Inilah kelemahan--kalau tidak menyebut ketololan--Umat Islam yang sampai 
sekarang tidak juga disadari. Tapi ini dapat dimengerti mengapa hal demikian 
terjadi: sudah sejak berabad2 lampau orang Islam ortodoks di Nusantara ini 
mengidentikkan segala sesuatu yang bertuliskan Arab dengan Islam. Toh saya 
sendiri yg lahir tahun 60-an abad ke-20 masih sempat mengalaminya: bagkik 
tegeik maeggak2 mangaji di surau 7 x saminggu maapa al-Quran Jus Amma jo surek 
gadang, tapi indak tahu a aratinyo. Kalau indak rajin rotan sakasa ampu jari 
balapikdi pungguang dilacuik'an dek labai nan pambangih. Ini kelemahan sistem 
surau dimana anak2 tidak didik belajar bahasa Arab tapi maapa nan indak inyo 
mangarati apo mukasuiknyo. Di abad ke19 KF Holle mencoba memberikan pencerahan 
atas kesalahana itu di daerah Sunda. Sayang inyo "urang kapia" (urang Ulando) 
sahinggo jaleh sajo, bak refleksi email Sanak Bagindo Chaniago ko, lansuang 
dicurigai ka maubah akidah umaik. Lieklah
 caritonyo dalam disertasi Mikihiro Moriyama nan ambo terjemahkan, nan 
ditabik'an KPG dua tahun nan lewek.
Di Eropa banyak dijua kaset Lagu2 pop Arab (artis2 dari Irak, Yordania, 
Libanon, dll). Pernah ambo iseng2 bao babarapo buah ka kampuang. Mbo puta di 
rumah. Sabana santiang buninyo. Urang tuo2 lah bi tapakua: keceknyo itu irama 
Padang Pasir, Takana dek mereka musik gambus. "Kok kito puta di surau manjalang 
mugarik baa?', kecek sorang sapangkek gaek ambo. "Labiah rancak di rumah sajo 
kito puta", kecek ambo. Baa pulo ka mamuta kaset tu di surau, lagu e cinto 
kacinto....Cuma dek dalam bahaso Arab nan rang kampuang ambo tadi lah manyangko 
lagu ibadah irama padang pasir sajo.

Komen saya: moga2 pelarangan seperti itu hanya terjadi di Malaysia. Diharapkan 
hal seperti itu tidak terjadi di Indonesia. Sering konflik dalam sebuah negara 
multikultur mulai terjadi jika pihak maayoritas telah merasa berhak menentukan 
hal-hal yang terkait dengan iman pribadi kelompok minoritas. Dalam hal ini, 
saya kira Indonesia sudah punya pengalaman sejarah yang jauh lebih lama 
daripada Malaysia, seperti terefleksi dalam Piagam Jakarta. Kalau tidak karena 
toleransi itu, tak mungkin INDONESIA RAYA ini wujud dan menjadi. Masih banyak 
akademikus dan orang pintar di Eropa yang bingung dan tak bisa mengerti mengapa 
INDONESIA RAYA itu bisa wujud? Sebuah kawasan luas yang terbentang tak kurang 
sejauh London dan Moscow, yang terdiri dari beragam suku, yang tinggal di lebih 
17.000 pulau dengan iman, budaya, dan warna kulit yang berbeda2, yang walau 
sudah 'dibombardir' baik secara fisik maupun mental oleh kekuatan2 kolonialis, 
masih tetap satu danbersatu.
 KEKUATAN APA INI? DARI MANA INI? Salah satu resepnya jelas TOLERANSI. Banyak 
intelektual Eropa bilang yang namanya NATION-STATE INDONESIA itu bisa wujud 
benar2 di luar pikiran akal sehat (mereka). Itulah sebabnya muncul banyak teori 
seperti Imagined Community-nya ROG Anderson dan bejibun buku lain. Semuanya 
pada ingin menjelaskan apa sebabnya kita bisa bersatu menjadi sebuah 
negara-bangsa. Banyak yang masuk akal, tapi tak sedikit yang isap jempol 
menurut rasionalisme barat mereka. 
 
Wassalam,
damai di bumi bahagia di akhirat,
Suryadi


----- Pesan Asli ----
Dari: bagindochaniago <[EMAIL PROTECTED]>
Kepada: RantauNet <RantauNet@googlegroups.com>
Terkirim: Rabu, 2 Januari, 2008 4:55:21
Topik: [EMAIL PROTECTED] Re: Bls: [EMAIL PROTECTED] Re: Di Malaysia kata ALLAH 
dilarang digunakan ummat non Islam.



Assalamu"alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Sanak di Palanta yang kami hormati,

Saya merasa sangat setuju sekali atas pelarangan dalam tulisan
(penerbitan) penggunaan kata "Allah" bagi non-muslim di Malaysia,
karena tentu hal ini sudah ada pengkajian yang lebih mendalam bagi
pemerintahan Malaysia, yang kita tidak tahu persis apa-apa saja
pertimbangannya, namun salah satu alasannya menurut Menteri Muda
Urusan Dalam Negeri Malaysia Mohamad Johari Baharum penggunaan kata-
kata tersebut akan memunculkan kegelisahan dan kebingungan di kalangan
komunitas muslim yang menjadi mayoritas di Malaysia. Menurut dia,
keputusan pemerintah itu sudah final.

Kalau kita mengikuti ceramah Hj. Irene Handono, bagaimana upaya nasara
ingin menyesatkan kaum muslim dengan berbagai gaya-gaya tulisan Islam
atau buku  sehingga dapat mempengaruhi dan akhirnya dapat
memurtadkan.

Memang ada perbedaan penyebutan dan penulisan, bagi orang muslim
menyebut "Allah" , sedangkan orang nasrani menyebutkan 'Alah', Bahasa
British: "God" (tuhan), jadi syah-syah saja kalau ummat Islam
mengklaim bahwa kata "Allah" hanya milik komunitas Muslim, karena
didalam Al-Qur'an banyak menyebutkan kata-kata "Allah".

"Sesungguhnya orang - orang yang beriman itu adalah mereka yang
apabila disebut ALLAH gemetarlah hati mereka , dan apabila dibacakan
kepada mereka ayat - ayat - nya , bertambahlah iman mereka
( karenanya ) dan kepada tuhanlah mereka bertawakkal" .  (Q.S.  Al-
Anfal :3)

Lebih lanjut dalam kontek yang berbeda saya tidak habis pikir kenapa
orang minang mengatakan 'sudah' itu adalah dengan kata 'alah', berasal
dari manakah  kosa kata ini ?, maaf karena saya bukan ahli bahasa atau
sastra minang, saya mohon kepada sanak dipalanta untuk dapat
menjelaskannya, mudah-mudahan menemukan titik temunya.


Wassalamu"alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
MyBagindoChaniago, Visit Musi 2008



      
________________________________________________________ 
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Selalu mematuhi Peraturan Palanta RantauNet lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-palanta-rantaunet
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount

-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke