Ini saya dapat pembahasan yang cukup terang dalam Al-Quran, aya dapatkan dari 
sebuah blog seorang ustaz di Malaysia.

http://mahaguru58.blogspot.com/2011/12/rambut-wanita-apakah-ia-termasuk.html 


WNS


________________________________
 From: "zubir.a...@gmail.com" <zubir.a...@gmail.com>
To: rantaunet@googlegroups.com 
Sent: Monday, August 6, 2012 11:08 PM
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
 

 
Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta.
Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh, 
tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di palanta 
ko;iolah awak laki2 je nyeh.
Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko.
Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok?
JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
________________________________

From:  ronaldppu...@gmail.com 
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Mon, 6 Aug 2012 09:30:53 +0000
To: <rantaunet@googlegroups.com>
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet,

Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman dahulu, 
indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki dan perempuan 
manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado pado pakaian wakatu 
pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo, baik katiko sholat, 
maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado monopoli tafsir.

Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko, dikatokan 
sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo yang bapandapek 
"menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab) itu sendiri. Dicari 
berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh padusi-padusi yang ba jilbab tapi 
berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan : ndak dek jilbab gai urang ka elok 
doh, yang penting hati jo parangai.
Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri nyo 
sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai baju langan 
pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo pakai tanda 
kutip.

Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik aurat, 
mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo tapak 
tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat, atau tetap 
ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan ?


sangenek

Wassalam,
Ronald - Depok


Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

From:  "Darwin Bahar" <dba...@indo.net.id> 
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 +0700
To: Palanta Rantaunet<rantaunet@googlegroups.com>
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Angku Muljadi di Jaruman
Sharing ciek.
Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan
ambo di Superkoran berjudul  AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan
di Aceh (2007/2008), dan pernah dilewakan di Palanta ko.
Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 
........
Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja
sebelum ini sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya.
Dan tentu saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga
lekuk-lekuk tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam
dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang
muslimah, Indah taat beribadah.
Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada
Indah? Tidak sukar menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah
mempunyai wajah menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria
normal. Namun sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran
agama yang saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk
“menundukkan pandangan” terhadap apa yang dapat menimbulkan “fantasi-fantasi
liar” dalam fikiran saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu
sering-sering “menundukkan pandangan” saya. 
Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan
perempuan Aceh yang eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal
kesekretariatan, pekerjaan Iput yang lulusan D-3 ekonomi itu cukup bagus, dan
perilakunya santun. Sebagai muslimah Iput hampir selalu shalat tepat waktu.
Sesuai dengan aturan yang berlaku di NAD, Iput tiap hari berjilbab. Tetapi
dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepadanya, kalau Iput lewat di depan
meja saya, atau kebetulan berjalan membelakangi saya, saya sering terpaksa
“menundukkan pandangan” saya.
SWGL (So what gitu lho)? 
Setiap hari Sabtu dan Minggu belakangan ini saya punya
kebiasaan, shalat Zuhur di Masjid Baiturrahman yang bersebelahan dengan Pasar
Aceh yang hanya berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kosan saya. Setelah
itu makan siang di restoran Padang yang masakannya gulai tunjangnya sangat
cocok dengan lidah saya yang Minang totok ini.   
Nah Iput sering berbusana seperti kebanyakan anak-anak
perempuan sesusia dia yang banyak berlalu-lalang di Pasar Aceh, berjilbab,
bercelana jin atau katun yang ketat dan blus setengah badan dengan belahan di
kiri kanan, sehingga hampir tidak ada ruang antara kulit dan pakaian yang
membungkusnya. Dan Iput yang berpostur langsing itu adalah perempuan yang tidak
saja dianugerahi Tuhan wajah yang menawan, tetapi juga pinggul yang penuh dan
pangkal kaki yang berisi.
Sebagai seorang yang punya dua anak gadis yang sudah dewasa,
saya paham sekali, bahwa Iput dan jutaan gadis seusia dia sangat ingin tampil
modis dan cantik. Bedanya, kedua anak gadis saya punya banyak pilihan yang saya
dan mama mereka perbolehkan: rok tidak boleh di atas lutut, tidak boleh ketat
dan tidak boleh berdada rendah dan tidak berlengan, sedangkan Iput dan ribuan
Iput lainnya di Aceh tidak. Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh, sesuai dengan
kententuan “syariat” harus menutup seluruh badan, dari rambut
sampai ke ujung kaki.
Tetapi apakah Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh memilih
berbusana seperti yang saya kemukakan di atas  sekedar ingin tampil cantik dan
modis seperti jutaan anak-anak gadis lainnya di dunia, atau merupakan suatu
protes yang diam terhadap perlakuan yang mereka rasakan tidak adil terhadap
perempuan atas nama “syariat Islam”, belum jelas benar bagi saya.
Dan aurat itu apa sih sebenarnya? 
Pasar Aceh itu bersebelahan dengan Masjid Baiturahkman. Dan
para ulama tentu  bukannya tidak tahu, bahwa pakaian yang banyak dipakai
perempuan muda yang berlalu lalang tidak jauh dari Masjid tersebut yang
menempilkan bentuk tubuh mereka “dengan sempurna” itu tidak
memenuhi ketentuan Islam mengenai aurat. Tetapi mereka hampir tidak berdaya
mencegahnya, kecuali mengecam dalam khotbah-khotbah Jumat.
Dulu di awal-awal pemberlakuan SI di Aceh, sering dilakukan
sweeping oleh polisi syariah, yang di sana disebut Wilayatul Hisbah (WH), yang
sering main “tengguk rapat”. Perempuan setengah baya yang berjualan
mie, karena hanya mengenakan songkok, bukan kerudungpun disikat. Tetapi
sesekali sweeping juga dilakukan oleh Polisi atau TNI, dan alaamaak, beberapa
anggota WH tertangkap basah melakukan perbuatan tidak
tepuji. Akhirnya WH pun kehilangan taji, dan hampir jarang
nongol lagi di tempat-tempat umum. 
For sure, saya tidak anti jilbab dan juga tidak anti syariat
Islam, tentu saja. Isteri saya berjilbab, dan itu membuat saya bahagia.
Yang saya persoalkan adalah begitu banyaknya waktu yang
dihabiskan umat untuk masalah aurat (baca jilbab), sehingga waktu yang tersisa
untuk mengatasi keterbelakngan umat yang tampak sangat nyata, sangat kurang.
Yang saya persoalkan adalah monopoli tafsir. Ketika pakar Al
Quran Prof Dr Qurais Shihab mengatakan bahwa bahwa jilbab tersebut masalah
khilafiah, beliaupun diserang ramai-ramai.
Di Jakarta, perempuan berjilbab sama sekali bukan
pemandangan langka, termasuk di kalangan profesional. Di proyek infrastruktur
tempat saya bekerja dulu itu, ada dua insinyur perempuan alumni ITB, dan
dua-duanya berjilbab. Mereka biasanya mengenakan celana panjang longggar dan
baju longggar sampai lutut, sehingga bentuk badan mereka tidak kentara.
Kadang-kadang mereka juga mengenakan celana jin tetapi tetap mengenakan baju
longggar sampai lutut. Mengapa begitu genah, karena mereka memilih berbusana
yang menutup aurat atas kesadaran sendiri, bukan karena diatur oleh Perda, dan
bukan karena takut kena sweeping polisi syariah.
Saya jelas tidak
anti syariat Islam. Menurut saya adalah aneh kalau ada muslim yang anti syariat
Islam. Yang saya persoalkan adalah formalisme, pemberlakuan syariat Islam,
dengan peraturan yang bersifat memaksa oleh Negara, yang hanya 
menghasilkansikap kepura-puraan.
Dalam ayat Kursi
yang hapal di luar kepala sebagian besar kaum muslimin Allah SWT dengan tegas
antara lain berfirman: ”….Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan
di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah
mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka
tidak mengetahui apa-apa”.
Tetapi ada saja
yang merasa diri mereka sebagai “Pembela Tuhan”, yang khawatir
kalau Tuhan dikalahkan oleh rambutperempuan.
Tapi apalah awak
ini.
Wassalam, Darwin
Untuk Superkoran  
-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
 
 
 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
 
 
 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke