BAYI DAN GEMPA Oleh : K Suheimi Bayi seakan tak peduli dengan gempa, tidurnya nyenyak, Oksigen masih terpasang di hidungnya mengalir terus. Bayi itu seakan-akan tak menghiraukan bahaya apa yang akan menimpanya, Guncangan gempa semakin keras, teriakkan ibunya diluar Rumah Sakit yang telah lari lebih dulu juga semakin keras.. "Bayi saya". "bayi saya" tolong selamatkan, lolongnya Saya yang hanya pakai sarung, kerna waktu gempa itu saya tidur- tiduran sambil mendengarkan metro TV yg membahas puasa dan gempa. Saya bersama istri berlari dan menyelamatkan bayi berikut membawa o2 untuknya. Ibu yang menunggu di halaman RS Bunda tampak pucat, wajah kecemasan dan ketakutan menghantuinya, Betapa tidak kecemasan akibat gempa tadi malam belum lagi hilang. Pagi ini dihoyak gempa yg lebih keras dan lebih lama dan menakutkan. Sambil memasang O2 dan merawat pasien dihalaman rs bunda kami menenangkan pasien. Ada beberapa org yg sedang dirawat 2 oang ibu diantaranya baru datang dari Bengkulu dan melahirkan di Bunda, Dia bersyukur kerna rumah rusak tempat kerjanya di Bengkulu runtuh. Dibelainya bayinya, walau dalam ketakutan namun memancarkan rasa syukur kerna sudah selamat melahirkan di rs Bunda di padang. Untuk menangkan pasien saya hidupkan radio ditengah>tangah pasien untuk mendengarkan penjelasan dari wali Kota Fauzi Bahar utk menenangkan pasien. Walaupun mereka dihalaman rs tapi tampak tak panik dan lega atas penjelasan walikota(c)(c)Penduduk sekitar Rs juga berkumpul dipekarangan ini dan saya anjurkan untuk tidak mengungsi ke indarung kerna macet dan bahaya lain mungkin tabrakan dan tak dapat menyelamatkan(c) Sambil menenangkan pasien dan masyarakat sekitar rs Bunda yang ikut berkuimpul dihalaman Rumah Sakit. Memang rasa takut menghinggapi , dan saya beri penjelasan dan ajak berzikir, dan berdo:a, kita didalam bulan Ramadhan kata saya diantara zikir dan doa kita diterima apalagi do'a orang yang sedang sakit dan doa bayi baik yang dalam kandungan atau yang baru lahir. Saya saksikan banyak orang yg panik dan berlarian tentu arah ingin menyelamatkan diri, semua panik. Saya ajak mereka berkuimpul di halaman Rs Bunda, kalau ada tsunami kita menyelamaykan diri ke lantai 3. Ada yang mau ikut ,tapi banyak yang melarikan diri. Panik, dalam keadaan panik fikiran waras kita tertutp, orang tak rasinal lagi. Dia di hantui dan di bayangkan oleh ketakutan dan kengerian, Sehingga andaikan ada orang yang mengatakan bahwa tak ada apa-apanya justru mereka tak percaya. Dia berfikir menurut perasaan yang sedang menghantuinya. Tak seorangpun yang berpakain rapi, pakaian hanya seadanya saja, berserak serak, berhondoh pandoh. Bayangan ketakutan dan bayang kengerian. Wajah-wajah kecemasan. Itulah yang dapat saya rekam. Cuma dalam hati saya berfikir, kenapa dalam ke panikan itu orang tak mencoba diam sejenak, mendekatkan diri Kepada_Nya? Yang saya rasakan setelah melaksanakan shalat Tahjud Allah menunjukkan fikiran yang jernih, sehingga beliau mencarikan jalan. Getaran itu belum hilang, goyangannya masih terasa, namun seorang ibu sedang mengedan melahirkan bayi tak bisa ditunda. Ibu itu tlah letih, bayinyapun demikian. . Takut karena goncangan gempa yang terjadi ini luar biasa kerasnya. Foto-foto didinding dan diatas meja berjatuhan. Dinding retak, orang berhamburan melarikan diri, sedang siibu harus menahan sakit. Bauran ketakutan dan kecemasan ini terpancar jelas dari raut wajahnya.. Itu pulalah yang mendorong saya untuk menolong kelahiran bayinya. Dari radio terengar Pak walikota Fauzi Bahar, dengan tenang dan jelas menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Siaran Radio ini juga di relay melalui corong-corong masjid. Ucapan-ucapannya inilah yang menenangkan dan menyejukan. "48 menit telah berlalu kata Fauzi di kamar siar. Kalau akan terjadi Tsunami, berarti 20 menit yang lalu sudah terjadi. Kerna gelombang tsunami dengan kecepatan 800 km/jam segera melanda sumbar. Dengan pantauan BMG Fauzi dengan yakin dan percaya diri menenangkan rakyatnya. Setiap yang bertanya dalam acara interaktif itu dilayaninya. "Apa-apa yang ibu bapak kerjakan itu benar. Jika gempa lari keluar rumah. Kalau rumah ibu di By pass, disana lebih tinggi 15 sp 17 meter dari laut jadi aman. Kalau ibu di Pegambiran itu juga lebih tinggi. Kalau ibu di Ampang juga jangan khawatir". "Tapi Tsunami dipastikan tak terjadi. Hari itu jelas sekali tampak kepemimpinan , Dia berada di RRI yang jaraknya 800 meter dari laut, dan air laut tidak surut. Dengan keyakinan itu pulalah saya tolong ibu itu. Walaupun di hati terbersit juga rasa khawatir. Khawatir kalau sedang menolong persalinan lampu jatuh atau loteng menghimpit kami. Saya hilangkan cemas itu, ditengah petugas lain saya harus tampak lebih tenang. Saat getaran masih terasa lahir seorang bayi perempuan, alhamdulillah, semua bersyukur semua memuji Allah. Yang menguatkan saya waktu itu adalah teringat bahwa. Gempa Biasanya ada lempengan besar yang terpatah, sehingga menimbulkan gempa besar. Pinggir-pinggir dari lempengan besar itu juga akan patah juga akan menimbulkan gempa, tapi tak sekuat gempa yang lempengannya besar. Dan memang banyak gempa susulan, baru dia mecapai stabil lagi, sesudah itu tak dirasakan lagi gempa, mungkin sudah stabil. Malam dan pagi itu energi gempa telah terkuras. Gempa senja itu diikuti gempa susul menyusul. Mudah-mudahan energi gempa itu sudah habis, Habis di Aceh, habis di Nias, dan habis di Bengkulu, dan sekarang terkuras di Sumbar. Ya Allah semoga inilah gempa terakhir, kami berserah diri pada Mu. Dalam hati saya bersyukur, disamping pasien tertolong, dalam hati saya berharap, semoga inilah gempa yang di ramalkan para ahli itu yang mencapai 9 skala richter. Dan Allah memberi Dicount sehingga kekuatannya di jadikan 7 skala richter sehingga tak jatuh korban. Mungkin Tuhan merem gempa ini pada kekuatan 7, karena di sumbar sangat banyak Masjid. Julukan untuk sumbar ini adalah kampun 1000 Masjid. Masjid adalah Baitullah, rumahnya Allah, maka Allah memelihara RumahNya dari kehancuran Sebagaimana kita saksikan.. Bukankah dalam peristiwa Tsunami di aceh dan gempa di Nias, hanya masjid yang selamat? Mungkin juga do'a-do'a yang di panjatkan. Sehingga do'a itu dapat mencegah terjadinya kehancuran dan bencana. Saya dengar pengajian dari ustadz Bencana yang sudah di rencanakan datangnya akan di hambat oleh Allah karena do'a dan amal hambanya. Karena di lihat Nya hamba Nya selalu dalam keadaan khusyuk menyeru dan memanggil nama Nya, menyebut Asma ul husna. Sehingga Bencana yang di rencanakan itu di rem oleh Allah.. Saya di minta memimpin do'a. dengan suara sendu dan tertahan saya lafazkan do'a itu "Ya Allah, kami hambamu selalu menyembahMu dan selalu Pasrah Pada Mu. Janganlah Engkau pikulkan pada kami beban yang tak sanggup kami memikulnya. Ya Allah janganlah Engkau timpakan bencana kepada kami sebagaimana telah Engkau timpakan pada kaum sebelum kami. Tolonglah kami Ya Allah. Jauhkanlah bencana ini dari kami. Semua yang hadir mengaminkannya, dalam hati saya menimnta perkenankanlah Ya Allah. Hanya padaMu kami menyembah dan hanya padamu kami minta tolong. Sehingga tak ada lagi keinginan kami mengungsi dan exodus dari kota Padang tercinta ini. Saya ingat pesan Fauzi. Kota Padang kita cinta dan kita bela. Untuk itu ingin saya petikkan sebuah Firman suciNya dalam Al-Qur'an Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):"Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. 2:286) Padang 13 September 2007 Tulisan ini dapat dilihat di Website WWW.ksuheimi.blogspot.com
--------------------------------- Don't let your dream ride pass you by. Make it a reality with Yahoo! Autos. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---