Waalaikum salam Wr Wb bapak infantri yth
   
  Nasehat yang sangat bagus.
  Nasehat ini hadir disaat yang tepat
   
  Berulang ulang kali hanifah baca.
  Sangat bermanfaat untuk hanifah.
   
  Terimakasih banyak
   
  Salam
   
  Hanifah Damanhuri
  

Infantri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Assalamu'alaikum Wrahmatullahi Wabarakatuh.

Jika Anda Mudah Tersinggung - BELAJARLAH Meredam Rasa Tersinggung


Salah satu hal yang sering membuat energi kita terkuras adalah timbulnya
rasa ketersinggungan diri. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh
ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain.



Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya
akan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari
ketersinggungan adalah habisnya waktu kita menjadi buah roh.



Efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Jika
kita marah, kata-kata jadi tidak terkendali, stress meningkat, dan lainnya.
Karena itu, kegigihan kita untuk tidak tersinggung menjadi suatu keharusan.



Apa yang menyebabkan orang tersinggung? Ketersinggungan seseorang timbul
karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, baik,
tampan, dan merasa sukses.



Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan bila ada yang menilai
kita kurang sedikit saja akan langsung tersinggung. Peluang tersinggung
akan terbuka jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada
sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proporsional menilai diri.



Teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah tidak menilai lebih
kepada diri kita. Misalnya, jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah
berjasa, saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang
sudah berbuat. Semakin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, akan
membuat kita makin tersinggung.



Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam ketersinggungan



Pertama, belajar melupakan.



Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita. Jika kita
seorang direktur lupakanlah jabatan itu. Jika kita pemuka agama lupakan
kepemuka agamaan kita. Jika kita seorang pimpinan lupakanlah hal itu, dan
seterusnya. Anggap semuanya ini berkat dari Allah agar kita tidak tamak
terhadap penghargaan. Kita harus melatih diri untuk merasa sekadar hamba
Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali berkat ilmu yang dipercikkan oleh
Allah sedikit. Kita lebih banyak tidak tahu. Kita tidak mempunyai harta
sedikit pun kecuali sepercik titipan berkat dari Allah. Kita tidak
mempunyai jabatan ataupun kedudukan sedikit pun kecuali sepercik yang Allah
telah berikan dan dipertanggung jawabkan. Dengan sikap seperti ini hidup
kita akan lebih ringan. Semakin kita ingin dihargai, dipuji, dan dihormati,
akan kian sering kita sakit hati.



Kedua, kita harus melihat bahwa apa pun yang dilakukan orang kepada kita
akan bermanfaat jika kita dapat menyikapinya dengan tepat.



Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku orang kepada kita, jika bisa
menyikapinya dengan tepat. Kita akan merugi apabila salah menyikapi
kejadian dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai
dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri
menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apa pun perkataan orang
lain kepada kita, tentu itu terjadi dengan izin Allah. Anggap saja ini
episode atau ujian yang harus kita alami untuk menguji keimanan kita.



Ketiga, kita harus berempati.



Yaitu, mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita. Perhatikan kisah
seseorang yang tengah menu ntun gajah dari depan dan seorang lagi
mengikutinya di belakang Gajah tersebut.



Yang di depan berkata, "Oh indah nian pemandangan sepanjang hari". Kontan
ia didorong dan dilempar dari belakang karena dianggap menyindir. Sebab,
sepanjang perjalanan, orang yang di belakang hanya melihat pantat gajah.



Karena itu, kita harus belajar berempati. Jika tidak ingin mudah
tersinggung cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun
yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk
memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat
mengendalikan diri.



Keempat, jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang
peningkatan kwalitas diri dan kesempatan untuk mempraktekkan buah - buah
roh Yaitu, dengan memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan
kebaikan


Wassalam


       
---------------------------------
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke