Waalaikumsalam w.w. Bundo,
   
  Menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, segala 
hal yang  mengurangi hak setiap orang dan tidak dapat diselesaikan melalui 
jalur yang normal , dapat menjadi masalah hak asasi manusia.
   
  Oleh karena itu mari kita coba membawanya dulu kepada instansi yang 
berwenang, dalam hal ini Departemen Perhubungan dan atau Departemen Kebudayaan 
dan Pariwisata. Bisa juga liwat Lembaga Konsumen. Saya juga pernah naik Air 
Asia ini sewaktu ke Kuala Limbur tahun lalu. Kesan saya perusahaan ini memang  
beroperasi kayak oplet.
   
  Ada lagi masalah di BIM, yaitu ada sebuah usaha bernama "Zachary Strapping 
Baggage" yang tanpa ada penjelasan dan tanpa ada keterangan mengikat bagase 
penumpang dengan mesin seperti yang dimiliki Garuda. udan barang tentu kita 
mengira gratis, seperti halnya di seluruh dunia. Eh., ternyata tidak. Setelah 
diikat, seorang petugasnya menyodorkan resi Rp. 5000,- [ resi saya bernomor 
0009598]. Kalau kita protes, mereka mengatakan: "Kalau tidak setuju, ikatannya 
akan kami putuskan". Wah, ini yang namanya di-'fait accompli'.
   
  Bu Nuraini, tolong diteruskan ke ASITA dan atau pejabat-pejabat yang terkait 
dengan masalah ini. Terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih.
   
  Wassalam,
  Saafroedin Bahar

Hayatun Nismah Rumzy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
     
  Assalamu Alaikum W. W.
  Email ini sebetulnya saya tujukan untuk pak Saaf yang mengetahui tentangan 
pelanggaran HAM atau tidaknya sebuah kasus. Bagi yang kurang berkenan tolong 
didelete saja.
   
  Izinkanlah saya untuk mengeluarkan uneg2 saya setelah menggunakan pesawat Air 
Asia sebelum hari raya Ied Adha 13 Desember 2007 yang lalu. Kami berangkat 
Jakarta-Padang jam 11:50 sebelum berangkat terjadi insiden kecil diruang 
tunggu. Berbeda dengan penerbangan2 Air Asia sebelumnya sekarang mereka 
memungut uang tambahan Rp.50,000.- yang dinamakan Express Boarding. Ini dibayar 
diluar tiket jadi mereka mendapatkan untung tanpa membayarkan pajak. Petugas 
Ticket di Ruang Tunggu itu menyebutkan nama2 satu persatu dan akhirnya 
tinggallah kami sekitar 30 orang yang menunggu melongo untuk panggilan yang 
berikutnya. Mereka ini umumya lah manula dan anak2. Dasar orang Minang “panaiak 
darah” maka ayah menanyakan soal Express Boarding ini yang sebelum2nya tidak 
ada. Jawaban dari petugas tidak memuaskan maka keluarlah kata2 yang tidak enak 
yang mengatakan perusahaan penerbangan Malaysia ini betul2 mengdiscreditkan 
kita2 orang Indonesia. Sudahlah para TKW dan TKI kita diperlakukan
 semena-mena di negaranya dinegara kita sendiri kita juga diperlakukan seperti 
babu. Hal2 yang berikut yang ingin saya tanyakan kepada pak Saaf.
   
  (1). Disamping harga tiket para penumpang diberi kesempatan memilih membeli 
ekspres boarding seharga Rp.50,000.-Ini dibayar diluar tiket jadi mereka 
mendapatkan untung tanpa membayarkan pajak.
  (2). Pada awal2 penerbangan mereka mempersilakan para manula dan anak2 untuk 
naik kepesawat. Tetapi setelah ada yang namanya express boarding ini maka tidak 
ada kemudahan untuk para manula dan anak2.
  (3). Makanan/minuman didalam pesawat tidak disediakan tapi harus dibeli dan 
mereka menjualnya mahal contoh pop mie Rp12,000.- 
  (4). Dilarang membawa makanan sendiri kedalam pesawat. 
  (5). Bagasinya hanya boleh 15 kilo dan kalau ada kelebihan bayarannya jauh 
lebih mahal dari TIKI. (3*)
  (6). Kalau kita tidak jadi berangkat dan tiket tak dipakai maka urang tidak 
kembali.
  (7). Mereka suka mengundur/memajukan pesawat semaunya saja.
  (8). Kasihan dengan Stewardess (pramugari) yang benar-benar seperti pembantu 
karena harus membersihkan WC karena pesawat ini tidak memakai jasa cleaning 
service ditiap2 bandara yang disinggahinya. Ini bertentangan sekali dengan Job 
Description seorang pramugari.
  (9). Karena tiket tidak bernomor jadi para penumpang berdesakan untuk 
mendapatkan tempat duduk.
   
  Pulangnya tanggal 22 kami naik Garuda saja dan kami korbankan saja tiket 
murah Air Asia tsb. karena takut membuat kita “inferior” dan “stress’
  Saya memohon agar Air Asia ini tidak diperkenankan beroperasi di Indonesia 
kalau dia tidak memperbaiki pelayanannya seperti Airlines yang lain yang ada di 
Indonesia.
  Sekian Hormat saya,
  Hj. H. Nismah Rumzy (69+)
   
    
---------------------------------
  Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. 





       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Selalu mematuhi Peraturan Palanta RantauNet lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-palanta-rantaunet
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount

-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke