Add Khairul
   
  Terima kasih, saya terharu add juga ada membaca tulisan yg saya kirim 
bukankah kita sesama Ummat Islam  bersaudara?. Dalam satu persaudaraan, mereka 
saling mencintai, dia akan mencintai saudaranya, sebagaimana dia mencintai 
dirinya sendiri, demikian pesan agama kita melalui Rasul. “Belumlah dikatakan 
beriman seorang sebelum dia mencintai saudaranya sebagaimana dia 
mencintaidirinya sendiri ”. 
   
  Masing-masing akan berusaha berbuat sesuatu pada saudaranya sebagaimana dia 
ingin diperlakukan. Dan diapun berusaha untuk tidak melakukan sesuatu 
sebagaimana dia tidak ingin diperlakukan, karena dia merasakan bahwa mereka 
berusaha, maka kepada saudaranya dia akan saling berbagi dan bersambung rasa, 
dalam satu tali persaudaraan.
   
  Apa yang kita cari dalam hidup ini, jika persaudaraan sesuatu yang amat 
langka rela kita rusak? Apa yang kita cari dalam hidup jika kenangan manis di 
masa perjuangan ketika masih sama-sama gigih bahu membahu penuh semangat 
korp—lalu direnggut hingga tali penghubung itu putus?
   
  Masa lalu, ternyata merupakan kekayaan yang paling berharga bagi kita. 
Apalagi dibanding dengan kemungkinan nasib di masa depan yang masih penuh 
teka-teki. Kadang-kadang kita lupa, sikut-menyikut dan sikap menjegal dalam 
perjuangan hidup, ternyata tak membuahkan apa-apa. Kadang-kadang, pertarungan 
kita Cuma ibarat “rebutan balung tanpa isi” berebut tulang kosong.
   
  Kita tak pernah tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada pihak lain. Karena 
itu, sering lebih arif kita diam, atau barhati-hati menyatakan pendapat.
   
  Lalu saya teringat pesan guru saya : “Jangan terlalu cepat menilai karena 
penilaian itu adalah hak Tuhan. Dan Tuhan pun memberikan penilaian pada 
Yaumuddin, pada hari agama di akhirat kelak, apaka seseorang akan diberi pahala 
atau dapat ganjaran.
   
  Guru saya berkata lagi : “Kita sangat lemah, jangankan menilai orang lain, 
menilai diri sendiri saja kita belum mampu. Pernahkah kita tahu bahwa kita 
sudah beriman ? dan berapa tebal keimannan kita ?
   
  Kalau kita tak pernah mampu menilai diri, kenapa kita bernafsu betul menilai 
orang lain?. Padahal yang tahu adalah Yang Maha Tahu. Hanya yang tahu, bahwa 
seseorang itu beriman, sesorang kafir, seseorang berdosa. Dan penilain serta 
ganjaran diberikan pada Yaumuddin, di akhirat kelak. 
   
  “Kita sering salah semat” kata guru saya; kita sering terlalu cepat menilai. 
Padahal penilaian itu  haknya Allah dan kita sering keliru menggunakannya.
  “Janganlah kau benci pada sesuatu mungkin dalam sesuatu yang kita benci itu 
ada gunanya bagimu” pesan guru saya
   
  salam teriring do'a  semoga kita selalu dalam lindungannya  amin
   
  K Suheimi

Khairul Yanis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Tarimokasih banyak Uni Hanifah, 

Agak barek mangumpuan kabaranian manyampaikan kritik, mudah-mudahan nanti 
basobok jo topik nan mambuek ambo bagak manyampaikan kritik atau saran 
nantinyo. 

Tapi, Alhamdulillah salamoko lai banyak  mandapek palajaran baharago di siko. 
Bialah untuak samantaro ko ambo inok-inok an sajo dulu :) 

Ambo sapandapek jo uni, tulisan-tulisan pak Suheimi tu sabana rancak. Ambo dulu 
pernah kirim email japri ka baliau mintak tulisan nan baliau sampaikan di siko, 
alhamdulillah lai dapek balasan dari baliau. Tarimokasih yo pak Suheimi :) 

      Berarti sanak Khairul alah bisa mamilah milah urang dan jenis tulisanno 
serta karakterno. Barajalah mungkin mangaluakan ide, saran atau kritik.     
Sanak sendiri tertarik di bidang apo? Kalau tertarik membahas ABSSBK bisa 
batanyo atau badiskusi jo pak Saaf dll. Balakangan nan punyo banyak wakatu 
nampakno pak Riri, baliau nampakno juo serba bisa karano suko mambaco. 
Barajalah badiskusi jo baliau. Ndak usah nan sarik-sarik dulu, nan akrab jo 
kahidupan awak sen lu. Kalau alah bagak, baru baraja badebat jo sanak Proto dll 
he he he. Sia tau kelak jadi fungsionaris partai ... RN kali ya ? 
    Kalau uni ngenet sacah sacah sennoh. Saribu labiah tulisan nan alun babaco 
li. Di buang sayang, ka dibaco alun sempatli. Maklumlah uni guru. Iko sen dulu 
dih.  Oh ya ayat nan dipetik pak Suheimi indah nian ndak.
   
  Bekerjalah dengan prinsip memberi yang selalu ikhlas karena Allah, sehingga 
kesuksesan atau hasil sebenarnya merupakan impact dari prinsip memberi, 
berkorban dan didasari sifat dan kasih sayang yang tulus. Inilah makan ibadah 
sebenarnya, dalam berusaha selalu mencari Ridho Allah. 



-- 
Khairul's Links: 
http://grosirtanahabang.com/ --> Seni Belanja Grosir Online dari Rumah
http://basis-forex-blogspot.com/ --> Belajar Trading Forex Online 
http://minang-kabau.com/ --> (Lagi belajar bikin website lagi nih) 
http://peluang-bisnis-online-internet.blogspot.com/ --> Informasi-informasi 
peluang bisnis lainnya
http://greatest-books.blogspot.com/ --> Resume buku-buku bagus 
http://informasi-egold.blogspot.com/ --> Informasi seputar Egold




 
---------------------------------
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke