Assalamualaikum Wr.Wb. Uni Iffah dan dunsanak sapalanta kasadonyo Jawaban apa yg saya terima sebagaimana uraian Uni Iffah di bawah ini kok ya sepertinya agak menjadi bias, dan menjawil riak hati untuk memunculkan pertanyaan-pertanyaan berikut.
Tiada satu kalimatpun yang berdenting dengan nada bahwa penggunaan nama pahlawan akan lebih baik. Namun kalau itu yang dilakukan pun tidak akan menjadi juga sebuah ketidakbolehan, karena ada bentuk-bentuk bagi para penerus bangsa dalam mengejawantahkan kepedulian dan penghargaan kepada pahlawannya, misalnya pada bangunan dan monumen penting yang ada. Bung Karno pernah menyampaikan sebuah susunan kata yang berbunyi, "bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya" dan apakah ini dimungkinkan ditarik untuk keberadaan yang pada tingkatan sebelum itu, yaitu "sukubangsa yang besar adalah sukubangsa yang menghargai para pahlawannya". Penamaan lain di luar nama pahlawan pun juga bukan lah suatu kemuskilan, dan ini dapat di lihat misalnya pada Tambang Batubara kita yang dinamai "Ombilin", Menara kembar di Malaysia bukan bernama Menara Tun Abdurrazak tapi Menara Petronas, Pelabuhan laut yang dinamai Teluk bayur sesuai lokasinya. Sebelum bernama Gelora Bung Karno, stadion olahraga di Jakarta dulunya juga bernama sesuai lokasinya. Kantor pak Presiden dinamai Bina Graha. Apakah benar nama MINANGKABAU sudah mulai pudar hanya karena perantau yang bersal dari wilayah Sumatera Barat, dikenal dengan penyebutan "orang padang", dan apa yang bisa memberi bukti menyangkut hal tersebut?. Dan apakah benar penamaan BIM akan mengkondangkan kembali sesuatu yang belum tentu sudah pudar? Dan bila pemikiran ini dapat diterima oleh Event Organizer or pemilik keberadaan dan kegiatan lain, apakah nantinya tidak akan memunculkan kata sepakat untuk meberi penamaan-penamaan seperti Rumah Makan Minangkabau, Minangkabau Taylor, Taman Bermain Minangkabau, Taman Kanak-kanak Minangkabau, P.O. Minangkabau, PT Semen Minangkabau, Pak Gubernur berkantor di gedung Minangkabau, dan lain sebagainya, dengan harapan efek gelegarnya akan semakin lebih dahsyat Apa kata dunia.....???? Uni Mega .... anda benar, bahwa saya terlambat atas sebuah topik bahasan yang telah "dipaotaan" sebelumnya, namun untuk sebuah pertanyaan yang berangkat dari keingintahuan, bukan lah sebuah keterlambatan. Bila ini dibahas di msgr, saya juga belum begitu percaya diri, anda mampu memuaskan dahaga keingintahuan saya ini dapat terfasilitasi.... Uni Iffah n uni Mega, mohon maaf bila bungkusan pertanyaan saya di atas terselip beberapa kukurangpasan, saya meyakininya bahwa itu semua adalah ketidaksengajaan dan silahkan tegor saya. Terimakasih dan Wassalamualaikum Wr Wb hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bandara Internasional Minangkabau (BIM) (iseng iseng aja di malam minggu, kalau keliru tolong diluruskan) Minangkabau gabunagn kata Minang Kabau Asal kata dari Menang Kerbau Termuat dalam cerita Tentang kecerdikan suatu kaum di Sumatera Yang menggunakan strategi atau akalnya Untuk menaklukkan lawan dari Jawa Yang bukan tandingannya Dalam lomba adu kerbau Yaitu dengan cara Mengurung anak kerbau yang sedang menyusu Untuk beberapa waktu Anak kerbau tersebut sebelum dilepas Dipasangi pisau ditanduknya Ketika tiba waktu lomba Anak kerbau di lepas dari kurungan Anak kerbau itu Berusaha mencari susu kerbau lawan Terlukalah kerbau lawan oleh pisau Yang dipasang di tanduk anak kerbau Akhirnya lomba dimenangkan oleh anak kerbau Untuk mengenang kehebatan kaum tersebut Di berilah nama Minang Kabau Untuk wilayah / jelajah kaum tersebut berada Wilayah tersebut terkenal juga dengan nama Ranah Bundo Dalam perjalanan waktu Wilayah Minangkabau Lebih dikenal dengan nama Padang Setiap yang berasal dari wilayah ini Diluar Sumbar sering dipanggil Rang Padang Bukan Rang Minang Nama Minangkabau akhirnya tenggelam Sekarang mata dunia terbuka lagi Dengan adanya nama bandara di Sumatra Barat Bandara Internasional Minang (BIM) Yang membuat orang akan bertanya Apa itu Minangkabau ? Semua akan bercerita Kecerdikan seluruh rang Minangkabau Bukan hanya seorang pahlawan saja Salahkah tampil beda ??? Bengkulu, 3 November 2007 Andi Rasad <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamualaikum Wr. Wb. sidang palanta kasodonyo... Nak tau di leba lauik, lah ambo cubo balayia jo kapa Bogowonto ka nagari jauah Nak tau dek dinginnyo es, iyo lah wak cubo mancampua jo pabukoan di bulan puaso Nak tau jo nagari Minang.... Iyo lah Palanta RantauNet.com iko tampek ambo batanyo....??? Tatkala hadir dan bekunjung ke kota Medan, permukaan bumi yang dijejak pertama kali oleh roda belakang pesawat bukan lah Bandara Batak International, namun ternyata adalah Bandara Polonia Medan. Saat-saat yang lain mendatangi dataran Jawa Barat, pesawat menyentuh landasan Bandara Husein Sastranegara bukan Bandara Sunda, pulang ke Jakarta ternyata kami mendarat di Soekarno-Hatta International Airport bukan di Bandara Betawi. Dan saya belum pernah merasakan ratanya landasan pacu di bandara Bugis Ujung Pandang, dan juga Bandara Dayak di Pontianak Saya yang tidak mengerti apa-apa, namun punya silaturrahmi batin dengan daerah asal muasal dan kuburan para leluhur saya di bumi Minangkabau, ingin memperoleh kemurahan hati dari sidang pembaca di palanta RN yang berkompeten dan / atau setidaknya memahami permasalahan ini, memberikan setitik pencerahan bagi patik untuk sekedar tahu, menyangkut alasan apa yang mengemuka, saat para berwenang memberi penetapan kepada Pelabuhan Internasional di Padang dengan memberinya nama "Minangkabau International Airport" atau "Bandara Internasional Minangkabau" ?. Sebuah nama bagi satu wilayah adat yang sudah sedemikian kondang ke seluruh penjuru angin dan bahkan sudah terjadi sejak jaman "baheula" ? Nama Haji Agus Salim telah digunakan dalam penyebutan stadion olahraga / sepak bola di Kota Padang, namun kita belum kehabisan nama besar lainnya yang sangat mengemuka. Founding Father Negara Republik Indonesia sebagian banyak nya adalah berasal dari ranah Minangkabau. Seolah menempuh pendidikan tanpa melalui jenjang Sekolah Dasar atau Sekolah Rakyat, tatkala kita menyebut nama Muhammad Hatta, Sutan Sjahrir, Tan Malaka, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya HAMKA), Muh. Yamin, Sjafroedin Prawiranegara (meskipun bukan orang minang), Tuanku Imam Bonjol, dan lain banyak sebagainya itu, tanpa sedikitpun menggetarkan riak hati akan keterkaitan mereka dalam membanggakan Minangkabau. Dan apakah ada setitik kemungkinan yang merebak di hadapan kita bahwa nanti dalam beberapa saat kedepan, Teluk Bayur akan ganti nama menjadi "Pelabuhan Laut Minangkabau". Namun saya sedikit yakin bahwa para berkompeten tidak akan memberi penamaan "Pelabuhan Laut Rendang" Bukanlah sebuah ungakapan ketidaksetujuan, namun ini semua berangkat dari hanya sekedar ingin tahu dan mohon pencerahannya ..... Salam, maaf, dan terimakasih Wassalamualaikum Wr. Wb. --------------------------------- Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com --------------------------------- Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Jika anda, kirim email kosong ke >>: berhenti >> [EMAIL PROTECTED] Cuti: >> [EMAIL PROTECTED] digest: >> [EMAIL PROTECTED] terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---