N . E . M
   
  Oleh : Dr.H.K.Suheimi
   
   
  N.E.M  adalah singkatan dari Nilai Ebtanas Murni. Betulkah  nilai 
  itu  "MURNI".  Inilah yang selalu bergelut  dalam  fikiran  saya. 
  "Murnikah  hasil Ebtanas itu?". Saya ngak tahu, sayapun tak  tahu 
  kemana harus bertanya dan kepada siapa harus mengadu. Saya  takut 
  kalau NEM anak saya yang murni itu tercemar oleh hal-hal yang tak 
  murni.  "Karena setitik nila, rusak susu sebelanga" pepatah  yang 
  saya ingat ketika masih di SD dulu.
   
  Sekarang anak saya Irsyad duduk di bangku SD. SD 05 Padang Pasir. 
  SD  teladan. Kalau ada kunjungan tamu-tamu, baik dari jakarta  SD 
  inilah yang jadi percontohan. Baik disiplinnya baik cara  gurunya 
  mengajar,  banyak  dapat penghargaan. Saya  senang  sekali  waktu 
  tahun  lalu diadakan pemilihan dan seleksi SD teladan se  Indone
  sia. Ternyata SD 05 Padsang PAsir ini keluar jadi pemenang  nomor 
  2  di  seluruh Indonesia. Hanya SD di Yokya saja  yang  mengalah
  kannya. Betapa senang dan bangganya saya karena anak saya sekolah 
  di sekolah teladan ini.
   
  Lebih  bersyukur  saya  lagi ketika keluar NEM  nya.  saya  lihat 
  prestasi dan angka yang dicapai anak saya adalah tinggi.  Terbaca 
  dalam NEM itu Angka-angka sebagai berikut  9,82.. 9,63... 9,25... 
  9,10 .. dan 8,75.  Sehingga komulasinya NEMnya adalah 46,55. Saya 
  cium Irsyad saya beri kecupan penghargaan karena dia telah menga 
  lahkan saya. Saya ndak pernah mengondol angka sembilan.  Sebagai 
  mana  sewaktu  jadi dosen sekarangpun saya tak  dapat  memberikan 
  angka sembilan itu pada mahasiswa saya.
   
  Saya  beri  dia  hadiah, saya bawa dia makan,  saya  belikan  dia 
  mainan, dia senyum dan diapun puas.
  Dengan langkah pasti dan tegap saya bawa anak ini melamar ke  SMP 
  1,  karena rayonnya memang disitu. Dengan penuh  keyakinan,  saya 
  percaya  anak ini akan di terima. Betapa tidak, berasal  dari  SD 
  teladan  nomor  dua di seluruh Indonesia.  Mempunyai  nilai  yang 
  tinggi diantara teman-temannya. Makanya surat lamaran dan  formu 
  lir  pendaftaran  hanya saya isi untuk SMP 1, karena  memang  itu 
  rayonnya. Kalau pergi ke SMP lain tentu NEMnya harus lebih tinggi 
  lagi.
   
  Tapi ternyata kegembiraan saya itu tidak berlangsung lama. Betapa 
  terhenyak dan terperangahnya saya ketika hari Jumat,  menyaksikan 
   
  papan  pengumuman di SMP 1 anak saya tidak  diterima.  "Anak-anak 
  kami, guru SMP 1 juga banyak yang ndak di terima". Kata buk  guru 
  SMP  1 yang mendampingi saya. Minimal NEM yang di  terima  adalah 
  46,95.  Saya terperanjat kok ada NEM anak SDF yang setinggi  itu. 
  Berarti  mereka punya angka sepuluh dalam NEM nya. Oh luar  biasa 
  pintarnya.
   
  Saya  lebih  terkejut lagi sewaktu melihat  kenyataan,  dari  170 
  murid  yang di terima,  113 orang berasal dari sebuah  SD.  Tentu 
  NEM  SD tersebut adalah berkisar 48 dan 47. Oh  betapa  hebatnya. 
  Kenapa  dulu saya tak tahu bahwa ada SD yang sehebat itu?.  Kalau 
  saya  tehu  tentu kesanalah anak saya, saya masukkan  supaya  dia 
  bisa menembus SMP 1.
   
  Tapi  salahkah  saya  memilih SD terbaik  menurut  penilaian  Tim 
  Nasional.  Atau salahkah TIM nasional menilai SD 05?. Dan  kesana 
  anak  saya  percayakan?. Saya tidak kecewa pada  anak  saya,  dia 
  telah  berusaha untuk mendapatkan NEM 46,55. Cuma nasibnya  belum 
  di terima di SMP 1. Mungkin anak saya yang berikutnya nanti  akan
  saya  usahakan masuk ke SD yang hampir semua muridnya  memperoleh 
  NEM yang sangat tinggi.
   
  Sipakakh  yang salah dan apakah yang salah, kata saya dari  dalam 
  hati.  Tidak ada yang salah, cuma nasib anak saya yang tak  dapat 
  sekolah  negeri, karena saya tidak mendaftarkannya ke SMP  negeri 
  yang lain.
   
  Lalu saya dengar ceritra lain. "Sedih pak", kata seorang ibu. Ada 
  seorang  anak  yang juara sejak dari kelas satu SD  sampai  lulus 
  kelas 6. Cuma dia dapat NEM 46. Anak dengan bibit baik sejak awal 
  ini  di sekolah yang juga baik, tak dapat memilih sekolah  favor 
  itnya SMP 1.
   
  Andaikan....  Saya  kadang-kadang suka  berandai-andai.  Andaikan 
  N.E.M  yang  singkatannya  adalah Nilai  Ebtanas  "Murni".  Diisi 
  dengan  nilai yang ternyata "tidak murni". Maka dari  lubuk  hati 
  yang dalam saya berdo'a, kiranya tangan-tangan yang mempermainkan 
  kemurnian  dari  satu nilai yang di junjung tinggi ini.  di  beri 
  balasan yang setimpal.
   
  Untuk  semua itu saya teringat akan sebuah Firman Suci_Nya  dalam 
  Al_Qur'an surat An nisaa' ayat 79:
  [1]"Apa  saja kebaikan yang engkau peroleh adalah dari  sisi  Allah, 
  dan  apa saja bencana yang menimpa engkau adalah akibat  (Kesala 
  han) dirimu sendiri...."P[1]
   
   
  P a d a n g  6 Juli 1996
   

       
---------------------------------
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not web links. 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke