Dari pada berpolemik mendingan upayakan karya nyata.
Setiap saya pulang ke Padang semakin sedih melihat banyaknya anak-anak
jalanan dan orang tua terlantar yang jadi pengemis di jalan-jalan dan
mesjid. Menyedihkan dan memalukan. Untuk itu saya punya usul untuk
mengurangi/menghapus gelandangan dan anak terlantar di kota Padang sbb:

1. Peserta milis rantau net, beserta masyarakat lain saya ajak mengumpulkan
dana zakat, sadakah, sumbangan dll  (nanti ditampung dalam wadah yayasan
atau bentuk lain, pakai yayasan yg sudah ada juga boleh), yang jelas
tujuannya untuk :
a. Memberi maka (dapur umum) dalam bentuk nasi bungkus sederhana bagi fakir
miskin Kalai bisa 3 x sehari syukur atau 2 kali sehari.
b. Membuat atau mengontrak bangunan sebagai rumah singgah (untuk tidur hanya
malam hari)

2. Menyekolahkan kembali anak-anak terlantar tersebut ke sekolah negeri.

3. Program ini perlu kerjsama dengan Pemda baik dalam pendanaan, maupun
pelaksanaan nan yang paling penting di dukung oleh Perda untuk melarang
pengemis di Kota Padang (ini untuk permulaan/pilot project). Masak negeri
tetangga bisa kita nggak bisa.

Dengan demikian usul singkat saya. Detailnya bisa dibahas kalau banyak yg
mendukung ide ini (terutama setelah persoalan damapk gempa dapat diatasi).
Yang penting, dari pado maota dan berpolemik ayo bikin karya nyata. Jaan
ikuik pulo nagari awak bacilapuik bantuan nagari urang. Banyak contoh nan
baik nan patuik ditiru. Kito bisa baraja ka donsanak nan hidup di Malaysia
atau baraja ka Angku Duta di nagari Oom Bush.


Wassalam,
Rahmatullah Sjamsudin





On 9/14/07, deddy_s <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Astaghfirullah....
>
> Zina, pelacuran sampai kapan dan dengan dalih apapun tetap Dosa.
> Korupsi di Depag, dimanapun oleh siapapun dan dengan dalih apapun tetap
> Dosa.
>
> Negri ini sudah rusak, please dech jangan ikut-ikut tambah bikin rusak.
> Mari sama-sama kita bermuhasabah di bulan yang penuh rahmah ini.
> Apakah dakwah kita sudah menyentu semua lapisan masyarakat? atau baru
> sekadar retorika diatas mimbar sehingga begitu banyak hal yang rusak
> dinegri
> ini.
> Karena kewajiban dakwah melekat pada setiap pribadi muslim, konon lagi
> para
> Ustadz, Kyai, Buya, Tuan Guru, Guru Besar, guru kecil dll.
>
> Kembali ke postingan, dalihnya sangat gampang ditebak.
> Ujung-ujungnya pasti urusan perut, bangsa ini begitu bodohnya hanya untuk
> makan sebagian rakyatnya melacurkan diri. mungkin para pembesar negri ini
> sudah buta mata hatinya.
> Atau kita masyarakat bangsa ini yang sudah sakit sehingga tutup mata
> dengan
> tetangga sebelah rumah, tetangga RT, tetangga RW, tetangga Kelurahan
> ........ yang tidak makan alias kelaparan, anak-anak putus sekolah dan
> seabrek permasalahan yang lain.
>
> Apakah kita masih tega makan kenyang dengan lauk yang bervariasi yang cuma
> makan secuil sisanya dibuang karena basi.
> Apakah kita masih tega tidur lelap dengan kasur empuk dan kamar ber AC
> sementara saudara seiman kita tidur beralaskan tanah beratapkan langit?
> Apakah kita masih tega memburu keshalehan pribadi sementara banyak dari
> masyarakat yang butuh pencerahan?
> Waallahu'alam
>
> Wassalam
>
> DST - tapian maninjau -
>
> >
>
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount 
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke