Wa' Alaikum salam,

Salah satu modeniti dari Barat yang kita patut tiru dan terapkan dan dihayati 
dengan baik ialah ide perancangan untuk masa depan/planning for the future.  
Budaya Barat baru berbeda dengan budaya Barat Lama atau Kuno ialah, secara 
tepatnya/precisely, dalam soal pembudayaan ide merancang untuk masa depan. 
Budaya merancang/ culture of planning inilah yang membeda Barat Baru dengan 
yang Lama. Pembangunan moden/modern development dalam konteks Barat Baru selalu 
di assosiasikan dengan negara terutama Dewan Perwakilan membuat, melulus dan 
menyenaraikan budgeting tahunan Negara untuk pertumbuhan pembangunan/growth of 
development. Yang sudah jelas ialah budaya merancang ini berkait rapat dengan 
konsep negara moden

Culture of planning sudah sebati di masyarakat barat. Budaya ini kemuncak dari 
terwujudnya substruktur yang mesti berlaku dahulu dalam masyarakat. Ambil 
budaya olahraga/ sports culture sebagai satu contoh. Mengapa dalam waktu yang 
sengkat pasukan bola sepak Amerika Syarikat boleh mencapai status antarabangsa? 
Malah, kalau dibandingkan dengan prestasi dan mutu permainan bola sepak pasukan 
Indonesia, pasukan bola sepak Amerika Syarikat jauh lebeh tinggi dan 
sustainable dari yang Indonesia. Apakah gerangannya yang mengwujudkan perbedaan 
ini? Budaya olahraga Amerika Syarikat. Budaya olahraga Amerika Syarikat jauh 
lebeh moden dan mantap berakar. Budaya olahraga di Amerika Syarikat telah dapat 
menyara hidup jutaan orang Amerika dan sistem perekonomian berdasarkan budaya 
olah raga mereka mengeluarkan hundred of billions dollars. Mutu saintifik dan 
teknologi yang menupang budaya olah raga mereka tidak diragukan lagi. Budaya 
olah raga saperti ini akan membolehkan mereka mengedia dan
 megeluarkan apa jenis olahragawan. 

Sebelum kita melangkah lebeh jauh apa yang perlu bagi kita ialah memperkukuhan 
segala substruktur yang ada pada dan dalam diri kita  agar budaya merancang ini 
dapat dipertahan dan dilanjutkan/to be sustainable and supportable sambil tidak 
melelah dan mencapekkan kita sendiri. Salah satu tabi'at yang ada pada dunia 
Ketiga ialah selalu melakukan mengejar pembangunan/to do catch up development.  
To do catch up development suaru yang merugikan serta melelahkan. Maka lebeh 
baik dan strategic thingking bagi Indonesia amnya dan Sumbar khasnya,   boleh 
kita mencari jalan pintas bagaimana memperkukuhkan lagi substruktur dan 
subsistem kita keaarah mencapai budaya merancang ini. Diharapkan juga kita 
semua, tanpa kecuali, telah menghayati budaya merancang ini dalam diri kita 
dahulu. Dengan menghidupkan dan menghidupi budaya merancang ini kita akan 
menjadi masyarakat baru (saya kurang setuju dengan istilah moden). 

Kesemua indikator yang dibentangkan akan bertambah sempurna apabila di 
gembelingkan dengan bantuan budaya merancang ini. 

Adak kah dimensi budaya merancang ini perlu beri perhatian dan empasis 
dalampenghayatan baru ABS-SBK? Saya kira amat perlu sekali.    
 muhammad syahreza <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kiriman kawan dari palanta 
sabalah rumah
  
 Assalamu'alaikum wr.wb.
  
  
 Menjelang Dirgahayu RI sebentar lagi, kita perlu merenung kembali apa yang 
bisa kita perbuat untuk ibu pertiwi kita ini...

Banyak pengamat yang mengaku pakar di bidangnya  memilih untuk pesimis dan 
menertawakan  Visi Indonesia 2030 yang dikumandangkan Pak SBY dan Yayasan 
Indonesia Forum.
 Pada tahun 2030, Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 285 juta jiwa,  PDB 
kita bisa mencapai 5,1 triliun $US. Dengan pendapatan perkapita US$ 18.000 per 
tahun. 

 Pada tahun 2030, sebanyak 30 perusahaan Indonesia akan bertengger di daftar 
Fortune 500.  

 Untuk mencapai cita-cita dan impian ini, beberapa asumsi harus dapat tercapai, 
yaitu: pertumbuhan ekonomi riil rata-rata 7,62 %, laju inflasi 4,95 %, dan 
pertumbuhan penduduk rata-rata hanya 1,12 % per-tahun. 
 Mungkin bila visi ini berasal dari bangsa kita sendiri kita akan mengatakan 
itu sebuah MIMPI di siang bolong...
Tapi apabila prediksi ini disertai dengan analisis tajam yang terpapar dalam  
Economic Report-nya bank investasi terbesar dunia, Goldman Sachs, Visi 
Indonesia 2030 sangat-sangat masuk akal. 


Sekarang ini,
 Indonesia sudah masuk 17 perekonomian terbesar dari 
sisi paritas daya beli (purchasing power parity/PPP). Prediksi E-7 
bakal menggusur G-7 tahun 2050 dibuat dengan melihat proyeksi skala 
ekonomi mereka secara relatif terhadap G-7 pada saat itu. 

Diramalkan pula Indonesia sudah akan menyalip Jerman dan Inggris pada tahun 
2050. Pada 2050 tersebut skala ekonomi 

Indonesia sudah akan sekitar 19 persen dari perekonomian AS (baik 
diukur dari PDB pada nilai tukar dollar AS yang berlaku maupun 

berdasarkan PPP). 
 
Indonesia adalah pemenang kontes robot di Jepang. 
Indonesia Juara Asia software di India. 
Indonesia juga Juara Dunia Paduan Suara di Xiamen, Cina.
Indonesia juga pemenang kontes kapal tiang tinggi.  
Siswa-siswi Indonesia sudah terbiasa dengan julukan juara di aneka olimpiade 
Fisika, Matematika, Kimia, & Biologi. 
Blogger Indonesia adalah blogger paling produktif dengan artikel-artikel yang 
sangat bermutu.   Dunia tidak akan pernah terang-benderang pada saat malam 
seperti sekarang ini seandainya waktu itu Thomas Alfa Edison melupakan mimpinya 
tentang kawat pijar bola lampu setelah melalui  6.000 lebih eksperimen...
 Manusia tidak akan pernah bisa merasakan nikmatnya menggunakan telefon 
selular, SMS, 3G, bahkan 3.5G, apabila Graham Bell waktu itu menyerah akan 
mimpinya untuk mengalirkan suara melalui seutas kabel tembaga.... 
 Industri IT tidak akan pernah segemerlap sekarang ini, apabila saja Bill Gates 
tidak tetap fight dari cercaan kiri-kanan dan terus setia pada mimpinya untuk 
mewujudkan di setiap meja akan ada 1 PC... 
 Anak-anak tidak akan mungkin bergembira di Disneyland, apabila Walt Disney 
tidak pernah bermimpi memiliki sebuah Taman Bermain yang sangat indah untuk 
membahagiakan anak-anak di seluruh dunia... 
 Malaysia sekarang mungkin tidak akan pernah menjadi lebih hebat dari Indonesia 
bila mereka tidak terus berjuang bermimpi akan Malaysia 2020: menjadi salah 
satu kekuatan Asia yang paling disegani... 

 Bahkan, Indonesia tak akan pernah MERDEKA apabila para generasi muda saat itu 
memilih hidup santai, tidak berani mengambil resiko dan menyerah terhadap mimpi 
mereka tentang indahnya kemerdekaan dan nikmatnya menjadi Tuan di negara 
sendiri... 
 Tidak cukup hanya take action dan menjadi pengusaha saja... 
Saat ini kita juga membutuhkan mimpi... 
Mimpi yang sangat besar dan harus diwujudkan dengan kerja cerdas & keras... 
'Indonesia Kecil' sedang dipersiapkan untuk mewujudkan mimpi ini... 
Mimpi Indonesia 2030 yang lebih baik...

Perbedaan besar antara seorang entrepreneur dan pengamat ekonomi adalah: 
seorang entrepreneur memilih untuk ikut ambil bagian menjadi pelaku sejarah 
Indonesia 2030, sedangkan seorang pengamat ekonomi memilih untuk menjadi  
penonton dan komentator Indonesia 2030 dari pinggir lapangan saja...

Pilihan ada di tangan Anda, mungkin saja 23 tahun lagi Anda-lah salah satu 
pemilik dari 30 perusahaan Indonesia yang bertengger di Fortune 500.  
Atau Anda memilih hanya menjadi pekerja di salah satu perusahaan tersebut  yang 
kini saham mayoritasnya dimiliki Temasek (Singapura) atau  Anda bisa juga 
memilih menonton 

 
       
---------------------------------
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos & more. 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount 
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke