--- Begin Message ---
Apa, Misramolai Ditahan?!
Bukittinggi, Singgalang
//Runduak-runduak parantian
mandaga kaba barito
barito nan dari rantau
uda dicinto lah mamungkia janji//
Lagu "Kaba dari Ratau" itu, adalah lagu Minang modern, remix,
lincah, membuat awak bergoyang. Oh ya... Mis Ramolai, penyanyi
dendang taruna itu, dikenal luas. Suaranya, aduhai. Ia telah
merilis40 album. Wow! Kaset-kasetnya terus diputar orang, sementara
ia kini ditahan polisi, terkait kasus shabu-shabu. Di Bukittinggi,
kemarin, kaset-kaset Misramolai diputar banyak orang, sementara ia
sedang ditahan polisi. "Apa, Misramolai ditahan? Ndak percaya saya,"
kata seorang fansnya di Bukittinggi, kemarin. Tapi, setelah membaca
Singgalang, ia baru yakin.
Tertangkapnya penyanyi Minang Misramolai, 33, terkait kasus shabu-
shabu, ada yang percaya, namun banyak pula yang menghujat ibu empat
orang anak, asal Kayu Tanam, Padang Pariaman itu. Rasa tak percaya
artis itu terlibat kasus shabu-shabu tak hanya di seputar Kota
Bukittinggi, tetapi juga di Agam, Padang Panjang, Payakumbuh dan
Batusangkar. Maklum di daerah-daerah itu, selama ini Misramolai
sering tampil di atas panggung. Misramolai ditangkap Kamis malam
pekan lalu di Simpang Empat, Aur Kuning, ketika berada di atas
sebuah taksi. Dari dia polisi menyita satu paket kecil shabu-shabu
seharga Rp200 ribu. Dari pengakuan dia pula kemudian ditangkap Ujang
Dahlan Eri Hendrigo yang selama ini dikenal sebagai pengedar shabu
di kawasan Bukittinggi dan sekitarnya.
Misramolai untuk sementara harus menghuni jeruji besi. Menunggu
kasusnya diproses di pengadilan. Ancaman hukumnya pun tak tanggung-
tanggung, yakni lima tahun penjara. Karirnya sebagai pendendang yang
dirintisnya sejak tahun 1989 silam harus terhenti untuk sementara
waktu. Kepada Singgalang Minggu lalu di Mapolresta Bukittinggi , ia
menyatakan penyesalan. "Iyo, manyasa wak mamakai barang tu salamo
ko. Kini kabaa lai... (Iya, menyesal saya memakai barang tersebut
selama ini. Kini, harus bagaimana lagi)," katanya sedih.
Pengakuannya, ia memakai barang haram tersebut atas ajakan teman-
temannya sesama artis. Dia mengenal shabu sejak dua tahun terakhir.
Setelah dipakainya beberapa kali, memang terasa ada manfaatnya untuk
penunjang daya tahan tubuhnya ketika manggung.
Masih pengakuan Misramolai, ia baru kembali memakai, setelah
sebelumnya sudah lama tak memakainya. Katanya, semenjak melahirkan
anak ke-empat (anaknya itu kini berusia tujuh bulan), dia jarang
memakai barang haram tersebut. Namun karena padatnya jadwal acara,
dia pun kembali mencoba memakai shabu. Layaknya selebritis kondang
lainnya, berita tertangkapnya Misramolai dalam waktu singkat
tersebar luas. Apalagi setelah suratkabar terbitan Padang dan
sejumlah stasiun televisi Jakarta memberitakan kasus Misramolai.
Seperti dikatakan penggemarnya di Bukittinggi, Upik, 50, PKL di
kawasan Pasar Bawah. Dia mengaku tak percaya dengan apa yang menimpa
pendendang saluang pujaannya itu. Upik kemudian pun harus menerima
kenyataan, ketika koran dan televisi menyiarkannya. Lain lagi Ujang
Sutan Sati, tukang becak di Pasa Banto Bukittinggi. Ujang
menyebutkan, sebagai penggemar seni tradisional saluang, ia sangat
ngefan pada Misramolai. Di berbagai tempat Misramolai manggung di
wilayah Bukittinggi dan Agam, Ujang bersama rakan-rekannya datang
menyaksikan.
Sementara A. Sutan Marajo, warga Gadut yang ditanya kemarin di salah
satu kedai kopi di Pasar Bawah mengatakan, dia dan bersama rekan-
rekan sangat kecewa dengan prilaku Misramolai. Namun begitu, ia
mengaku tetap menyukai suara Misramolai dalam melantunkan lagu
saluang. Sejak tertangkapnya Misramolai, penjualan kaset dan VCD
lagu Minang Misramolai tak berpengaruh di pasaran. Pantauan
Singgalang di sejumlah kedai kopi yang ada di seputar Bukittinggi,
rata-rata pemilik kedai memutarkan lagu-lagu saluang dari album
Misaramolai. Tidak jelas, apakah sebagai bentuk rasa rindu atau
bentuk dukungan moral terhadap Misramolai.
Di Padang
Sementara di Kota Padang sendiri kaset-kaset Misramolai, cukup
diminati warga kota bingkuang ini. Kasetnya yang paling laris adalah
album `Batamu Darah Tasirok', yang beredar baru-baru ini. Di salah
satu toko kaset di Pasar Raya Padang , album Misramolai bisa terjual
sekitar empat hingga lima kaset/hari. Hal itu dibenarkan Yeni, salah
seorang karyawan toko kaset On Musik kepada Singgalang , kemarin. Di
satu sisi beberapa karyawan toko kaset yang dimintai keterangannya
mengatakan kalau kasus Misramolai tak lain untuk mendongkarak
namanya agar dikenal masyarakat banyak. Seperti yang dilakukan artis-
artis ibukota untuk mencari sensasi. "Saya rasa dia sengaja biar
namanya melejit, setidaknya dia sudah promosi dengan kasus ini.
Kondisi ini juga pernah dilakukan artis Minang beberapa tahun yang
lalu, agar dia dikenal banyak orang," kata karyawan toko kaset yang
enggan menyebutkan namanya itu. Dikatakannya, Misramolai sudah
merilis sebanyk 40 album, seluruh albumnya itu cukup diminati warga
Kota Padang, apalagi album terbarunya sekarang. o K.01/304
Urangawak - Forum silaturrahmi anak nagari Ranah Minangkabau
Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/urangawak/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/urangawak/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED]
mailto:[EMAIL PROTECTED]
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
--- End Message ---