Sato sakenek Dunsanak.

kalau Jokowi dan Ahok terpilih jadi pasangan Gubernur
dan JOKOWI berhalangan sebagai DKI 1 (KRN usia, sakik , masalah 

hukum) mako OTOMATIS ....AHOK jadiGubernur (by LAW)

Baa gak ati dunsanak.....????????

EBR



________________________________
 Dari: Lies Suryadi <niadil...@yahoo.co.id>
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com> 
Dikirim: Sabtu, 4 Agustus 2012 15:59
Judul: Bls: [R@ntau-Net] Fw: Memilih pemimpin yg baik dan benar
 

Sanak Aryandi,
Tarimo kasih ateh postingan nan bamanfaat ko. Dima dapek e ko? Alhamdulillah 
lai juo ado urang nan bapikia bapijak di bumi mah di negara awak ko. Banyak nan 
bapikia saolah2 aloah dalam sarugo, padohal masih di bumi. Bueklah Indonesia ko 
jadi suduik 1/100 zarah sarugo: aman, damai, tentram, makan cukuik walau indak 
mewah. Alah tumah. Cari pamimpin "nan menghadirkan sebesar-besarnya kemakmuran 
rakyat"-- mangutip tulisan di bawah. Jan liek kupiah e sajo. 
 
Wassalam,
Suryadi 

Dari: "a...@bis.or.id" <a...@bis.or.id>
Kepada: "RantauNet@googlegroups.com" <RantauNet@googlegroups.com> 
Dikirim: Sabtu, 4 Agustus 2012 7:19
Judul: [R@ntau-Net] Fw: Memilih pemimpin yg baik dan benar


 
Bapak/ibu kasadonyo, sarato anggota RN nan dirahmati Allah
Skedar meneruskan sajo, apo nan sampaikan ka ambo satantang diskusi/wacana nan 
berkembang di RN.

Semoga berkenan.
Aryandi, 39th 4hari, ciledug 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
From: "Maria" <ma...@bis.or.id> 
Date: Thu, 2 Aug 2012 10:21:05 +0700
To: Maria<ma...@bis.or.id>
Subject: FW: Memilih pemimpin yg baik dan benar

Sekedar berbagi berita
 
From:Hadhi Kusumo [mailto:h...@cbn.net.id] 
Sent: 26 July 2012 13:13
To: Willy Ganda; Widodo; Wati; tedjo suwito; Ay Lan; Tan Tiong Gie; Stefanus A 
Wartono; Sian Kiong & Silvy; Rustamadi; Raymond Trihadi; patricia mrs; Olen 
Kawi; Maria ; Julie & Gie; Hiangky; Heru Setiawan; Hendra Shidarta; hendra 
kurniawan; Giok Bie & Swan; Freddy; fonni dharmadi; fifie; Daisy Kristianto; 
Caroline Sutanto; Benny S.; Bambang Setiawan; anthony limongan; 
anna.mari...@wartono.com; Anna Elfina; Alex Tanumara
Subject: Memilih pemimpin yg baik dan benar
 
Memilih Pemimpin yang Sejati
 
(Ringkasan dari opini: Pandangan Saya sebagai Orang Islam terhadap Ahok
OPINI Anita Tahmid Alumnus Universitas Al-Azhar Kairo  20 July 2012 | 07:28)
 
Menurut saya, memilih pemimpin harus didasarkan kepada kemampuan Calon, bukan 
apa agama Calon. Sebab, soal agama adalah urusan pribadi antara seorang hamba 
dengan Tuhannya. Apakah Calon rajin sembahyang atau tidak, tekun puasa Ramadhan 
atau tidak, dan selalu membayar zakat atau tidak, itu semua bukan urusan rakyat 
untuk mengetahuinya.
 
Yang perlu dipertimbangkan saat memilih pemimpin adalah sejauhmana kemampuan 
pemimpin untuk menghadirkan sebesar-besar kemakmuran rakyat. Karena itu, yang 
harus dipilih adalah pemimpin yang adil sehingga kepemimpinannya membawa 
kemaslahatan (kemanfaatan) bagi rakyat yang dipimpinnya.
 
Dalam Kitab Al-Hisbah karangan Ibnu Taimiyah dinyatakan sebagai berikut:
 
الله ينصر الدولة العادلة وإن كانت كافرة، ولا ينصر الدولة الظالمة وإن كانت مؤمنة
 
Artinya:
 
“Allah akan menolong Negara yang adil meskipun Negara itu Kafir. Dan Allah 
tidak akan menolong Negara yang dholim meskipun Negara itu Mukmin (Islam).”
 
Kita bisa melihat Australia, Jepang, Korea, Negara-negara Eropa dan Amerika 
yang penduduknya bukan mayoritas Muslim (baca: Kafir), tapi ternyata lebih maju 
dan sejahtera dibandingkan dengan Negara-negara Islam seperti Mesir, Yaman, 
Aljazair, Oman, Libya dan Tunis, tidak lain karena Negara-negara Kafir itu 
menjunjung tinggi keadilan. Maka Allah menolong mereka karena keadilan yang 
mereka tegakkan.
 
Seorang tokoh pembaharu asal Mesir, Mohammad Abduh mengatakan “Saya melihat 
Islam di Barat tapi saya tidak temukan Kaum Muslim di sana . Sebaliknya, saya 
menemukan Kaum Muslim di Timur tapi saya tidak melihat ada Islam di sana .” 
Maksudnya, Orang-orang Barat tidak mengenal agama Islam, namun perilakunya 
mencerminkan ajaran Islam. Mereka menjunjung tinggi keadilan, giat bekerja, 
disiplin, memudahkan urusan orang lain, menjaga kebersihan dan ketertiban umum 
serta menghargai waktu.
 
Nah, inilah pentingnya memilih pemimpin yang diyakini mampu menghadirkan 
keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Soal apa agama pemimpin tersebut, itu 
bukan faktor penting Sebab, bisajadi ada pemimpin yang di KTP tertulis agama 
Islam, tapi perilakunya justru Kafir, tidak mencerminkan nilai-nilai Islam. 
Keislaman seorang pemimpin bukan dilihat dari peci dan baju koko-nya, melainkan 
dari perilakunya. Pemimpin yang mengaku Islam sebagai agamanya, tidak berani 
berbuat korupsi, tidak menggunakan fasilitas Negara untuk kepentingan pribadi, 
dan tidak berbuat dholim kepada rakyatnya.
 
Sebaliknya, tidak mustahil ada pemimpin yang di KTP tertulis Kristen tapi 
perilakunya malah sangat Islami. Ia curahkan segala pikiran dan tenaganya untuk 
kesejahteraan rakyat, sehingga rakyat bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya, 
baik jasmani maupun rohani. Ia kerahkan jiwa dan raganya untuk kemaslahatan 
(kemanfaatan) rakyat, sehingga rakyat tidak menemui kesulitan untuk memperoleh 
pangan, sandang dan papan, bahkan untuk melakukan peribadatan kepada Allah SWT. 
Pemimpin seperti itu sesuai dengan Kaidah Fiqh:
 
تصرف الإمام على الرعية منوط بالمصلحة
 
Artinya:
 
“Kebijakan pemimpin terhadap rakyatnya harus mengacu pada kemaslahatan 
(kebaikan) rakyat”.
 
Kajian Dalil Larangan Memilih Pemimpin Kafir
 
Memang dalam kitab Suci Al-Quran ada beberapa ayat yang melarang umat Islam 
untuk memilih pemimpin yang tidak beragama Islam. Di antaranya ayat-ayat yang 
terjemahannya berikut ini:
 
    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang Yahudi 
dan Nasrani sebagai pemimpin-pemimpinmu (Al-Maidah : 51)
 
    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang Kafir 
sebagai pemimpin-pemimpinmu dengan meninggalkan orang-orang Mukmin / Muslim 
(An-Nisa : 144)
 
Menurut saya, ayat-ayat di atas benar adanya. Hanya saja, pertanyaannya adalah 
orang Kafir seperti apa yang tidak boleh dijadikan sebagai pemimpin. Di sinilah 
perlunya melakukan apa yang dalam Logika Hukum disebut Rechtsvervijning 
(Pengkonkritan atau Penghalusan Hukum) yang merupakan salah satu metode dalam 
Konstruksi Hukum.
 
Kita tidak boleh memahami ayat secara apa adanya atau tekstual, tapi harus 
melakukan kontekstualisasi. Kenapa orang Kafir tidak boleh dijadikan pemimpin? 
Bagaimana kondisi dan situasi pada saat ayat itu diturunkan? Apakah keadaan 
sekarang masuk dalam kriteria tidak dibolehkannya mengangkat pemimpin Kafir 
seperti pada masa Rasulullah SAW. masih hidup dulu?
 
Saya berpendapat bahwa orang-orang Islam tidak boleh memilih pemimpin Kafir 
dengan catatan pemimpin tersebut membawa dampak negatif bagi agama dan umat 
Islam. Selama pemimpin Kafir tersebut diyakini mendatangkan keburukan atau 
kemudharatan bagi agama dan umat Islam, maka hukum memilihnya tidak boleh. 
Sebaliknya, bila keyakinan itu tidak ada maka hukumnya boleh.
 
Lagi pula, untuk ukuran jaman sekarang di era demokrasi, pemimpin tidak bisa 
tampil secara sewenang-wenang dan sesuka hatinya. Ia tidak bisa menjadi 
satu-satunya pengambil kebijakan. Setiap kebijakan yang diputuskan harus 
melalui musyawarah dengan banyak pihak dan dalam pelaksanaannya dikontrol oleh 
rakyat, baik melalui wakil-wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat, media dan LSM. 
Adanya mekanisme kontrol inilah yang membedakan pemerintahan sekarang dengan 
jaman dulu.
 
Pemimpin sekarang tidak akan berani berbuat semena-mena, kecuali ia akan 
menjadi bulan-bulanan media dan didemonstrasi oleh rakyat. Karena itu, 
kekhawatiran dengan adanya pemimpin Kafir tidak mempunyai dasar.
 
Sosok Ahok yang Islami
 
Ada seorang ulama di Belitung Timur, kampung halaman Ahok, yang mengatakan, 
“Pada diri Ahok ditemukan sifat-sifat kenabian, yaitu Shidiq (jujur), Amanah 
(dapat dipercaya), Tabligh (mampu berkomunikasi) dan Fathonah (cerdas).”
 
Saya sependapat dengan ulama tersebut. Berdasarkan rekam jejak yang 
dipublikasikan, selama memimpin Belitung Timur, Ahok terkenal sebagai sosok 
pemimpin yang profesional, jujur, bersih, transparan dan merakyat. Sifat-sifat 
itu sesuai dengan ajaran Islam.
 
Ahok tak menjaga jarak antara dirinya dengan rakyat. Ia biasa keliling kampung 
untuk mengetahui persoalan rakyatnya. Perilaku Ahok itu seperti yang dilakukan 
Khalifah Umar bin Khattab yang suka keliling kampung. Dengan keliling kampung, 
Khalifah Umar pernah dikisahkan menemukan suara tangis pada malam hari. 
Ternyata ada anak-anak kecil yang menangis tiada henti karena tidak makan 
berhari-hari. Karena merasa bersalah, Khalifah Umar spontan mengambil sendiri 
makanan yang ada di gudang Negara, memikulnya sendiri dan mengantarkan ke 
keluarga tadi. Itulah perlunya pemimpin turun ke bawah (turba) sehingga tahu 
persis keadaan rakyat yang dipimpinnya, dan tidak melulu mengandalkan laporan 
dari staf-stafnya.
 
Ahok juga tidak pernah memanfaatkan fasilitas publik untuk kepentingan pribadi. 
Justru yang terjadi, Ahok memotong uang perjalanan dinasnya untuk membantu 
rakyatnya yang miskin. Perilaku Ahok ini mengingatkan saya kepada cerita 
Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Suatu ketika putranya datang menghadap ke Istana, 
lalu Khalifah Umar bertanya, “Untuk urusan apa, Kamu datang, Nak?” Sang putra 
menjawab, “Untuk urusan pribadi.”
 
Seketika Khalifah Umar mematikan lampu ruangan. Sang putra bertanya lagi, 
“Kenapa dimatikan, Ayahanda?”
 
“Karena lampu ini dibiayai oleh Negara. Tidak boleh menggunakan fasilitas 
Negara untuk kepentingan pribadi.” Subhanallah.
 
Perilaku Ahok itu jarang ditemukan pada pemimpin-pemimpin saat ini. Tidak 
sedikit Gubernur dan Bupati/Walikota yang mendekam di penjara karena terlibat 
kasus korupsi penggunaan APBD. Tapi tidak termasuk Ahok. Ia sadar bahwa APBD 
adalah uang rakyat yang harus dipergunakan untuk kepentingan rakyat. Maka, uang 
itu haram dimanfaatkan untuk urusan pribadi, seperti untuk memperkaya diri 
sendiri atau untuk mendanai kampanye pemenangan dalam Pemilukada.
 
Ketika pemilukada Belitung Timur 2005, ada kekhawatiran bahwa jika terpilih, 
Ahok akan melakukan kristenisasi atau membangun gereja besar-besaran, ternyata 
kekhawatiran itu tidak terbukti. Selama memimpin Belitung Timur, Ahok lebih 
menjunjung tinggi ayat-ayat Konstitusi.
 
Lagi pula, kalau kelak benar-benar terpilih pada Pemilukada Jakarta putaran 
kedua tanggal 20 September 2012, sosok Jokowi tidak akan mungkin membiarkan 
wakilnya, Ahok sibuk memprioritaskan urusan agamanya ketimbang urusan rakyat 
keseluruhan. Ahok bukan pasangan pertama Jokowi. Sebelumnya, Jokowi sudah 
pernah berpasangan dengan Wakil yang beragama Kristen. Selama dua periode 
kepemimpinannya di Solo, Jokowi didampingi Wakil yang juga beragama Kristen. 
Namanya FX Hadi Rudyatmo. Dan, selama ini tidak pernah terjadi apa-apa.
 
Semoga bermanfaat untuk memilih pemimpin yg baik dan benar bagi masyarakat dan 
bangsa 



__._,_.___



__,_._,___-- 
-- 
.

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke