Ass Wr Wb Pak Chaidir,Sanak Nofiardi,sarato dunsanak Kasadonyo,

Tarimokasih banyak Sanak Nofiardi,atas kiriman infonyo.
Terus terang sajo,ambo sangat percaya kalau Pak Gubernur 
Gamawan Fauzi itu punya visi dan misi Pariwisata yang baik 
untuk Sumatera Barat.

Tetapi sepertinyo beliau itu kurang mendapat dukungan untuk 
mensupport beliau untuk mewujudkan visi dan misi Pariwisata 
Sumatera Barat itu,terutama dukungan dari dalam Sumatera Barat 
sendiri, karena belum terbentuknya "Mind Set" atau kesadaran 
akan manfaatnya pariwisata itu bagi masyarakat secara 
luas,seperti yang disitir dalam Rakor terlampir.

Contoh sederhana saja,masih banyak masyarakat Sumbar yang 
menganggap wisatawan yang datang ke Sumbar itu payi malagak2 
kepado urang kampuang nan byk yang sadang susah,pamer2 
kekayaannya,wisatawan sok2 jadi rajo yang harus 
diladeni,...dst..dst..
Padahal di balik anggapan itu semua,sesungguhnya wisatawan itu 
membawa uang yang tidak sedikit untuk dibelanjakan di Sumatera 
Barat yang tentunya merupakan peluang "income" bagi Sumbar 
secara luas...yang akan menciptakan lapangan kerja yang cukup 
luas juga nantinya...

Untuk itulah sebetulnya Sumatera Barat itu sangat 
membutuhkan "tool" atau "media Pariwisata" yang akan 
mempercepat mengedukasi masyarakat secara luas dan untuk 
membentuk Mind set Pariwisatanya.

Dan salah usulan saja yaitu mungkin hal itu dapat dilakukan 
melalui "Channel TV Khusus Pariwisata Sumbar".Mungkin untuk 
sementara waktu dan sebagai tahap uji coba,Channel TV Khusus 
Pariwisata Sumbar ini bisa bekerja sama dulu dengan TVRI SPK 
Padang.

Mungkin sebagai bahan perbandingan saja, betapa banyaknya biaya 
iklan yang telah dikeluarkan oleh Hotel2 melalui koran2,iklan 
Penerbangan Garuda/Lion/Mandala/Air asia di halaman belakang 
koran2,iklan melalui Sign Board2 di  Bandara dan di pinggir2 
jalan utama, dsb.

Sudah barang tentu Iklan2 tsb tentunya tidaklah gratis,malah 
bahkan memakan biaya yang sangat besar sebetulnya.

Nah disini sebetulnya ada peluang untuk mengarahkan biaya2 
iklan pelaku pariwisata,seperti Hotel & dsb,  ke "Channel TV 
Pariwisata" di Sumbar sebetulnya.

Dengan adanya "Channel TV Khusus Pariwisata Sumbar" di Sumbar 
nantinya, sedikit banyaknya akan memberikan efek edukasi yang 
luas dan cepat terhadap pembentukan mind set pariwisata 
masyarakat Sumbar nantinya dan juga lain daripada itu jangkauan 
promosinya dari Hotel dsb,yang membayar iklan tentunya juga 
akan sangat luas sekali.

InsyaAllah nanti ambo pribadi akan mencoba menjajaki ke arah 
ini.Tetapi kalau ada diantara dunsanak yang berminat,silahkan 
maju duluan...

Sudah saatnya orang minang sekarang merobah prilaku dari banyak 
mengkritik dan berbicara...kepada banyak bekerja dan mencoba. 

Seorang Professor Jepang pernah berkata"Kemajuan yang dicapai 
Jepang sekarang,bukanlah hasil dari berfikir keras tetapi 
adalah hasil dari bekerja keras.

Demikian saja,semoga urung rembug yang sedikit ini ada 
manfaatnya.

Wassalam,
Kurnia Chalik   


Date: 1-Sep-2007 11:45:32 +0900
From: "chaidir latief" <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: <RantauNet@googlegroups.com>
To: <RantauNet@googlegroups.com>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Membangun Pariwisata

RASONYO NAN LANGSUNG BERTANGGUNG JAWAB ALIAS DINAS DAN KEPALA 
DINASNYA YANG HARUS DIBENAHI LEBIH DAHULU
 
Ch N Latief

----- Original Message ----
From: Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Saturday, September 1, 2007 8:48:01 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Membangun Pariwisata

Membangun Pariwisata 
Sabtu, 01-September-2007, 08:14:24
Telah dibaca sebanyak 1 kali

Rapat koordinasi (Rakor) Pemprov dengan Pemkab/Pemko se-Sumbar 
di Gedung Pustaka Bung Hatta, Minggu (26/8) s.d. Senin (27/8) 
lalu menghasilkan 11 rumusan untuk pengembangan pariwisata. 
Dalam Rakor tersebut Gubernur Gamawan Fauzi mengharapkan agar 
10 daerah destinasi wisata di Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat 
segera menyusun konsep pengembangan pariwisata 5-10 tahun ke 
depan.  

Di samping itu, daerah destinasi ini mesti fokus pada 
pengembangan satu obyek wisata saja yang bisa diunggulkan dan 
memiliki prospek masa depan. Sehingga, 5-10 tahun ke depan, 
Sumbar mampu memposisikan dirinya menjadi tiga provinsi yang 
memiliki obyek wisata berskala nasional. Rakor tersebut 
setidaknya merupakan sebuah kesadaran dari pemerintah daerah 
bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis 
dalam mendongkrak kemajuan pembangunan daerah ini. Bila 
dirunut, sebetulnya banyak hal yang mesti dibenahi dalam 
pengembangan pariwisata Sumbar. Mulai dari membangun kesadaran 
dan pola fikir masyarakat (mindshet), infrastruktur pendukung, 
integrasi pengembangan pariwisata kabupaten/kota di Sumbar, dan 
lain sebagainya. 

Selama ini bagi pejabat di dinas terkait ada semacam persepsi 
bahwa untuk mengembangkan pariwisata, harus dimulai dengan 
promosi ke luar negeri. Maka, untuk mendukung persepsi ini, 
berlomba-lombalah mereka ke luar negeri. Hasilnya, dana daerah 
habis terkuras, sementara nilai tambah (value added) bagi 
pengembangan pariwisata daerah justru nol besar. Jumlah 
wisatawan yang berkunung ke daerah tak kunjung naik. Ketika 
wisatawan sampai di objek wisata, tak sedikit keluhan yang 
mereka rasakan. Objek wisata yang kotor, fasilitas umum tak 
ada, bahkan hingga ke pelayanan yang mereka dapatkan juga jadi 
keluhan. Lalu, sebetulnya dimana letak persoalannya ? Dari mana 
kita harus memulai? Jawabannya adalah, dimulai dari membangun 
pola fikir (mindshet) dan persepsi yang sama tentang pariwisata 
dari semua elemen di daerah ini. Bila masih ada yang menganggap 
pariwisata identik dengan maksiat, maka sudah pasti pariwisata 
daerah ini tidak akan pernah berkembang. Pola fikir pejabat 
daerah ini termasuk Kabupaten/Kota juga harus diubah. 

Mereka harus berfikir terintegrasi. Tidak saatnya lagi kita 
berfikir parsial dan terjebak dalam semangat kedaerahan dalam 
arti sempit. Pariwisata Sumbar harus dilihat secara 
terintegrasi dan sinergi. Bicara pariwisata, yang harus 
ditonjolkan adalah "brand" Sumbar-nya, buka Sawahlunto, bukan 
Bukittingi, bukan Padang dan lainnya. Yang dapat kita jual ke 
luar itu adalah nama Sumbar dengan keragaman budaya dan 
potensinya. Bilamana sudah ada persepsi yang sama tentang 
berfikir terintegrasi, barulah kemudian kita melangkah ke 
infrastruktur dan pengembangan objek wisata. Di Sumbar, mesti 
ada sebuah objek wisata yang diunggulkan dan menjadi lokomotif 
bagi industri pariwisata daerah ini. Artinya, untuk tahap awal 
Sumbar cukup memiliki satu saja objek wisata unggulan dan 
dibanggakan. Samahalnya dengan Sumatera Utara, orang akan ingat 
Danau Toba. Namun, orang tetap pergi ke Berastagi. 

Begitu pula bila ke Bali, orang akan ingat pantai Kuta, tapi 
mereka tetap pergi ke Tanah Lot, Pantai Nusa Dua dan objek 
wisata lainnya. Karena itu, bangunlah dulu satu saja objek 
wisata unggulan, arahkan anggaran secara maksimal bagi 
pengembangan infrastruktur objek tersebut. Sudah saatnya 
pariwisata daerah ini bangkit. Sumbar bakal tidak akan maju, 
manakala orang-orang di daerah ini hanya memikirkan diri, 
kelompok dan daerahnya. Belajarlah ke Malaysia yang dengan 
taggline "Malaysia Trully Asia", mampu menyedot wisatawan. 
Perlu digarisbahwahi, bahwa membangun pariwisata harus dimulai 
dengan membangun mindshet dan budaya, bukan promosi dan proyek. 
(***) 



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount 
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke