Assalamu'alaikum W W

Karek an ZUL FIKRI.....Jo dunsanak sa palanta

Wacana memberikan penghargaan terhadap INU KENCANA tersebut, masih
dalam penggodokan. IPMB sebagai wadah PEMUDA MINANG di BANDUANG sadang
membicarakan jo pengurusnyo. Tapi sambutan nan alah ambo dapek an ado
dari beberapa urang tuo Minang di Banduang, termasuk dari UPBM UNPAD.
Kalo dak salah 31 Mei nanti UPBM akan mengadakan LUSTRUM IV, dan salah
satu rangkaian acaranyo adalah seminar
tentang "PARIWISATA dan PENDIDIKAN yang berbudaya".

Kalo kawan2 di POLBAN nanti bisa terlibat rancak bana. Soalnyo
organisasi GADANG di banduang sadang lalok2 ayam tadanga.

Mudah2an niat baiak ko bisa terlaksana, setidaknya memberikan dukungan
moril terhadap INU KENCANA.
Jadi dak sekadar salut sajo ka urang MINANG, tapi berbuat nan nyato.
Salut tu kan dak bisa gai dibaok lalok doh iah.............
Hehehe

O iyo karek an Zul....
Rancak acara kawan2 di POLBAN mah, publikasinyo lai kancang??
Manfaatkan lah keberadaan RADIO siaran MINANG di banduang.
Kalo dak salah, kini di RADIO LITA, ado sirana MINANG 2x saminggu.

Mungkin kalo lai kancang publikasinyo, lai bahondoh-ondoh urang datang
Sukses yo kawan2 di POLBAN, jan sampai tabang loh kursi kateh pentas
dak, bantuak acara nan di adokan di GOR PAJAJARAN PATANG, malu wak.

Wassalam W W

ARIEF Rangkayo Mulia





Pada tanggal 09/05/07, ZUL FIKRI <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> Mantap tu mak rangkayo.
> Iko harus didukuang.
>
> Mak rangkayo dima aktif di banduang kalau buliah tahu?
> Kami adoh acara di Polban (poltek itb) kiro kiro patangahan bulan ko.
> Lai sampai barita ka mak rangkayo?
>
> Pentas seni sekalian pengumpulan dana untuak musibah di sumbar, rencana
> dihadiri ibunda eli kasim dan suami pulo.
>
> Hormat saya,
> Fikri
>
> On 5/9/07, Rangkayo Mulia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Assalamu'alaikum W W...
> >
> > Iko hanya sekadar wacana katiko mambaco postingan tentang buku IPDN
> > UNDERCOVER karangan INU KENCANA
> >
> > Sebuah buku yang berani dan ditulis oleh orang yang SUPER BERANI. Tak
> > sekadar berani bicara, tapi juga berani berbuat dan bertanggungjawab.
> Bahkan
> > INU KENCANA berani mempertaruhkan Nyawa untuk membeberkan kebaran ini.
> >
> > Sungguh luar biasa keberanian beliau.
> > Dulu ketika kasus kematian cliff Muntu muncul, banyak ungkapan salut dan
> > acungan jempol terhadap beliau. Apalagi INU KENCANA orang MINANG yang
> lahir
> > di Payakumbuah namun besar di BENGKALIS. Tapi itu hanya sekadar acungan
> > jempol dan salut saja. Belum ada appreciate lebih dari itu.
> >
> > Akan kah kita selalu hanya seperti ini?
> > Salut .......... salut dan salut tanpa bisa membantu?
> > Dengan keberanian INU KENCANA, jelas banyak orang, khusus nya orang2 yang
> > berhubungan dengan JABATAN dan BISNIS di IPDN sangat tidak suka pada sosok
> > keberaniannya. Demi keamanan jiwanya, POLDA JAWA BARAT sampai memberikan
> > pengawalan khusus untuk beliau. artinya JIWA INU TERANCAM.
> >
> > Sebagai orang MINANG, dan INU KENCANA juga orang MINANG (setidaknya dia
> > lahir di Payakumbuh), tergelitik kah kita untuk memberikan PENGHARGAAN
> > terhadap beliau?
> >
> > Terasa aneh jika kita tak tergelitik untuk memberikan penghargaan.
> > Yang terasa lebih aneh lagi, KETUA KOMISI X yang membawahi masalah
> > PENDIDIKAN juga adalah orang MINANG. IR Irwan PRAYITNO ( nama jawa tapi
> > bagala DATUAK), Tapi anggota dewan yang terhormat pun tak berpikir ke arah
> > sana.
> >
> > Juga ORANG MINANG DI BANDUNG, yang kata Pak Chaidir sangat KOMPAK dengan
> > PKM nya. juga tak terdengar ada keinginan untuk itu.
> > Ambo, minggu kapatang maota2 jo dunsanak di Banduang. Dan mereka....
> > Ikatan Pemuda Minang BAndung (IPMB), Badan Kesatuan Mahasiswa Minang
> > Bandung (BKMM) dan beberapa organisasi Mahasiswa Minang di Banduang namuah
> > untuak terlibat sato memberikan penghargaan untuak seorang INU KENCANA.
> >
> > Antah kok awak nan kadang2 acok 'badoncek" lai tergerak hati...
> >
> > Sakitu dari ambo
> >
> > wassalam ww
> >
> > Arief Rangkayo Mulia
> >
> >
> >
> >
> > Pada tanggal 10/05/07, Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> > >
> > >
> > > IPDN UNDERCOVER: SEBUAH KESAKSIAN BERNURANI
> > > Penulis: Inu Kencana Syafiie
> > > Penerbit: Progressio, Syaamil Group, Bandung, April 2007, 282 halaman
> > >
> > > Sejak kematian praja Wahyu Hidayat tahun 2003 hingga Cliff Muntu belum
> > > lama ini, Inu Kencana Syafiie menjadi rujukan banyak media. Dosen IPDN
> > > itu  terkenal vokal membeberkan banyak borok yang terjadi di institusi
> > > tempat  ia  mengabdi.  "Semua  media nasional sampai Al-Jazeera pernah
> > > mewawancarai saya," katanya. Tak pelak, ia menjadi pesohor.
> > >
> > > Tapi  Inu  tidak  memanfaatkan  ketenarannya  untuk  menjadi  penyanyi
> > > dangdut  atau  pengusaha kuliner. Dosen kelahiran Payakumbuh, Sumatera
> > > Barat,  14  Juni 1952, ini menulis dan menerbitkan buku. Sudah 42 buku
> > > ia  tulis,  rata-rata  text  book  untuk perkuliahan di IPDN. Kini Inu
> > > mencurahkan  isi  hati lewat buku teranyarnya: IPDN Undercover: Sebuah
> > > Kesaksian Bernurani, Curhat Ala Inu Kencana Syafiie.
> > >
> > > Buku  ini  adalah  kumpulan  tulisan  Inu dari tahun 2003 hingga 2007.
> > > "Beberapa  pihak  menyuruh saya tutup mulut. Mereka membuat kontra-isu
> > > bahwa  saya  mencari popularitas, mencari uang, jabatan, sensansi, dan
> > > lain-lain. Saya ingin menjelaskan pada dunia bahwa semua ini berangkat
> > > dari hati nurani," kata suami Indah Setriyati itu.
> > >
> > > IPDN  Undercover menjadi rujukan yang sangat mumpuni mengenai sejumlah
> > > kejadian  di  IPDN.  Ia  menulis  saat  publik  mulai tersentak dengan
> > > kematian  praja  asal  kontingen Jawa Barat, Wahyu Hidayat, pada 2003.
> > > Dimulai dari kejadian pada Agustus 2006. Waktu itu, IPDN akan mewisuda
> > > prajanya yang telah lulus. Inu membaca daftar nama wisudawan.
> > >
> > > Inu kaget bukan main karena dalam daftar itu tercantum nama-nama praja
> > > yang  telah  melakukan  tindak  kekerasan  terhadap Wahyu Hidayat. Inu
> > > gerah.  Malam  sebelum wisuda, ia nekat menelepon Presiden SBY melalui
> > > juru  bicara  kepresidenan,  Andi Mallarangeng. "Saya minta izin untuk
> > > membeberkan fakta tentang calon wisudawan yang seharusnya ada di balik
> > > terali besi untuk mempertanggungjawab kan kasus pembunuhan," kata Inu.
> > >
> > > Melalui  Andi  pula, presiden memberi izin. Lantas Inu pun membeberkan
> > > fakta  curang itu kepada wartawan. Keesokan harinya, di berbagai media
> > > terbit  berita berjudul kontroversial: "Presiden Melantik Narapidana".
> > > Karena  "ulahnya"  itu,  Inu  disidang  oleh para petinggi IPDN. "Saya
> > > dianggap menjelek-jelekkan almameter," paparnya.
> > >
> > > Dari  tulisan-tulisan  dalam  buku  ini  tergambar  filsafat hidup dan
> > > sejarah  terbentuknya  karakter "nekat" dalam diri ayah tiga anak itu.
> > > Ketika  ia  menggambarkan  momen  kala  jenazah  Wahyu  Hidayat keluar
> > > gerbang  IPDN,  yang  kala itu masih bernama STPDN. Tak ada raut sedih
> > > dari warga IPDN. "Banyak orang yang malah tertawa," tulisnya.
> > >
> > > Inu  lantas  bertanya-tanya, "Di mana letak keadilan? Jika kasus Wahyu
> > > Hidayat  dilupakan  dan para pembunuhnya dibiarkan berlaku seenaknya,"
> > > katanya. Tak hanya itu. Inu juga membeberkan rentetan fakta menyimpang
> > > "di bawah permukaan" IPDN. Soal seks bebas dan narkoba. Ia tak sungkan
> > > pula  membeberkan  tingkah  laku  para  dosen  serta  praja  dalam bab
> > > berjudul "Membongkar Kasus STPDN" --bagian yang agaknya paling menarik
> > > dari buku ini.
> > >
> > > Dalam buku ini, Inu, misalnya, bercerita soal praja yang membawa kabur
> > > istri  orang.  Kejadian  itu berlangsung di Pandeglang saat para praja
> > > melakukan  bakti  karya  praja.  Dosen  yang  kerap memutar musik saat
> > > mengajar  ini  pun tak jengah mengungkapkan soal pesta seks para praja
> > > dengan mengundang PSK alias pekerja seks komersial. Inu juga menyentil
> > > seorang dosen IPDN, yang kabarnya menjadi bintang VCD porno! Parahnya,
> > > dosen  tersebut  sempat duduk di Komisi Disiplin IPDN. Dekadensi moral
> > > oknum warga IPDN itu sempat membuatnya kehilangan kesabaran.
> > >
> > > "Hancurkanlah  sekolah  ini,  ya  Allah,  dan  ganti dengan yang lebih
> > > baik."  Begitu ia berdoa. Doanya pun terjawab. Pemerintah, sejak kasus
> > > Cliff  Muntu  mencuat,  menerjunkan  tim  evaluasi yang dipimpin Ryaas
> > > Rasyid.  Aparat  kepolisian  menetapkan banyak pihak menjadi tersangka
> > > kematian  Cliff.  Bahkan  polisi  berjanji  menangkap  para praja yang
> > > melakukan kekerasan dan ditayangkan sejumlah televisi.
> > >
> > > Wisnu Wage Pamungkas
> > > [Buku, Gatra Edisi 24 Beredar Kamis, 26 April 2007]
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > > >
> > >
>
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke