Rasa
lelah 12 jam perjalanan udara dari Singapura langsung hilang, ketika roda
pesawat Turkish Airlines menyentuh landasan Bandara Internasional Attaturk di
kota Istanbul, Turki.  Rasa penasaran
akan sebuah kota penuh sejarah ini langsung memenuhi pikiran ini.   Otakku 
langsung dipenuhi imajinasi berseting
Turki di akhir abad ke 19 seperti dalam Novel Tariq Ali berjudul Perempuan 
Batu, selang setahun lalu kutamatkan. 
Kisah tentang keluarga bangsawan diplomat kesultanan Usmaniyah.



 



Selepas
urusan kantor, sorenya aku langsung berjalan-jalan menyusuri kota ini.  
Beruntung ada yang menjadi guide bagiku
menikmati perjalanan selepas jam kerja ini. 
Alhamdulillah ini summer, matahari baru terbenam pukul 8 malam.  Jadi, aku 
masih sempat menikmati pemandangan
siang kota dua benua ini.



 



Betapa
aku berdecak kagum di tengah lalu lalang ribuan orang di Taksim Square.  
Sebagian besar terlihat berlari mengejar
waktu.  Sebagian kecil terlihat duduk
santai, menikmati sajian teh khas turki di lorong jalan Istiqlal.  Sebagian 
lagi juga larut dalam kenikmatan
simbol-simbol modern.  Starbucks, Burger
King dan Pizza Hut.  Kukagumi setiap
perempuan muda turki yang terlihat. 
Begitu cantik dan eksotiknya. 
Perpaduan postur eropa dan balutan kulit lembut asia.  Sungguh, mereka akan 
selalu terlihat cantik
bagiku.



 



Kembali
aku membayangkan masa lalu dimasa kesultanan Usmaniyah.  Tetap bersetting Novel 
Perempuan batu, selang
setahun lalu kutamatkan.  Sapaan Effendi
dan Hanim Effendi, berseliweran di kupingku. 
Para perempuan dan laki-laki memakai pakaian khas turki.  Berseling dengan 
laki-laki asing berpakaian
jas atau berjubah khas arab.  Sebagian
mereka adalah para diplomat asing dan para musafir niaga.  Mungkin aku akan 
mencoba duduk bersama mereka
di sebuah kedai kopi, bercerita tentang negeri kami masing-masing.  Akan 
kuceritakan kepada mereka tentang islam di negeriku , sebuah negeri di timur 
jauh.  Sambil sesekali meneguk Raki* atau Ouzo dari
negeri tetangga mereka, Yunani.



 



Sempat
aku berdoa, di Taksim Square ini kutemukan mesin waktu.  Agar aku bisa melihat 
langsung semua suasana
itu.  Tak sebatas khayal dan lamunan
lagi.



Mantari,
dapat dilihat di:
http://ubgb.blogspot.com/2007/09/istanbul-sebuah-timur-di-barat1.html



 


* Raki
(baca rake, sejenis arak khas Turki)



      
____________________________________________________________________________________
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mail&p=graduation+gifts&cs=bz
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke