Assalamualikum WW.

Pak Hendra, apo nan bp. samapikan itu benar, bukan rahasia um lagi banyak 
sekali komentar urang tentang masakan Padang tinggi Kolesterol. tetapi satiok 
urang nan mangatokan masakan Padang tinggi Kolesterol. ambo katokan itu 
pandangan nan salah, karano dalam bumbu masakan padang terdapat bumbu anti 
Koleterol Spt:
Jahe, Daun Salam, Kunyit, Jeruk (Asam Kandis atau asam Medan), Daun Jeruk 
Puruik, Sarai,Lada (merica),Ketumbar Lengkuas Dll. bahan2 iko kabanyo 
mengandung  zat anti Kolesterol.
Salah satu contoh : Ubek Darah tinggi pakai daun Salam.
                                   Bumbu Masak Guali Kambing.

Tetapi, Sacaro ilmiah mustinyo Pengusaha Restoran Padang harus menampilkan 
Kandungan Gizi, Klasifikasi dan Komposisi makanan setiap jenis makanan kalau 
perlu ado legalisasi Departement Kesehatan dan kasdonyotu harus di 
Sosialisasikan kemasarakat.

Wassalam WW
Darius Nurdin 
  ----- Original Message ----- 
  From: Hendra Messa 
  To: RantauNet@googlegroups.com 
  Sent: Friday, May 18, 2007 11:28 AM
  Subject: [EMAIL PROTECTED] menu masakan minang sehat ? ( rendah kolesterol, 
lemakdll )


  dunsanak sadonyo, 

  beberapa bulan nan lalu, ambo sering lewat, di jl sukarno hatta, salah satu 
jalan utama di kota Bandung, ambo maliek ado dibangun bangunan rumah gadang, 
cukup megah juo, ternyata itu adalah bangunan restoran Sederhana yg baru, 
restoran minang paling gadang di Bandung.

  Lah sabulan balalu, kiniko ambo caliak, kok sepi2 sajo restoran tsb, padahal 
berada di jalan yg strategis, sebagai bandingan ada restoran masakan sunda yg 
tak jauh dari sana, selalu ramai pengunjung. Apa yg salah ?

  Di daerah gasibu, dakek gedung sate , daerah rami nan strategis, lah lamo 
berdiri pulo restoran padang, Simpang Raya, cukup megah juga bangunan nya, 
namun ternyata kalah bersaing juga dg restoran2 di sekitarnya .

  Kalau restoran2 padang, level menengah dan bawah, memang tetap ramai pula, 
namun entah kenapa untuk level atas yg megah bangunan nya ,kok sepi ?

  Padahal kota Bandung, yg jadi salah tempat wisata kuliner, dimana sabtu 
minggu, orang jakarta suka main ke bandung ( spt bukittinggi nan rami di hari 
libur dek wisatawan lokal dari kota padang dan pekanbaru ) , harusnya restoran 
padang bisa laku pula.

  ( sekedar informasi, adanya restoran padang, adalah pelopor adanya restoran 
masakan indonesia di Bandung ( selain masakan eropa di jl braga ), karena tahun 
50-an, sudah berdiri restoran padang Tambuo di tengah kota Bandung, dakek alun2 
mesjid agung . )

  Bisa jadi telah mulai berlaku sebuah proses kesadaran umum di masyarakat ttg 
makanan yg enak vs makanan yg berpotensi menimbulkan penyakit.
  Bagi kalangan menengah bawah, atau usia muda, masakan padang tetap salah satu 
pilihan favorit, tapi bagi kalangan usia dewasa  ( usia 40 thn ke atas ) atau 
berpendidikan, dimana mulai banyak timbul kesadaran utk menghindari penyakit 
karena makanan spt kelebihan kolesterol, asam urat, darah tinggi dll,  masakan  
padang mulai dijauhi.

  Mungkin karena itu lah nampaknya, restoran padang yg mewah , kelas atas mulai 
tak diminati oleh kalangan berpendidikan - ekonomi menengah atas, karena menu 
masakan padang yg dicurigai berpotensi banyak lemak dan daging , sebagai 
penyebab penyakit2 tsb.
  Namun bagi anak muda, atau kalangan menengah bawah , hal tsb belum lah 
mengkhawatirkan.
  Kalau seperti ini trend nya, bisa jadi suatu saat kelak ( 5-10 thn ke depan 
), restoran padang, akan mulai ditinggalkan konsumenya , khususnya kalangan 
menengah atas berpendidikan atau usia tua ( diatas 40 thn )

  Kawan ambo, pernah ado nan mancubo buek menu masakan padang sehat, dg 
mengurangi beberapa komponen yg dicurigai sbg banyak lemak nya, tapi ternyata 
rasanya jadi hambar, tak enak lagi.

  Sudah saat nya , ahli gizi / ahli nutrisi urang awak, bisa mengembangkan menu 
masakan padang yg sehat, rendah kolesterol , lemak, tapi tetap nikmat.

  Sebab kalau tidak, 5-10 thn ke depan, restoran padang mulai ditinggalkan, dan 
hanya akan tersisa restoran padang, selevel warteg ( warung tegal )

  Ini hal yg cukup penting karena menyangkut hajat hidup banyak rang awak, 
bayangkan bila banyak rumah makan minang yg tutup karena nya, berapa pula 
pengangguran baru akan timbul ?

  mungkin ado dusanak nan pernah mancubo mambuek menu baru tsb ?
  atau ado peneliti nutrisi, ahli masakan yg pernah melakukan penelitian hal 
tsb, bisa pulo di sharing di siko

  Salam
  Hendra Massa ( 37 )
  Bandung
  http://hdmessa.wordpress.com



------------------------------------------------------------------------------
  TV dinner still cooling?
  Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV.
  


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke