Kiriman kawan dari palanta sabalah rumah Assalamu'alaikum wr.wb.
Menjelang Dirgahayu RI sebentar lagi, kita perlu merenung kembali apa yang bisa kita perbuat untuk ibu pertiwi kita ini... Banyak pengamat yang mengaku pakar di bidangnya memilih untuk pesimis dan menertawakan Visi Indonesia 2030 yang dikumandangkan Pak SBY dan Yayasan Indonesia Forum. Pada tahun 2030, Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 285 juta jiwa, PDB<http://id.wikipedia.org/wiki/PDB>kita bisa mencapai 5,1 triliun $US. Dengan pendapatan perkapita US$ 18.000 per tahun. Pada tahun 2030, sebanyak 30 perusahaan Indonesia akan bertengger di daftar Fortune 500. Untuk mencapai cita-cita dan impian ini, beberapa asumsi harus dapat tercapai, yaitu: pertumbuhan ekonomi riil rata-rata 7,62 %, laju inflasi 4,95 %, dan pertumbuhan penduduk rata-rata hanya 1,12 % per-tahun. Mungkin bila visi ini berasal dari bangsa kita sendiri kita akan mengatakan itu sebuah MIMPI di siang bolong... Tapi apabila prediksi ini disertai dengan analisis tajam yang terpapar dalam Economic Report-nya bank investasi terbesar dunia, Goldman Sachs, Visi Indonesia 2030 sangat-sangat masuk akal. Sekarang ini, Indonesia sudah masuk 17 perekonomian terbesar dari sisi paritas daya beli (purchasing power parity/PPP). Prediksi E-7 bakal menggusur G-7 tahun 2050 dibuat dengan melihat proyeksi skala ekonomi mereka secara relatif terhadap G-7 pada saat itu. Diramalkan pula Indonesia sudah akan menyalip Jerman dan Inggris pada tahun 2050. Pada 2050 tersebut skala ekonomi Indonesia sudah akan sekitar 19 persen dari perekonomian AS (baik diukur dari PDB pada nilai tukar dollar AS yang berlaku maupun berdasarkan PPP). Indonesia adalah pemenang kontes robot di Jepang. Indonesia Juara Asia software di India. Indonesia juga Juara Dunia Paduan Suara di Xiamen, Cina. Indonesia juga pemenang kontes kapal tiang tinggi. Siswa-siswi Indonesia sudah terbiasa dengan julukan juara di aneka olimpiade Fisika, Matematika, Kimia, & Biologi. Blogger Indonesia adalah blogger paling produktif dengan artikel-artikel yang sangat bermutu. Dunia tidak akan pernah terang-benderang pada saat malam seperti sekarang ini seandainya waktu itu Thomas Alfa Edison melupakan mimpinya tentang kawat pijar bola lampu setelah melalui 6.000 lebih eksperimen... Manusia tidak akan pernah bisa merasakan nikmatnya menggunakan telefon selular, SMS, 3G, bahkan 3.5G, apabila Graham Bell waktu itu menyerah akan mimpinya untuk mengalirkan suara melalui seutas kabel tembaga.... Industri IT tidak akan pernah segemerlap sekarang ini, apabila saja Bill Gates tidak tetap fight dari cercaan kiri-kanan dan terus setia pada mimpinya untuk mewujudkan di setiap meja akan ada 1 PC... Anak-anak tidak akan mungkin bergembira di Disneyland, apabila Walt Disney tidak pernah bermimpi memiliki sebuah Taman Bermain yang sangat indah untuk membahagiakan anak-anak di seluruh dunia... Malaysia sekarang mungkin tidak akan pernah menjadi lebih hebat dari Indonesia bila mereka tidak terus berjuang bermimpi akan Malaysia 2020: menjadi salah satu kekuatan Asia yang paling disegani... Bahkan, Indonesia tak akan pernah MERDEKA apabila para generasi muda saat itu memilih hidup santai, tidak berani mengambil resiko dan menyerah terhadap mimpi mereka tentang indahnya kemerdekaan dan nikmatnya menjadi Tuan di negara sendiri... Tidak cukup hanya take action dan menjadi pengusaha saja... Saat ini kita juga membutuhkan mimpi... Mimpi yang sangat besar dan harus diwujudkan dengan kerja cerdas & keras... 'Indonesia Kecil' sedang dipersiapkan untuk mewujudkan mimpi ini... Mimpi Indonesia 2030 yang lebih baik... Perbedaan besar antara seorang entrepreneur dan pengamat ekonomi adalah: seorang entrepreneur memilih untuk ikut ambil bagian menjadi pelaku sejarah Indonesia 2030, sedangkan seorang pengamat ekonomi memilih untuk menjadi penonton dan komentator Indonesia 2030 dari pinggir lapangan saja... Pilihan ada di tangan Anda, mungkin saja 23 tahun lagi Anda-lah salah satu pemilik dari 30 perusahaan Indonesia yang bertengger di Fortune 500. Atau Anda memilih hanya menjadi pekerja di salah satu perusahaan tersebut yang kini saham mayoritasnya dimiliki Temasek (Singapura) atau Anda bisa juga memilih menonton --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---