Iyoolah pak kalau kecek urang awak lancar kaji karano ocok diulang. Taruihlah 
pak.
  

"Dr.Saafroedin BAHAR" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Yo tapaso juo diulang-ulang Sanak, karano pinyakiknyo masih itu juo. Urang 
Panacih -- kalau ambo indak salah --mangecekkan: 'frappez-frappez toujours', 
ulangi salalu, ulangi salalu.
   
  Kalau alah elok, untuak apo ambo ulang-ulangi. 

Arnel Affandi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Agiah maaf dulu pak. Coitu lagu lamo kaset usang tape-nyo pun rusak namonyo 
pak. Itu sen diulang ulang dari daulu.
   
  Arnel / Jkt 47
  
"Dr.Saafroedin BAHAR" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Assalamualaikum w.w. Sanak Dewis Natra,
   
  Tarimo kasih ateh kiriman tulisan Sanak Nasrul Azwar, nan salain alah mancubo 
mangurai kompleksitas masalah Minangkabau [di Ranah] juo alah bausaho 
manyampaikan saran-saran. Menurut penglihatan saya, saran terpenting dalam 
tulisan Sanak Nasrul Azwar ini adalah bagian berikut ini:
   
  "Dalam situasi dilematis tersebut, upaya-upaya bagi revitalisasi 
budaya-budaya lokal dalam konteks perkembangan budaya global, tampaknya harus 
didukung oleh pemikiran, filosofi, visi dan strategi budaya yang cerdas dan 
kreatif, sehingga globalisasi dapat dijadikan sebagai peluang bagi pengkayaan 
budaya lokal di dalam kancah budaya global, tanpa ha-rus meninggalkan 
nilai-nilai kunci budaya lokal itu sendiri".
  
Saya setuju dengan pendapat ini. Dalam konteks budaya Minang, yang tidak 
mempunyai institusi sosial di atas tingkat nagari, siapakah yang harus 
memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya pemikiran, filosofi, visi, dan strategi 
budaya yang cerdas dan kreatif itu ? Gubernur? DPRD? Universitas? Parpol? LSM?
   
  Bulan Juni yang lalu, dalam semiloka hak masyarakat hukum adat Minangkabau di 
Universitas Andalas, saya menyampaikan gagasan agar ada suatu lembaga 
pengkajian terpadu terhadap dinamika masyarakat Minangkabau, oleh karena 
masalah yang dihadapi oleh masyarakat Minangkabau benar-benar multi kompleks, 
bukan hanya ekonomi , politik, atau sosial budaya saja, tetapi juga sejak dari 
tataran pemikiran yang paling dasar. Bukankah sulitnya membenahi masalah 
pemikiran yang paling dasar itu yang merupakan sumber dari betapa susahnya kita 
menjabarkan apa yang kita sebut sebagai 'ABS SBK' itu? Saya jadi teringat pada 
pendapat Prof Dr Bahder Djohan dahulu, bahwa sesungguhnya Sumatera Barat 
memerlukan suatu Fakultas Filsafat.
   
  Bagaimanapun, kesediaan Bp Prof Dr Musliar Kasim, Rektor Unand, untuk 
membentuk suatu kelompok kerja untuk menyusun draft Kompilasi Hukum ABS SBK 
akan merupakan suatu langkah positif ke arah itu. Mari kita dukung kesediaan 
beliau tersebut.
   
  Wassalam,
  Saafroedin Bahar
  
[EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Salah satu tulisan Uda nasrul Azwar, nan ambo kutip dari blog baliau dan ambo 
upload di www.cimbuak.net. 

Salam 
Is St Marajo 39+ 
www.cimbuak.net 
Kampuang nan jauah dimato dakek dijari   Mambaca Minangkabau, Mengurai Problem  
 OLEH Nasrul Azwar   ..........   Dalam situasi dilematis tersebut, upaya-upaya 
bagi revitalisasi budaya-budaya lokal dalam konteks perkembangan budaya global, 
tampaknya harus didukung oleh pemikiran, filosofi, visi dan strategi budaya 
yang cerdas dan kreatif, sehingga globalisasi dapat dijadikan sebagai peluang 
bagi pengkayaan budaya lokal di dalam kancah budaya global, tanpa ha-rus 
meninggalkan nilai-nilai kunci budaya lokal itu sendiri 
  ..........



    Diposting oleh Nasrul Azwar    


  
---------------------------------
  Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. 
  
---------------------------------
  Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it 
now.   
---------------------------------
  Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. 




       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Selalu mematuhi Peraturan Palanta RantauNet lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-palanta-rantaunet
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: 
[EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount

-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

<<image/gif>>

Kirim email ke