Giliran Sumbar yang Hancur, Dua Hari Sumatera Barat Diguncang 60 Gempa Jum'at, 14-September-2007, 09:39:53 Telah dibaca sebanyak 90 kali
<http://kotasolok.org/images/dot.gif> <http://kotasolok.org/images/inset/14-09-07_hl1.jpg> Padang, Padek-Gempa dahsyat belum berhenti mengguncang Sumatera. Bila sehari sebelumnya sumbu gempa dekat Bengkulu, kemarin berpindah mendekati Sumatera Barat (Sumbar). Karena itulah, gempa kemarin pagi membuat Padang dan sekitarnya mengalami guncangan dan kerusakan paling parah. Gempa terbesar kemarin terjadi pukul 06.50. Guncangan yang menimpa Kota Padang itu, menurut versi BMG, berskala 7,7 skala Richter dengan sumbu gempa berada di Sungai Penuh Jambi. Versi USGS, badan survei geologi AS, mencatat 8,2 skala Richter, dengan pusat gempa berada laut dekat Pulau Mentawai. <http://kotasolok.org/images/dot.gif> Pulau Mentawai yang terletak di Lautan Hindia itu juga dikabarkan terguncang keras. Wartawan Padang Ekspres (Grup Jawa Pos) yang berada di Mentawai melaporkan sempat muncul tsunami kecil. Air pasang ke darat hingga ketinggian 3 meter. Tsunami kecil itu terjadi dua kali. Pertama, setelah gempa Rabu Sore yang berkekuatan 7,9 SR yang pusatnya dekat Bengkulu dan kemarin pagi sesudah muncul gempa berskala 7,7 SR itu. Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi menjelaskan kerusakan yang paling parah akibat gempa tersebut dialami Kabupaten Pessel, Mentawai, dan Padang. Gamawan menyebutkan, dari kontak dengan wakil bupati Pessel, diketahui 1.000 bangunan rusak. Ini jumlah yang besar dibandingkan dampak gempa yang lalu. "Gempa sejak Rabu kemarin tercatat terjadi sebanyak 60 kali. Gempa terbesar 7,9 skala Richter terjadi di Bengkulu dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa tadi pagi (Kamis, Red), yang terjadi di barat daya Sungai Penuh, Jambi, tidak jauh dari Sumbar, mencapai 7,7 SR. Itu tidak lazim. Biasanya, gempa besar disusul gempa kecil. Tapi, ini tidak," papar gubernur saat bertemu Menko Kesra Aburizal Bakrie kemarin. Di Kota Padang sejumlah bangunan hancur. Padang Ekspres melihat sebuah gedung berlantai tiga milik Hyundai (PT Auto Citra Perdana) di Jalan Veteran, di sebelah PT Jamsostek, rata dengan tanah. Reruntuhan bangunan tersebut menutupi jalan yang berada persis di sampingnya. Gedung dealer Hyundai itu nyaris bernasib sama dengan gedung tiga lantai PT Sutan Kasim yang ambruk sewaktu gempa menghunjam Rabu (12/9) sore lalu. Gempa pagi kemarin juga membuat Plaza Andalas rusak parah. Dinding lantai empat bagian depan gedung pusat perbelanjaan terbesar itu porak-poranda. Tidak itu saja, sekeliling gedung bekas Terminal Lintas Andalas itu retak horizontal. Keretakan ini lebih parah dibandingkan efek gempa yang menimpa Sumbar Maret lalu. Kerusakan juga dialami sejumlah bangunan bank. Antara lain, gedung Bank Indonesia (BI), Bank International Indonesia (BII), Bank Mandiri Bagindo Aziz Chan, dua unit Bank Mandiri di Simpang Kandang, BRI, Bank BNI 46 Jalan Proklamasi, dan Bank Nagari. Di sejumlah rumah sakit, sebagian pasien tampak menjalani perawatan di bawah tenda darurat. Seperti di Rumah Sakit M. Djamil Padang dan BMC Restui Ibu. Para pasien terpaksa dirawat di bawah tenda untuk menghindari risiko gempa. Berdasar data sementara dari Satkorlak PB Sumbar di kantor gubernur kemarin, diketahui bangunan fasilitas umum yang rusak berat lima unit di daerah Pesisir Selatan. Dua unit bangunan fasum yang rusak sedang terdapat di Kota Padang. Rumah warga yang rusak berat tercatat 217 unit (18 unit di Padang, 149 unit di Pessel, dan 50 unit di Mentawai). Kategori rumah rusak sedang sebanyak 288 unit (143 di Padang, 100 di Pessel, dan 75 di Mentawai). Sedangkan bangunan warga yang rusak ringan 211 unit (11 di Padang, 100 di Pessel, dan 100 di Mentawai). Korban jiwa tercatat empat orang. Dua warga tewas di Pessel, satu di Padang, dan satunya lagi di Solok. Luka berat dua orang dan luka ringan empat orang Gamawan menjelaskan, bangunan Kantor Gubernur Sumbar yang telah berumur 46 tahun telah tiga kali diguncang gempa. Pemprov berencana mengusulkan pembangunan gedung baru pada 2008. Gedung yang sekarang dirasakan sudah tidak aman. "Beberapa hotel dan plaza rusak parah. Sebelum dibuka secara resmi, saya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu agar tidak menimbulkan korban jiwa," tegas gubernur Sumbar. Ditambahkan, untuk kebutuhan makanan, sesuai dengan ketentuan Mensos, pemerintah telah menyiapkan 100 ton bantuan makanan. Mengenai bantuan untuk pengungsi, kata Gamawan, saat ini pemberiannya masih spontan. (jpnn) Padang Jadi Kota "Mati", Aktivitas Perdagangan Nyaris Tak Ada Jum'at, 14-September-2007, 09:47:00 Telah dibaca sebanyak 97 kali <http://kotasolok.org/images/dot.gif> <http://kotasolok.org/images/inset/14-09-07_hl1.1.jpg> Padang, Padek-Hari pertama puasa, Kota Padang lumpuh total. Hampir seluruh pertokoan yang berada di pusat dan sudut kota tutup, termasuk pasar raya Padang. Kegiatan jual-beli praktis tak ada, begitupun halnya kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik. <http://kotasolok.org/images/dot.gif> PNS secara mendadak diliburkan secara fakultatif, kecuali Satpol PP, pegawai di lingkungan dinas kesehatan. Mereka yang libur disarankan membantu di lingkungannya masing-masing.Gempa susulan yang terjadi pagi kemarin benar-benar membawa kecemasan dan trauma yang sangat mendalam bagi warga Kota Padang. Bukan hanya mereka yang tinggal di daerah dekat pantai, tetapi juga di daerah ketinggian. Bila mereka yang berada di dekat pantai mencemaskan dua hal yakni goncangan gempa dan ancaman tsunami maka mereka yang berada jauh dari pantai atau daerah ketinggian mencemaskan terjadinya reruntuhan bangunan. Gempa yang mengguncang ketika sebagian warga masih terlelap tidur tersebut membuat panik warga. Mereka berhamburan menyelamatkan diri, bahkan ada sebagian yang ke luar rumah tanpa berpakaian lengkap, ada yang dalam keadaan basah karena sedang mandi. Sesaat suasana sangat mencekam, ayunan gempa yang cukup kuat menyebabkan warga hanya bertahan di luar rumah, saling berangkulan dan di antaranya menyebut asma Allah. Tidak berperannya secara maksimal perangkat komunikasi mensosialisasikan dampak gempa, apakah menimbulkan tsunami atau tidak menyebabkan warga semakin khawatir. Apalagi sehari sebelumnya, gempa kuat 7,9 SR (menurut BMG) diinformasikan oleh BMG berpotensi untuk tsunami, demikian juga gempa susulan dengan kekuatan 6,6 SR yang berpusat di lautan Pesisir Selatan. Salahsatu alat komunikasi yang kurang berfungsi adalah informasi melalui pengeras suara di masjid-masjid. Tak berfungsinya penerangan ini dirasakan oleh warga di Komplek Lapai Jaya. "Saat itu listrik mati, namun sebenarnya masjid memiliki genset. Tetapi tak ada pengumaman dan imbauan pada saat itu. Ini yang menyebabkan kekhawatiran warga meski jarak dari bibir pantai sekitar 3 km," ulas salahseorang warga, Rio. Hal yang sama juga diakui Upik, warga komplek Taruko. Rasa was-was masyarakat mulai terjawab ketika Walikota Padang tampil secara langsung di RRI dan dirilis sejumlah radio swasta. Salahsatu imbauan adalah tetap tenang meski gempa bisa berpotensi tsunami. "Setidaknya dengan komunikasi langsung maka warga bisa mengetahui informasi sesungguhnya. Namun apakah cukup dengan informasi lewat radio saja. Sebab, tak semua orang yang memiliki radio apalagi radionya dihidupkan dengan listrik. Mana bisa on, karena saat itu listrik sempat mati," tambah Adi, warga Andalas. Sesaat setelah goncangan gempa berakhir, jalan-jalan menuju tempat ketinggian penuh sesak dengan berbagai kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Mereka saling mendahului dalam keadaan panik. Buntutnya, sepanjang hari kemarin terjadinya sejumlah kecelakaan. Hal ini juga dialami salahseorang karyawan Harian pagi Padang Ekspres, Rita bersama keluarganya. Roboh: Bangunan Bank Mandiri Cabang Bagindo Aziz Chan roboh. Tak hanya atap dan gedung yang retak, namun bangunan yang runtuh juga menimpa mobil yang bakal menjadi hadiah bagi nasabah Bank Mandiri. Bangunan ini roboh akibat gempa hebat yang mengguncang Kota Padang, Kamis pagi kemarin. Beberapa menit setelah guncangan gempa, suasana tak seperti biasanya terlihat dari aktivitas warga Kota Padang di hari pertama Ramadhan tersebut. Beberapa ruas jalan terlihat lengang, hanya di beberapa titik saja yang terlihat cukup ramai, yakni ruas jalan evakuasi. Angkutan kota pun tak seberapa yang berfungsi. Kondisi ini terjadi hingga sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. Sejumlah sopir memilih istirahat menambang, sebagian ada yang memanfaatkan waktu untuk ke bengkel. Dari pantauan Padang Ekspres pukul 16.00 WIB, sepanjang jalan Lubukbuaya, Tabing, Airtawar, dan Ulakkarang tidak menampakkan aktivitas seperti biasa. Masyarakat hanya duduk-duduk berkumpul di luar rumah. Kendaraan bermotor pun terlihat cukup berjarak, baik roda dua maupun roda empat yang melaju dengan kecepatan sedang. Sementara itu ruas jalan menuju pusat kota sekitar kawasan Veteran hingga Pasarraya macet karena tumpukan kendaraan dan warga yang masih ingin melihat reruntuhan bangunan Sutan Kasim yang ambruk setelah gempa Rabu (12/9) sore dan showroom Hyundai yang roboh sesaat setelah gempa Kamis (13/9) pagi. Beberapa orang warga dan wartawan berbagai media masih terlihat mengabadikan gambar reruntuhan walau dalam keadaan berdesakan. Berbeda suasana di Jalan Sandang Pangan Pasar Raya Padang. Kawasan langganan macet itu kemarin betul betul lengang. Biasanya rute Sandang pangan menuju Ratulangi bisa ditempuh setengah jam, namun kemarin bisa dilewati dalam waktu satu menit. Hal ini dipicu tak normalnya aktivitas di Pasar Raya dan sekitarnya. Mall-mall tutup, baik Rocky Plaza, Plaza Andalas, maupun Matahari Dept Store. Sebagian besar toko-toko juga masih terlihat tutup. Namun beberapa di antara toko kebutuhan pokok tetap beroperasi meski tak membuka semua dagangannya. Antrian SPBU Dampak gempa juga menyebabkan beberapa antrian di sejumlah SPBU di Kota Padang. Masyarakat yang ketakutan stok BBM habis, untuk keperluan evakuasi membuat beberapa saling berebut untuk mengisi. Tampak antrian panjang terlihat di SPBU By Pass, Khatib, Veteran, Sawahan dan beberapa tempat lainnya. Tak hanya di SPBU di beberapa tempat bensin eceran pun diserbu warga. "Kalo iyo ado tsunami, indak ado minyak baa ka lari, ancak diisi minyak panuah-panuah kini lu, aman wak," ujar Ridwan (23) saat ditemui koran ini di SPBU Sawahan Padang saat mengantri bensin. Rusak Sejumlah gedung-gedung dan kantor mengalami kerusakan parah maupun sedang. Di antaranya, pusat pertokoan Matahari, Plasa Andalas, Bank Mandiri, RSU BMC, RS M Djamil, RS Yos Sudarso, Hotel Rocky, Hotel Bumiminang, showrom mobil Mitsubishi PT Sutan kasim, Hyundai, PT Telkom, BPKP, Masjid Al Wusta, kantor dan rumah dinas Gubernur. Kerusakan ringan, juga terjadi di kantor Harian Pagi Padang Ekspres dan Posmetro Padang sehingga redaksi yang selama ini menempati lantai III, pindah ke lantai dasar. Bahkan, ditambah dengan tenda darurat. Sementara bangunan yang tak terkena dampak di antaranya, Polda, Poltabes, Balaikota, pusat pertokoan kawasan Pondok terutama di Jalan Niaga. (suk/san/cr7) 21 Rumah Roboh, Ratusan Rusak Parah Jum'at, 14-September-2007, 09:45:42 Telah dibaca sebanyak 85 kali <http://kotasolok.org/images/dot.gif> <http://kotasolok.org/images/inset/14-09-07_hl2.1.jpg> Padang, Padek-Gempa yang mengguncang beberapa hari terakhir menyebabkan ratusan bangunan rusak. Selain mempersulit aktivitas warga, ratusan warga terancam kekurangan pasokan makanan dan tempat tinggal yang layak. Di Kecamatan Nanggalo, informasi yang diperoleh dari Camatnya, Al Amin S.Sos menjelaskan tak kurang 162 Kepala Keluarga (KK) terancam kehilangan tempat tinggal. <http://kotasolok.org/images/dot.gif> 21 rumah diantaranya berada dalam kondisi rusak berat. "Jumlah tersebut tersebar di empat kelurahan. Terbanyak di kelurahan Kurao Pagang sebanyak 102 rumah, 12 diantaranya tidak layak huni. Kemudian di kelurahan Gurunlaweh sebanyak 21 buah ruamah, 2 diantaranya rusak total, 12 buah rumah di kelurahan Tabiang Bandagadang dan 4 diantaranya rusak total. Di kelurahan Kampuang Lapai 27 rumah rusak dan 3 diantaranya rusak total," terangnya. Hingga sore kemarin, warga masih bertahan di sekitar rumahnya dengan kondisi yang mengkhawatirkan. Gempa susulan yang terjadi mengancam parahnya kerusakan yang setiap saat bisa mengenai warga. "Untuk itu kami akan mengungsikan warga ke kawasan yang aman. Bisa jadi di lapangan. Namun kami masih terkendala tidak tersedianya tenda pengungsi. Untuk mengcover jumlah tersebut, setidaknya diperlukan sekitar 15 buah tenda pengungsi ukuran besar," jelasnya. Ia telah melaporkan situasi ini ke unsur terkait. Selain tenda, warga juga memerlukan makanan siap saji. "Tidak memungkinkan saya rasa warga untuk memasak di dapur umum pada kondisi seperti ini. Warga yang puasa memerlukan makanan untuk berbuka dan sahur. Jadi, untuk hari ini hingga warga bisa kembali bisa beraktivitas normal kami mengharapkan bantuan berupa makanan yang bisa langsung dimakan," harap Amin. Untuk sementara saat ini warga terpaksa tidur di bawah tenda darurat yang dibuat secara gotong royong. Meskipun telah ada bantuan berupa mie instant, warga mengharapkan pemerintah dapat menyalurkan bantuan secara berkelanjutan. "Untuang se, pas gampo, ambo jo anak-anak langsung kalua rumah. Pas tibo di lua, rumah langsung rubuah," sebut Zuldanil (40) didampingi istrinya Asmawati (39). Zuldanil yang ditemui Padang Ekspres di kawasan RT2, RW III, Tabiang Banda Gadang kemarin sedang mengais-ngais barang yang mungkin masih bisa dimanfaatkan dari sisa reruntuhan rumahnya. Rumah Zul, bernasib sama dengan lima rumah yang berada samping kiri kanan rumahnya. Rumah tersebut telah mulai rapuh saat dihantam gempa Rabu kemarin. Hancur: Gempa yang berkekuatan 7,7 SR (versi BMG) sekitar pukul 06.49 WIB meluluhlantakan perumahan di kawasan Nanggalo Padang. "Waktu gampo sanjo patang (Rabu, red), dinding rumah nan ujuang tangga. Mungkin dek alah mulai rapuah, pas dihoyak gampo tadi pagi langsung se rubuah. Saketek barang kami yang bisa tasalamaikan-nyo," tutur Zul bapak tiga anak itu. Kini Zul bersama istrinya terpaksa bergabung dengan 11 kepala keluarga (KK) lain tidur di bawah tenda darurat. Eko (32) bersama Edwin (51) warga sekitar yang ditemui kemarin mengatakan, dari 18 rumah warga yang rumah hanya tujuh rumah yang sedang dihuni. Sebetulnya saat gempa Rabu lalu, telah ada beberapa rumah warga yang rubuh, sedangkan yang lainnya dalam kondisi kritis. "Rumah tu alah goyah dek dihoyak gampo Rabu kapatang. Jadi pas ado gampo tadi pagi langsaung se rubuah-nyo lai," tukas Eko. Nasib yang sama juga dialami Eri Dunan (33), kediamannya yang terletak di Blok E/6 roboh diterjang gempa Rabu pagi itu. Untung saja dia yang sedang tidur saat itu dibangunkan istrinya sehingga bisa menyelamatkan diri. "Ambo sadang takalok pagi tu. Untung se urang rumah manjagoan dan langsung lari kalua," kata dia. Dalam peristiwa itu sejumlah perabotan rumah tangga Eri rusak. Tapi beruntung nyawa istri dan anak-anaknya terselamatkan. Eri mengharapkan pemerintah dapat membantu pembangunan kembali rumahnya yang rusak. "Kalau bisa maminta, pamarentah bisa mambantu mambangun baliak rumah ko. Kalau indak dima kami katingga lai," harapnya. Sementara, di Kurao Pagang, Nanggalo, 4 rumah rusak berat dan 20 lainnya rusak ringan. Sesudah menikmati santap sahur perdana di Bulan Ramadhan, Muslim (48), bersiap diri untuk melaksanakan shalat subuh. Seusai shalat, Muslim melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda. Ternyata kenyamanan tidurnya di pagi itu, terganggu getaran dari perut bumi. "Awalnya saya menduga ini hanya perasaan saya saja, karena sore kemarin telah terjadi gempa. Namun lama-lama getaran itu terasa semakin kencang, terlebih lagi anak saya mulai berteriak, hingga saya baru yakin gempa telah melanda Kota Padang lagi," ujar Muslim. Lain halnya dengan Jafrial (41) yang juga mengalami rumah roboh, tapi hanya saja bagian rumah induk terbuat dari kayu hingga masih memiliki kediaman untuk berteduh. Namun saat terjadinya gempa itu, istrinya, Nurianti (35) sedang mencuci di kamar mandi. Beruntung istrinya segera keluar rumah hingga tidak di hantam dinding sumur yang ambruk. Hal serupa juga terjadi pada kediaman Supardi yang tinggal di sebelah rumah Zaini. Rumah setengah jadi dan belum ditempati itu, mengalami roboh dinding di banyak tempat dan retak di beberapa bagian. (ted/cr1/cr6) --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---