Pak Arnold...betul sekali apa yang anda sampaikan..
NIlai perjuanganlah yang paling patut memberikan harga kepada jasa pahlawan 
pahlawan kita itu..

mengenai perjuangan kemerdekaan memang kentara sekali antara awal abad 19 dan 
abad 20. mungkin karena pengetahuan mereka sudah berkembang maka nilai nilai 
universal di abad 20 makin menguat sehingga perjuangan yang bertujuan untuk 
membebaskan wilayah dari pendudukan asing bangkit di hampir setiap daerah. bsia 
kita lihat perpindahan ibukota dari jakarta ke yogya kemudian ke bukit tinggi 
hingga ke koto tinggi misalnya. juga bantuan dari rakyat aceh, sumbar yang 
menyumbangkan pesawat pertama kalinya.

bahwa gerakan pidari berpengaruh signifikan terhadal keislaman dan nilai nilai 
perjuangan bagi kita saya kira kita sepakat. seperti yang saya katakan 
sebelumnya bahasan ini adalah demi diskusi kita di palanta ini untuk menambah 
kemampuan analisis dan pengetahuan sejarah kita dan bukannya untuk menentukan 
siapa yang benar dan siapa yang kurang benar..

saya rasa begitu..seperti saran Om Riri sebaiknya kita fokus saja kesatu 
persoalan dan saya kira Om Riri bisa memulainya..

salam

Ben

Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

     Kalau berbicara tentang perjuangan maka yang patut diukur adalah
     nilai yang diperjuangkan itu.

     Seandainya  ukuran scope perjuangan kemerdekaan itu diukur secara
     geografis  sekarang  (dari  wilayah  Sabang  sampai Merauke) maka
     hampir  dipastikan  semua perjuangan pahlawan-pahlawan di abad 19
     mulai  dari  Aceh,  Sumatra  Barat,  Jawa,  Bali, Maluku bukanlah
     perjuangan  kemerdekaan,  karena mereka masih bergerak dalam satu
     kewilayahan.

     Seandainya  juga  ukuran perjuangan kemerdekaan itu diukur dengan
     keharusan  berdirinya  Negara  Republik  Indonesia  sekarang maka
     hampir dipastikan semua perjuangan di abad 19 bukanlah perjuangan
     kemerdekaan,  karena  tidak  berniat  mendirikan  Negara Repbulik
     Indonesia seperti sekarang ini.

     Namun   kalau   diukur   dengan  nilai  yang  diperjuangkan  maka
     perjuangan  mereka sudah bersifat universal, perjuangan persaaman
     derajat,  pembebasan dari bentuk penjajahan, hak menentukan nasib
     sendiri,  dll.  Dalam  sebuah pidatonya Soekarno mengatakan bahwa
     pembentukan  dasar-dasar  negara  kita  diambil  dari nilai-nilai
     dasar   yang   sudah  dimiliki.  Siapa  yang  punya  andil  dalam
     menanamkan    nilai-nilai    itu   dalam   masyarakat   ?   Tentu
     pejuang-pejuang  terdahulu  atau  sebelumnya.  Para pejuang Islam
     memiliki  prinsip  "isy  kariman au mut syahidan , hiduplah mulia
     atau  mati  syahid  dan  bukankah  ini jugalah yang dipakai dalam
     perjuangan  kemerdekaan dengan pengertian yang sama 'merdeka atau
     mati'.

     Setiap  pribadi  muslim tidak akan memiliki nilai sekterian, bila
     membentuk   suatu  kelompok  yang  diperjuangkan  bukanlah  untuk
     kepentingan  kelompok  itu  saja,  karena pengelompokkan hanyalah
     suatu cara dan metode dalam melakukan suatu perjuangan.

     Jadi seandainya haji Miskin , Haji Sumanik, Haji Piobang , Tuanku
     nan Renceh, dkk membentuk kelompok dinamakan Paderi, dan mengajak
     masyarakat  untuk  bahu  membahu  melawan Belanda bukanlah berati
     perjuangan mereka tersebut perjuangan sekterian.

     Kalau  ada orang minang di rantau lalu membentuk kelompok, Ikatan
     Keluarga Minang, karena memiliki persamaan senasib seperantauan ,
     bergotong  royong,  saling membantu, dan juga memiliki kepedulian
     dengan masyarakat disekitarnya, apakah kerjasama tersebut sekterian ?


     Wassalam

     Arnoldison


     
Wednesday, May 23, 2007, 6:49:12 PM, you wrote:

bi> Sanak sadonyo...

bi> Saya pikir tidak ada keraguan di hati kita bahwa Imam Bonjol dan pidari 
lainnya adalah kelompok yang mempunyai jasa besar dalam melakukan pemurnian 
ajaran Islam di Minangkabau khususnya. saya
bi> tidak bisa membayangkan jika tidak ada mereka dulunya mungkin saja saat ini 
saya sedang menyabung ayam di tapian Batang Sinamar.

bi> Kita membicarakan mengenai betul atau setengah betulnya perjuangan pidari 
ini sebagai perjuangan terhadap penjajah bukannya karena kelunturan pemahaman 
kita terutama saya sebagai generasi muda
bi> Minangkabau terhadap kepahlawanan beliau namun hanyalah mencoba menggali 
lagi sejarah dan menempatkan perjuangan Imam Bonjol cs ini secara proporsional.

bi> sesungguhnya menurut saya, untuk membuktikan apakah peperangan pidari ini 
adalah perjuangan menentang penjajah bisa ditinjau sedikitnya dari aspek 
berikut:

bi> 1. Apakah ada pengakuan dari seluruh lapisan masyarakat dan pidari 
khususnya bahwa Minangkabau sedang dijajah Belanda 

bi> 2. Untuk itu apakah ada pernyataan bahwa kaum pidari memimpin rakyat 
minangkabau untuk memperjuangkan kemerdekaan dari belanda. apakah ada yel-yel 
merdeka ! belanda penjajah dsb. 

bi> 3. apakah ada batas wilayah tertentu yang diperjuangkan kaum pidari sebagai 
wilayah yang harus merdeka dari belanda.

bi> sejauh yang saya baca dari beberapa literatur tidak ada sama sekali ada 
yang menceritakan aspek tersebut diatas dalam perjaungan pidari. hanyalah 
kronolgis sejarah dimana ada pertentangan antara
bi> kaum pidari dan kaum adat dan kemudian perang saudara itu di tunggangi oleh 
belanda. Lain halnya dengan awal abad 20 dimana indonesia merdeka pertama kali 
di cetuskan oleh Tan Malaka dan
bi> dilanjutkan oleh Soekarno dan kawan-kawan.

bi> dalam bukunya sumatra barat hingga plakat panjang Rusli Amran menyatakan 
keheranannya terhadap perjanjian yang dilakukan oleh pidari dan belanda ( lihat 
yang tersebut adalah pihak pidari dan
bi> belanda dan bukanlah rakyat minangkabau dengan belanda) yang kesemuanya 
menguntungkan belanda. antara lain sbb:

bi> 1. Pidari akan hidup damai selalu dengan pemerintah Belanda di sumatra 
barat.
bi> 2. akan menjamin lalu lintas dagang dengan daerah2 yang dikuasai belanda
bi> 3.mengajak pimpinan pidari daerah yang masih melawan kepada belanda untuk 
hidup damai degan belanda.
bi> 4.dll

bi> sementara yang dijanjikan belanda:
bi> 1. akan hidup damai pula dengan pemimpin pidari
bi> 2. tidak akan emncampuri urusan agama, adat, pemerintahan dll kaum pidari
bi> 3.dll

bi> kalau saya pribadi tidaklah merasa heran. kalau menyimak isi perjanjian 
tersebut pidari mengakui bahwa belanda adalah penguasa minangkabau. dan 
berdasarkan aliran wahabi setiap penguasa haruslah
bi> ditaati. dan mungkin juga terpengaruh oleh pemikiran ibn Taimiyah dimana 
dalam Minhaj menulis Imam yang ditaati adalah seseorang yang sedang dalam 
posisi kekuasaan, terlepas apakah dia zalim atau
bi> adil. dan saat itu di Minagkabau yang berkuasa adalah Letkol Raaff.

bi> sekali lagi ini adalah kajian untuk bahan diskusi kita dipalanta, sebagai 
sarana saya juga untuk mempelajari sejarah. tentu saja belajar bersama seperti 
ini lebih efektif dibanding hanya dengan
bi> membaca buku2 sejarah. 

bi> sekali lagi, saya yakin dan percaya meskipun kita mempertanyakan 
kepahlawanan Imam Bonjol terhadap kemerdekaan Indonesia, kebanggaan kita 
terhadap beliau sebagai pahlawan Islam di Ranah
bi> Mianngkabau tidak akan luntur secuilpun..


bi> salam

bi> Ben



bi> "asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang" 
 wrote: 
bi> Saya rasa hendaknya peran pemerintahan daerah tingkat II Pasaman harus 
bertanggung jawab terhadap lunturnya 
bi> pemahaman generasi muda terhadap pahlawan besar Tuanku Imam Bonjol. (Maaf 
agak lagi dari tema perdebatan uda)
 
bi> Hal ini bisa terlihat pada musium Tuanku Imam Bonjol dan monumen Equator 
dibonjol yang kurang terawat, dan lucunya lagi nama besar Tuanku Imam Bonjol  
bisa jadi icon bagi Pemda TK II Pasaman
bi> Timur, yang kalau dilihat tidak mempunyai sumber daya alam seperti daerah 
pemekarannya Pasaman Barat.
bi> Bonjol bisa dijadikan objek  wisata religi ,  kaji lagi sejarah dan 
kekayaan yang ditinggalkan oleh tuanku Imam Bonjol. 
bi> Malaysia saja bisa besar wisatanya karena dia bisa mengemas produk itu 
menjadi nilai jual yang tinggi, kenapa Sumatera Barat tidak.
bi> Jadi kan dakwah menjadi andalan wisata religi nya.

bi> Wassalam,

bi> Nanang







       
---------------------------------
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke