas 2 SD, yang dicap menderita dyslexia dan ADHD, yang dipecat dari pekerjaannya di pompa bensin karena tulisan tangannya kurang jelas di kwitansi? Pada 1970, orang DO ini, Paul Orfalea, mendirikan Kinko's (warlaba fotokopi sukses, seperti Multiplus di Jakarta). Dan bagaimana dengan si DO Richard Branson, yang pada usia tujuh, diajarkan mandiri oleh ibunya: Beberapa kilometer dari rumahnya di London dalam perjalaan pulang bersama ibunya, dia berhenti di pinggir jalan dan tanya si Richard kecil, "Apakah kamu bisa sampai ke rumah sendiri dari sini?" Dia berpikir dan berkata iya, maka ibunya buka pintu mobil di sebelah dia dan berkata, "Keluarlah dan melakukannya. " Apapun yang merupakan pendidikan, ada satu hal yang pasti: Ia tidak terjadi di saat terkunci di bangku, menuruti perintah-perintah orang asing, kepatuhan anda diukur secara rutin dengan ujian yang meminta jawaban-jawaban pendek. Dan yang kita butuhkan untuk menyambut masa depan adalah pendidikan, bukan penyekolahan. 7. Lepaskan Masa Lalu Dulu kehadiran banyak orang di universitas bagus untuk Amerika dan Kanada, tetapi zaman itu sudah lewat dan masa bodoh. Ia menghambat semangat wiraswasta yang penuh penemuan baru demi kepentingan melatih kebiasaan dan penyesuaiaan sikap. Kita memiliki manajemen yang paling efisien di dunia tapi dengan harga yang sangat mahal: imajinasi pubilk dimutliasi, ditanamkan dalam sejumlah korporasi. Sekolah merupakan pabrik yang menghasilkan masusia yang tidak utuh, tapi mudah dikelola. Ia berhasil untuk 100 tahun untuk menghasilkan kekayaan negara, serta masyarakat yang semakin miskin dalam hal semangat hidup. Gates benar: Amerika Serikat dihadapkan dengan darurat. Kepentingan tertentu harus disampingkan demi kebaikan bersama. Hambatan terbesar yang menghambat kemajuan adalah bentuk institusi sekolah paksa kita serta senjata permusnahan massal -nya. Seperti Paus Paul pernah berkata kepada orang-orang Polandia: " Para pemuda, jangan takut. Masa depan tergantung kalian." Biar saya menambah, para orang tua, jangan takut juga. Ambil contoh dari tokoh dalam karya Herman Melville bernama Bartleby, dan berkata ke Mr. Gates dan sejenisnya: "Saya lebih memilih untuk tidak (melakukan begitu)." oleh John Taylor Gatto (Pendidik 30 tahun di New York ) www.johntaylorgatto .com Translated/Dipostin g oleh JaKa --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---