saya 100% sokong anda.Dan kenyataan anda benar. TQ. mardia_n <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalaamu 'alaikum.
Maaf, saya rasa isunya di sini karena yang berbuat tak wajar itu adalah wakil kerajaan iaitu polisi, bukannya samseng di jalanan. Dalam kes perompak Indonesia di Malaysia - seumpama kes orang Islam yang jahat yang mengebom di sana sini, perlukah kita sebagai orang Islam, atau Imam-imam atau mufti-mufti meminta maaf ? Waktu saya menghadiri temuduga kerja selepas mendapat degree 20 tahun dahulu, interviewer tahu yang saya lahir di Indonesia, datang ke Indonesia sewaktu umur 8 tahun mengikuti ayah yang dijemput oleh kerajaan Malaysia menjadi guru di Malaysia, lalu mendapat Malaysian citizenship sewaktu di universiti. Interviewer itu bertanya saya : 'Datang ke sini karena tak makan di sana' ? Lebihkurang maksudnya. Pantaskah seorang civil servant bertanya begitu sewaktu menemuduga saya secara formal di pejabat resmi kerajaan, bukankah dia mewakili kerajaan ? Saya dibesarkan di Malaysia, alhamdulillah dapat turut serta bersekolah di sekolah menengah yang bagus sekali yang biasanya dikhaskan untuk orang Malaysia saja. Perasaan rendah diri selalu timbul, dan takut kalau 'dibuang sekolah' karena mungkin saya tak sepatutnya berada di situ. Tapi saya tidak juga masuk percuma, saya masuk karena nilai saya baik, dan bila saya berjaya mendapat kerja, juga dengan nilai degree yang agak baik. Dan tentu sekali tidak mengambil tempat orang lain secara salah, karena memang terdapat orang Malaysia yang menolak tawaran sekolah tersebut. Ayah saya juga perlu membayar yuran persekolahan, tak seperti kawan-kawan yang mendapat biasiswa belajar di situ dan seterusnya hampir semuanya mendapat tawaran biasiswa melanjutkan pelajaran di universiti luar negeri. Baru-baru ini ada peserta Malaysia dalam milis penterjemahan yang saya sertai menulis 'ada orang Indonesia di Malaysia memakai 'fake tudung' karena ingin berpura-pura menjadi orang Malaysia dan merampas hak mereka' Aduh, nampak macam terkena batang hidung saya karena saya 'berpura-pura' jadi orang Malaysia (sedangkan pada saya saya berpakaian secara Islam, dan saya bercakap seperti orang Malaysia karena telah dibesarkan dalam persekitaran itu). Kalau saya tak nyatakan yang saya dari Indonesia, mereka tak akan tahu. Biasanya yang Melayu (bumiputera) tak suka kita karena katanya cuba merampas hak mereka, walaupun saya bukan bertaraf bumiputera seperti mereka. Yang bukan bumiputera juga tak suka karena katanya kerajaan membawa kami ke sana untuk meninggikan peratus orang 'Melayu'. Jadi elok diam-diam saja.. Namun semua orang lupa, yang kita hanya manusia, tak semua dapat kita control.. Adakah kita dapat mengaku yang bumi atau negara/negeri/kampung kita ini milik kita? Bolehkah kita menentukan siapa yang boleh dan tidak boleh datang ke tempat kita? Dan adakah semua orang berada di sesuatu tempat itu atas kehendak sendiri? Walau bagaimanapun, pointnya disini adalah apapun kata orang awam, itu tidak semestinya mewakili kerajaan, maka tidak perlulah kerajaan meminta maaf atas kesedihan hati saya :-) Hanya ingin berkongsi pengalaman.. mardia (44) --- In [EMAIL PROTECTED], jamaludin mohyiddin wrote: > > Assalam mu Alaikum, > > Disini saya turunkan jawapan Sdr. Anwar Ibrahim kepada satu soalan tentang hal Polis Malaysia pukul juri karate Indonesia. > > My dear Dato Seri, > would the whole Indonesian Community apologize for all those cases of murders and robberies they commit in Malaysia. > Just the other day, a good friend of mine was robbed in the dead of night. > 3 parang wielding Indonesians, burst opened their back door, tied the poor fellow, his wife and 4 very young children; ransacked the whole house, took money and evrything valuable. > What about the case when they come over here as tourists, rented a car and went on robbing the innocents .... and after the spree of robberies, off they went home to come again the next time .... > However, there is no excuse whatsoever, for the Plainclothesmen to mishandle and attacked this poor Indonesia referee ! > > thaqif > > Polis Pukul Juri Karate, Kerajaan Wajar Mohon Maaf > Mahasiswa Malaysia di indonesia merayu agar kita turut mendesak pihak polis dan kerajaan BN segera memohon maaf kerana keganasan yang dilakukan polis terhadap rakyat Indonesia. Mereka bimbang bahawa kemarahan rakyat Indonesia meluap. Mungkin akan menjejaskan keselamatan mereka. > Difahamkan, pihak polis telah mengemukakan permohonan maaf secara bertulis. Saya bersetuju supaya kerajaan bertindak memohon maaf setelah penyiasatan teliti beberapa kes tersebut menunjukkan adanya keganasan pihak polis. Lagi pun hukuman ke atas pekeja asing yang dikenakan di Malaysia termasuk reman yang panjang, merotan atau kesesakan di tahanan imigresen dikira terlalu berat. > Mengurus kedudukan pekerja asing dan menghadkan jumlah kemasukan adalah hak kerajaan Malaysia. Namun kaedah yang dipakai harus selaras dengan hubungan kejiranan, perikemanusiaan dan undang-undang adil. > Kita tidak harus membenarkan penderaan rasuah dan penganiayaan. > ANWAR IBRAHIM > http://anwaribrahimblog.com/2007/08/31/polis-pukul-juri-karate-kerajaan-wajar-mohon-maaf/ --------------------------------- Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---