Persiapan Menyambut Ramadhan Secara Maksimal Kamis, Agt 16 2007
Ramadhan and Tausiyah dakwahcyber 10:56 am 



Ramadhan  adalah  bulan  penuh  berkah,  penuh  berkah dari semua sisi
kebaikan.  Oleh  karena  itu,  umat  Islam  harus mengambil keberkahan
Ramadhan  dari  semua  aktifitas positif dan dapat memajukan Islam dan
umat   Islam.   Termasuk   dari   sisi  ekonomi,  sosial,  budaya  dan
pemberdayaan  umat.  Namun  demikian  semua aktifitas yang positif itu
tidak  sampai  mengganggu  kekhusu an  ibadah  ramadhan terutama di 10
terakhir  bulan  Ramadhan.  Rasulullah  shalallahu   alaihi  wa sallam
menjadikan  bulan  puasa  sebagai  bulan  penuh amaliyah dan aktivitas
positif.  Selain yang telah tergambar seperti tersebut di muka, beliau
juga  aktif  melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan. Rasulullah saw.
menikahkan  putrinya  (Fathimah)  dengan  Ali  RA, menikahi Hafsah dan
Zainab.

Persiapan Mental
Persiapan  mental  untuk  puasa  dan  ibadah  terkait  lainnya  sangat
penting.  Apalagi  pada  saat  menjelang  hari-hari  terakhir,  karena
tarikan  keluarga  yang  ingin belanja mempersiapkan hari raya, pulang
kampung   dll,   sangat   mempengaruhi  umat  Islam  dalam  menunaikan
kekhusu an  ibadah  Ramadhan.  Dan  kesuksesan ibadah Ramadhan seorang
muslim dilihat dari akhirnya. Jika akhir Ramadhan diisi dengan i tikaf
dan  taqarrub  yang lainnya, maka insya Allah dia termasuk yang sukses
dalam melaksanakan ibadah Ramadhan.

Persiapan ruhiyah (spiritual)
Persiapan  ruhiyah dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, seperti
memperbanyak  membaca  Al-Qur an  saum sunnah, dzikir, do a dll. Dalam
hal  mempersiapkan  ruhiyah,  Rasulullah  shalallahu  alaihi wa sallam
mencontohkan   kepada  umatnya  dengan  memperbanyak  puasa  di  bulan
Sya ban,  sebagaimana  yang  diriwayatkan   Aisyah  ra. berkata:  Saya
tidak  melihat  Rasulullah shalallahu  alaihi wa sallam menyempurnakan
puasanya, kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu
bulan  yang  lebih  banyak  puasanya  kecuali  pada bulan Sya ban  (HR
Muslim).

Persiapan fikriyah
Persiapan   fikriyah   atau  akal  dilakukan  dengan  mendalami  ilmu,
khususnya  ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang
berpuasa tidak menghasilan kecuali lapar dan dahaga. Hal ini dilakukan
karena  puasanya  tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup. Seorang yang
beramal  tanpa  ilmu,  maka  tidak  menghasilkan  kecuali  kesia-siaan
belaka.

Persiapan Fisik dan Materi
Seorang  muslim  tidak akan mampu atau berbuat maksimal dalam berpuasa
jika  fisiknya  sakit.  Oleh  karena itu mereka dituntut untuk menjaga
kesehatan  fisik,  kebersihan rumah, masjid dan lingkungan. Rasulullah
mencontohkan  kepada  umat  agar  selama  berpuasa tetap memperhatikan
kesehatan. Hal ini terlihat dari beberapa peristiwa di bawah ini :

  Menyikat gigi dengan siwak (HR. Bukhori dan Abu Daud).
    Berobat   seperti   dengan   berbekam  (Al-Hijamah)  seperti  yang
diriwayatkan Bukhori dan Muslim.
   Memperhatikan  penampilan,  seperti  pernah  diwasiatkan Rasulullah
shalallahu   alaihi  wa sallam kepada sahabat Abdullah ibnu Mas ud ra,
agar  memulai puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah yang
cemberut. (HR. Al-Haitsami).

Sarana  penunjang  yang  lain  yang harus disiapkan adalah materi yang
halal  untuk  bekal  ibadah  Ramadhan.  Idealnya  seorang muslim telah
menabung  selama  11  bulan  sebagai  bekal  ibadah Ramadhan. Sehingga
ketika  datang  Ramadhan,  dia dapat beribadah secara khusu  dan tidak
berlebihan  atau  ngoyo  dalam  mencari  harta atau kegiatan lain yang
mengganggu kekhusu an ibadah Ramadhan.

Merencanakan Peningkatan Prestasi Ibadah (Syahrul Ibadah)

Ibadah Ramadhan dari tahun ke tahun harus meningkat. Tahun depan harus
lebih  baik  dari tahun ini, dan tahun ini harus lebih baik dari tahun
lalu.  Ibadah  Ramadhan  yang  kita  lakukan  harus  dapat merubah dan
memberikan output yang positif. Perubahan pribadi, perubahan keluarga,
perubahan  masyarakat dan perubahan sebuah bangsa. Allah SWT berfirman
:  <<  Sesungguhnya  Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka  mengubah  keadaan  yang ada pada diri mereka sendiri >> (QS AR-
Ra du  11).  Diantara  bentuk-bentuk  peningkatan  amal Ibadah seorang
muslim   di  bulan  Ramadhan,  misalnya;  peningkatan,  ibadah  puasa,
peningkatan   dalam   tilawah   Al-Qur an,   hafalan,   pemahaman  dan
pengamalan.   Peningkatan  dalam  aktifitas  sosial,  seperti:  infak,
memberi makan kepada tetangga dan fakir-miskin, santunan terhadap anak
yatim,  beasiswa terhadap siswa yang membutuhkan dan meringankan beban
umat  Islam.  Juga  merencanakan untuk mengurangi pola hidup konsumtif
dan  memantapkan  tekad  untuk  tidak  membelanjakan hartanya, kecuali
kepada  pedagang  dan  produksi  negeri  kaum  muslimin, kecuali dalam
keadaan yang sulit (haraj).

Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrut Taubah (Bulan Taubat)

Bulan  Ramadhan  adalah  bulan  dimana  syetan  dibelenggu, hawa nafsu
dikendalikan  dengan  puasa,  pintu  neraka  ditutup  dan  pintu surga
dibuka.  Sehingga  bulan  Ramadhan  adalah  bulan yang sangat kondusif
untuk  bertaubat dan memulai hidup baru dengan langkah baru yang lebih
Islami.  Taubat  berarti  meninggalkan kemaksiatan, dosa dan kesalahan
serta  kembali  kepada  kebenaran.  Atau kembalinya hamba kepada Allah
SWT,  meninggalkan  jalan  orang  yang  dimurkai  dan jalan orang yang
sesat.

Taubat  bukan  hanya  terkait  dengan meninggalkan kemaksiatan, tetapi
juga  terkait  dengan pelaksanaan perintah Allah. Orang yang bertaubat
masuk kelompok yang beruntung. Allah SWT. berfirman:  Dan bertaubatlah
kamu  sekalian  kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung  (QS An-Nuur 31).

Oleh  karena  itu,  di  bulan bulan Ramadhan orang-orang beriman harus
memperbanyak istighfar dan taubah kepada Allah SWT. Mengakui kesalahan
dan  meminta  ma af  kepada  sesama  manusia  yang  dizhaliminya serta
mengembalikan  hak-hak  mereka.  Taubah  dan  istighfar menjadi syarat
utama  untuk  mendapat  maghfiroh  (ampunan), rahmat dan karunia Allah
SWT.   Dan  (dia  berkata):  Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu
lalu  bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat
deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan
janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.  (QS Hud 52)

Menjadikan bulan Ramadhan sebagai Syahrut Tarbiyah, Da wah

Bulan  Ramadhan  harus  dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para da i dan
ulama  untuk  melakukan  da wah  dan tarbiyah. Terus melakukan gerakan
reformasi  (harakatul ishlah). Membuka pintu-pintu hidayah dan menebar
kasih   sayang   bagi  sesama.  Meningkatkan  kepekaan  untuk  menolak
kezhaliman  dan  kemaksiatan.  Menyebarkan  syiar Islam dan meramaikan
masjid  dengan  aktifitas  ta lim, kajian kitab, diskusi, ceramah dll,
sampai  terwujud  perubahan-perubahan  yang esensial dan positif dalam
berbagai   bidang  kehidupan.  Ramadhan  bukan  bulan  istirahat  yang
menyebabkan  mesin-mesin  kebaikan  berhenti  bekerja, tetapi momentum
tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah
yang dominan atas keburukan. Dan dominasi kebaikan bukan hanya dibulan
Ramadhan, tetapi juga diluar Ramadhan.

Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrul Muhasabah (Bulan Evaluasi)

Dan  terakhir,  semua ibadah Ramadhan yang telah dilakukan tidak boleh
lepas dari muhasabah atau evaluasi. Muhasabah terhadap langkah-langkah
yang  telah  kita  perbuat  dengan  senantiasa  menajamkan  mata  hati
(bashirah),  sehingga  kita  tidak  menjadi orang/kelompok yang selalu
mencari-cari  kesalahan  orang/kelompok  lain  tanpa mau bergeser dari
perbuatan  kita  sendiri yang mungkin jelas kesalahannya. Semoga Allah
SWT  senantiasa  menerima  shiyam  kita  dan  amal  shaleh lainnya dan
mudah-mudahan  tarhib  ini dapat membangkitkan semangat beribadah kita
sekalian  sehingga  membuka  peluang  bagi  terwujudnya Indonesia yang
lebih  baik,  lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. Dan itu baru
akan  terwujud  jika  bangsa  ini  yang mayoritasnya adalah umat Islam
kembali kepada Syariat Allah. []

Sumber : Panduan Ibadah Ramadhan, Iman Santoso, Lc.
http://www.hudzaifah.org/Article501.phtml




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount 
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke