Assalamualaikum w.w. sanak sa palanta,

Sudah barang tentu kita ucapkan terima kasih kepada
Kepala Dinas Budpar yang akan mengambil langkah
perbaikan terhadap kasus yang sangat merugikan ini.

Bersamaan dengan itu rasanya memang perlu ada dukungan
yang kuat, mulai dari para kepala daerah tingkat dua
sampai ke tingkat wali nagari, terhadap program
pariwisata ini. Selain itu, mengingat kondisi ekonomi
desa yang umumnya berkekurangan, kelihatannya juga
perlu ada penjelasan berapa honor yang lazim untuk
figuran dalam opname foto atau film/video.

Bagaimana  sebaiknya pak Nofrins?

Wassalam,
Saafroedin Bahar


--- Rio Albert <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> > Program "Laptop Si Unyil"
> > Kru Trans 7 Diperas Warga Jembatan Akar
> >
> > Padang, 20 Juli 2007 08:58
> > Dua orang kru program siaran "Laptop Si Unyil"
> Trans 7 diperas sejumlah warga di Jembatan Akar
> (jembatan yang terbuat dari akar pohon), Kab Pesisir
> Selatan (Pessel), Sumatera Barat.
> >
> > "Kami dimintai uang secara paksa, karena memakai
> lokasi untuk syuting, dan bayaran bagi anak-anak
> sebagai figuran pada segmen pengambilan gambar
> program `Laptop Si Unyil` di objek wisata itu," kata
> kamerawan Trans 7 Ferry Rizky, didampingi reporter
> Dian, di Padang, Rabu (18/7).
> >
> > Perlakuan tidak mengenakan itu terjadi, saat
> pengambilan gambar di objek wisata alam Jembatan
> Akar, Selasa (17/7), untuk disiarkan di Trans 7
> sebagai segmen tayangan anak-anak.
> >
> > Padahal dari tayangan tersebut, objek wisata
> Jembatan Akar mendapat promosi ke tingkat nasional,
> dan semakin dikenal wisatawan, baik nusantara maupun
> mancanegara.
> >
> > "Sejak awal kami memang menyiapkan 'dana terima
> kasih' bagi anak-anak yang dipakai sebagai figuran,
> namun cara memaksa ditunjukan oknum masyarakat
> setempat terasa tidak menyenangkan," katanya
> menyesalkan.
> >
> > Ia menjelaskan, kronologis tindakan itu berawal
> dari pengambilan gambar di Jembatan Akar butuh
> maksimal lima orang anak untuk figuran. Namun saat
> syuting dilakukan, semakin banyak anak-anak datang
> dan minta ikut syuting.
> >
> > Setelah itu datang warga (dewasa) yang memaksa
> agar jumlah anak ditambah, dan akhirnya ditambah
> menjadi tujuh. Tapi yang datang lebih dari sepuluh
> orang.
> >
> > Usai pengambilan gambar, warga itu meminta bayaran
> Rp 50 ribu/anak untuk lebih dari tujuh anak. "Saya
> terpaksa negosiasi karena jika semua anak dibayar
> Rp50 ribu per orang, jelas dana kami tidak cukup,
> tapi mereka tetap memaksa," ujar Ferry.
> >
> > Ia menambahkan, melalui negosisi akhirnya pihak
> Trans 7 hanya sanggup membayar Rp10 ribu per orang
> untuk tujuh anak dan akhirnya ditambah dua orang
> lagi karena ada yang menangis tidak mendapat
> bayaran.
> >
> > "Sebelumnya kami juga harus mengeluarkan dana
> untuk membeli makanan siang bagi sejumlah anak
> tersebut," ujarnya. Selanjutnya, saat akan
> meninggalkan lokasi kembali datang seorang oknum
> warga yang meminta uang lokasi shooting sebesar Rp50
> ribu.
> >
> > "Kami kembali negosiasi dan disepakati Rp20 ribu.
> Kami lalu minta kuitansi uang-uang yang dikeluarkan
> untuk pertanggungjawaban kepada kantor kami, para
> oknum itu tidak punya kuitansi dimaksud," kata
> Ferry.
> >
> > Atas peristiwa tidak mengenakan itu, rombongan kru
> Trans 7 bergegas meninggalkan Pessel menuju Padang,
> padahal sejak awal cukup banyak jadwal pengambilan
> gambar akan dilakukan di daerah itu, termasuk
> shooting kesenian tradisional "rabab pasisia".
> >
> > Menurut Dian, perlakuan tidak menyenangkan ini
> baru pertama dialami. Di sejumlah provinsi di
> Indonesia yang didatangi untuk pengambilan gambar
> program "Laptop Si Unyil", seperti Kalimantan dan
> Maluku, masyarakatnya menerima secara terbuka dan
> bersahabat. Tayangan program ini, dengan mengambil
> gambar pada sejumlah objek wisata di Indonesia juga
> sekaligus ajang promosi bagi daerah tersebut,
> tambahnya.
> >
> > Disesalkan
> >
> > Menanggapi kejadian itu, Kepala Dinas Kebudayaan
> dan Pariwisata Sumbar, James Hellyward di Padang,
> Jumat (20/7) mengatakan, pihaknya menyesalkan
> kejadian itu. Tindakan warga masyarakat sekitar
> Jembatan Akar itu merugikan promosi wisata daerah
> Sumbar.
> >
> > "Tindakan oknum itu merugikan promosi wisata
> Pessel dan Sumbar. Perilaku seperti itu harus
> diatasi semua pihak agar tidak terulang kembali,"
> katanya.
> >
> > Guna mengatasi kejadian serupa, Disbudpar akan
> terus melakukan upaya-upaya dan sosialisasi
> penyadaran akan pentingnya dunai pariwisata.
> >
> > Di lain pihak, James menyarankan agar para
> wartawan, khususnya kru TV nasional, agar
> berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak terkait,
> bila ingin melakukan peliputan di lokasi wisata.
> >
> > "Jika ada koordinasi dan mereka melapor, tentu
> kewajiban kita untuk mengawal selama berada di objek
> wisata," janjinya. [TMA, Ant]
> > http://www.gatra.com/artikel.php?id=106229
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Disclaimer: Although this message has been checked
> for all known viruses
>      using Trend Micro InterScan Messaging Security
> Suite, Bukopin 
>            accept no liability for any loss or
> damage arising
>                from the use of this E-Mail or
> attachments.
>
> 
> 



       
____________________________________________________________________________________
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out. 
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545433

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==========================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke