Tradisi Basyafa
 
Basyafa atau Basapa adalah sebuah ritual dalam bentuk ziarah secara serentak 
ke  makam Shaikh Burhanudin di Padang Sigundi Ulakan - Pariaman. (Fathurahman, 
2008).  Shaikh Burhanudin adalah tokoh ulama tarekat Syattariyah di Sumatera 
Barat yang berjasa menyebarkan tarekat ini khususnya dan Islam pada umumnya.
 
Dalam setiap tahunnya, ziarah bersama ini dilakukan pada hari Rabu setelah 
tanggal 10 Safar, karena jatuh pada bulan Safar maka dinamakan lah kegiatna 
itu Basapa (Bersafar). Penentuan Basapa ini terkait dengan hari yang diyakini 
sebagai tanggal wafatnya Shaikh Burhanudin Ulakan, yaitu 10 Safar 1111 H/1691 M.
 
Tradisi ziarah pada hari meninggalnya Shaikh tarekat atau ulama setempat ini 
kalau di Jawa terkadang dinamakan 'Haul', namun yang mengkhususkan waktu dan 
sudah menjadi tradisi seperti kegiatan Basapa ini memang tidak banyak. 
 
Menilik Tahun meninggalnya Sheikh Burhanudin, yang merupakan bukti perkembangan 
Tarekat dan sekaligus Islam di Sumatera Barat pada awalnya dikembangkan oleh 
ulama-ulama Tarekat, Dari Sejarah perkembangannya diceritakan (Faturrahman, 
2008) melalui tarekat ini Islam dikembangkan secara damai menggunakan seni dan 
budaya setempat, salah satu hasil seni dalam pengembangan Islam melalui Tarekat 
ini adalah Salawat Dulang, yang masih 'eksis' sampai sekarang, serupa  
pengembangan Islam oleh Wali Songo  di Jawa  melalui seni rakyat setempat 
dengan 'wayang' nya.
 
Ziarah ke Makam Shaikh Burhanudin Ulakan, mirip dengan Ziarah ke Makam Wali 
Songo di Jawa. Alm. Gus Dur sewaktu ke Padang semasa menjabat sebagi Presiden 
menyempatkan diri berziarah ke makam Shaikh Burhanudin ini. Pada satu 
kesempatan diskusi dengan salah seorang 'anak muda' yang berdarah NU berasal 
dari Jombang, dimana beliau juga berkesempatan berziarah ke makam Shaikh tsb,  
menurut teman ini  Shaikh Burhanudin memmpunyai kaitan dengan guru-guru tarekat 
Syattariyah di Jawa terutama di pesantren2 yang berbasis NU. Dari disertasi 
Faturrahman diketahui minimal Shaikh Burhanudin terhubung dengan Pesantren 
Buntet Cirebon dan Giriloyo di Jogjakarta, melalui Guru utama Shaikh Burhanudin 
Shaikh Abdurrauf Al-Jawi (Singkil) di Aceh. 
 
Awal abad 19  terjadi perubahan alur pemikiran dan pergerakan Islam ditandai 
dengan pulangnya tiga Haji terkemuka Minangkabau Haji Miskin, Haji Piyobang dan 
Haji Sumanik dari Mekah, pemikiran pembaharuan ini  menjadi cikal bakal 
selanjutnya  gerakan Paderi yang nantinya dikenal dengan Harimau Nan Salapan 
sebagai Tokoh Utama pergerakan.  Gerakan Pembaharuan Ulama Paderi yang pada 
dekade berikutnya dilanjutkan oleh Shaikh-Ulama M. Djamil Djambek, Haji 
Abdullah Ahmad, dan Haji Abdul Karim Amrullah (Ayahanda Buya Hamka, sebagai 
Salah Satu Tokoh Utama Muhammadiyah).
 
Menariknya, Salah satu Ulama Harimau Nan Salapan, Tuanku Nan Renceh pada 
awalnya juga merupakan penganut Tarekat Syattariyah dari Jalur Tuanku Nan Tuo 
Cangkiang - Tuanku Nan Tuo Mansiangan-Shaikh Burhanudin.
 
Dilihat dari Demografi,  Ulama Tradisional (Golongan Tuo)  sebagai salah Titik 
awal masuknya Islam melalui Pesisir  menyebarkan Islam dari Rantau Tuo 
(Pesisir) ke Darek,  "Ulama pembaharuan" (Golongan Mudo istilahnya waktu itu)  
berpusat di "Darek" yang kemudian menyebarkannya ke Pesisir MInangkabau (Rantau 
Tuo). Beberapa Ulama waktu itu bersinggungan di kedua golongan ini seperti 
Tuanko Nan Renceh dan Tuanku Nan Tuo yang sama-sama berasal dari Tilatang 
Kamang.
 
Kekhawatiran kegiatan Basapa ini cuma satu "jangan menjadi kegiatan syirik"  
yaitu dengan mengagungkan kuburan " dengan meminta sesuatu dikuburan". Namun 
terkadang demi Pendapatan Daerah dengan Bungkus Pariwisata terkadang akidah 
dikorbankan, yang banyak terjadi dengan ziarah pada makam ulama ini termasuk 
ziarah makam walisongo di Jawa, dimana dapat  kita saksikan langsung bagaimana 
umat melakukannya dan masyarakat setempat memanfaatkannya  demi motif  
'ekonomi' dalam bingkai ' penghormatan pada ulama' 
 
Salam
DY Dt RPNT
 


________________________________
From: Nofend St. Mudo <nof...@gmail.com>
To: RN - Palanta RantauNet <rantaunet@googlegroups.com> 
Sent: Thursday, 23 February 2012, 5:19
Subject: [R@ntau-Net] Ribuan Umat Ziarahi Makam Syekh Burhanuddin

Kamis, 23 Februari 2012 04:21 WIB

PADANGPARIAMAN--MICOM: Sedikitnya 400 ribu peziarah berasal dari berbagai 
daerah mengunjungi Makam Syekh Burhanuddin di Ulakan, Kabupaten Padangpariaman, 
Sumatra Barat setiap tahun dalam kegiatan Basyafa dan wisata religius. 

"Apabila penyelenggaraannya ditingkatkan menjadi event nasional, akan 
mendatangkan efek ganda terhadap peningkatan pendapatan 
masyarakat," kata Bupati Padangpariaman Ali Mukhni di Padangpariaman, Rabu 
(22/2). 

Tradisi Basyafa salah satu kegiatan daerah yang telah mengglobal dan tidak 
dimiliki oleh kabupaten atau kota lain di Sumatra Barat. 

Ia menjelaskan, pengembangan wisata religius di kawasan makam itu sangat 
potensial antara lain karena tata ruang dan posisinya yang sangat strategis. 

Lokasi makam, katanya, mudah dijangkau karena dekat dengan Bandara 
Internasional Minangkabau sehingga memudahkan wisatawan untuk ikut serta 
meramaikan setiap event yang diselenggarakan. (Ant/OL-11)

http://m.mediaindonesia.com/index.php/read/2012/02/23/300470/293/14/_Ribuan_Umat_Ziarahi_Makam_Syekh_Burhanuddin_

Wassalam
Nofend | 35-L | Cikasel

Sent from Pinggiran JABODETABEK®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke