Pak Saaf nan ambo hormati

Sebagai orang MAPPAS senang juga rasanya mendengar pak Saaf bilang sekarang 
MAPPAS mulai menggeliat lagi, meskipun mungkin belum banyak artinya.

Proyek Antologi Ranah dari Akmal ini bikin ambo "terusik" lagi untuk meneruskan 
tulisan tentang pariwisata ranah yang sekian lama terhenti. (bahkan janji 
ketemu pak Saaf pun untuk membicarakan calon buku itupun belum sempat dilakoni).

Nah, sekarang dengan adanya Akmal, tambah lagi satu tempat ambo bisa minta 
pendapat ya Pak.

Salam,

Yoen Aulina Casym, 49
Jatiwaringin.






On 7 Des 2012, at 21:54, "Akmal N. Basral" <an...@yahoo.com> wrote:

> Betul Pak Saaf, alhamdulillah MAPPAS sudah menggeliat lagi.
> 
> Mungkin yang harus dirapikan justru kesiapan dari lokasi kunjungan wisata di 
> Minang dengan 4 subsektor Ekonomi Kreatif yang harus dioptimalkan, 
> sebagaimana terlihat dari laporan "pandangan mata" Pak Suryadi Sunuri kemarin 
> di milis ini, bahwa (hanya) Sawahlunto yang cukup siap. Lebih siap dari 
> Bukittinggi yang hotel sekelas The Hills pun tak memiliki brosur agenda 
> wisata yang representatif (ambo juga mengalami hal yang sama saat di The 
> Hills, Juni lalu).
> 
> Proyek antologi "Ranah" sebenarnya juga mengancik pada wilayah EK juga meski 
> belum saya paparkan dengan gamblang, tapi rupanya secara tak langsung sudah 
> "terlihat" oleh pandangan Pak Saaf yang jeli. 
> 
> Proyek antologi "Ranah" ini seperti kita mengupas bawang putih. Lapisan 
> pertama, seakan-akan hanya menyalurkan bakat menulis fiksi anggota (yang 
> selama ini terpendam) saja. Pada lapisan kedua, seperti yang bapak lihat, 
> berfungsi "menyatukan" karena cukup banyak yang hanya anggota pasif di 
> Palanta, tidak pernah posting sehari-hari, ternyata antusias untuk mengikuti 
> proyek antologi. Dan ini hal yang baik sekali karena merupakan bentuk 
> partisipasi murni, bukan mobilisasi. Pada lapisan ketiga, yang saya harapkan 
> setelah bentuk fisik antologi muncul pada Juni 2013, akan terjadi gerak 
> Ekonomi Kreatif yang bisa membawa manfaat ekonomis. Apalagi jika kita bisa 
> menemukan momentum untuk melanjutkan proyek ini tidak hanya dalam bentuk 
> fiksi, melainkan juga artikel-artikel non-fiksi yang berkaitan dengan Minang 
> lainnya (dari berbagai topik, tidak harus menyangkut ASB BSK).
> 
> Misalkan bisa kita inisiasi (mulai pikirkan) untuk membuat buku non-fiksi 
> bercorak "Chicken Soup for The Soul" atau "Laa Tahzan" di mana ASB BSK 
> menjadi tulang punggung yang melandasi. Dia tidak muncul sebagai subyek 
> utama, tapi mewarnai setiap kisah (non-fiksi) yang ada di buku "Minang 
> Chicken Soup for The Soul" itu. Jika dirancang dengan serius, saya kira buku 
> jenis ini akan memiliki lebih banyak (calon) penulis dari berbagai bidang.
> 
> Salam,
> 
> Akmal N. Basral
> 
> Sent from my iPad
> 
> On Dec 7, 2012, at 9:35 PM, "Dr Saafroedin Bahar" 
> <saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote:
> 
>> Terima kasih, Bung Akmal. Saya tak mengira bahwa seluruhnya ada tempat dalam 
>> Ekonomi Kreatif. Syukur kita sudah beberapa tahun ini punya MAPPAS,yang 
>> sudah menggeliat lagi.
>> Wassalam,
>> SB. 
>> Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
>> 
>> -----Original Message-----
>> From: "Akmal N. Basral" <an...@yahoo.com>
>> Sender: rantaunet@googlegroups.com
>> Date: Fri, 7 Dec 2012 19:52:50 
>> To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
>> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
>> Subject: Re: [R@ntau-Net] Tiga hal yang mempersatukan orang Minang.
>> 
>> Penglihatan yang jeli, Pak Saaf.
>> Kalau kita elaborasi lagi tiga hal yang Pak Saaf sebut "menyatukan orang 
>> Minang" itu, yakni:
>> 1. Makanan/kuliner
>> 2. Keindahan alam/wisata
>> 3. Kesenian/sastra
>> maka ketiga berada dalam gugus Ekonomi Kreatif (EK) yang terdiri dari 15 
>> Subsektor, dan kini sedang digalakkan pemerintah sebagai alternatif 
>> pemberdayaan ekonomi.
>> 
>> Sastra (dalam bentuk buku) adalah EK ke-11, sedangkan kuliner merupakan EK 
>> ke-15 yang sudah diakui mulai tahun ini (tahun lalu hanya 14 subsektor di 
>> luar kuliner). Yang paling banyak mengandung muatan EK sebenarnya adalah 
>> keindahan alam/wisata, terutama jika dikaitkan dengan Pasar Barang Seni (EK 
>> ke-3), Kerajinan/kriya (ke-4), Musik Tradisional (ke-9) dan Seni pertunjukan 
>> (ke-10). Sehingga, dari 3 hal yang Pak Saaf sebut itu sebetulnya sudah 
>> terkandung 6 dari 15 subsektor EK (40 %).
>> 
>> Dengan kata lain, ini sebuah potensi lain yang membutuhkan kejelian untuk 
>> diolah, dalam kaitannya untuk "economic empowerment" bagi Minang.
>> 
>> Balik sejenak ke masa kebangkitan EK pada awal 90-an di Inggris ketika Tony 
>> Blair dan Partai Buruh membentuk National Endowment for Science and The Art 
>> (NESTA) dan dilanjutkan dengan pembentukan Creative Industries Task Force 
>> (1997) setelah Blair menjadi penghuni baru Downing Street 10, model NESTA 
>> dan CITF segera dimultiplikasi oleh banyak negara, termasuk Indonesia, untuk 
>> mengurangi ketergantungan pada industri manufaktur dan jasa.
>> 
>> Dalam konteks Minang, saya kira model mini CITF, mungkin dengan nama 
>> "Minangkabau Creative Industries Task Force" yang digerakkan oleh unsur 
>> masyarakat madani (civil society) non-Pemerintah Provinsi, seperti Palanta 
>> RN yang memiliki ragam anggota dari berbagai keahlian, bisa ikut menjadi 
>> motor perubahan.
>> 
>> Jika Prof. Muhammad Yunus di Bangladesh saja bisa, seorang diri pada 
>> awalnya, lewat ide Grameen Bank yang meminjamkan kredit mikro bagi warga 
>> supermiskin untuk membeli barang produktif sederhana seperti payung dan 
>> telepon genggam, Palanta RN ini saja memiliki berapa orang Doktor dan 
>> Profesor? 
>> 
>> Fokus pada pengembangan EK bisa menjadi jalan alternatif yang powerful jika 
>> potensi yang sudah ada, namun masih terserak, bisa dikoordinasi dalam sebuah 
>> master plan jangka pendek (katakanlah 5 tahun) yang kohesif, sambil tetap 
>> menjaga kemandirian masing-masing subsektor EK yang ada.
>> 
>> Silakan tema menarik yang digulirkan Pak Saaf ini dilanjutkan sanak palanta 
>> lain yang mendalami EK. 
>> 
>> Salam,
>> 
>> Akmal N. Basral
>> 
>> 
>> On Dec 7, 2012, at 6:18 PM, Dr Saafroedin Bahar <saaf10...@yahoo.com> wrote:
>> 
>>> Sekedar pengisi waktu luang, boleh setuju boleh tidak. Menurut penglihatan 
>>> saya setelah memperhatikan wacana di Rantau Net ini, ada tiga hal yang bisa 
>>> menyatukan orang Minang, yaitu : makanan / kuliner; keindahan alam; dan 
>>> kesenian, khususnya seni sastra. Jika diurus dengan baik, berpotensi 
>>> sebagai titik kuat dalam Bidang pariwisata.
>>> 
>>> Tapi nampaknya juga ada tiga hal yang susah untuk mencari kesepakatan di 
>>> kalangan orang Minang, yaitu tentang adat, tentang agama, dan tentang 
>>> politik, dimana terjadi " sengketa tiada putus "   ( Jeff Hadler ) dan.   " 
>>> goyahnya tangga menuju  mufakat ( von Benda-Bekmann ). Hati-hati, karena 
>>> bisa langsung menuai kecurigaan. ABS SBK nampaknya menyentuh tiga bidang 
>>> ini, sehingga susah untuk ditindaklanjuti. 
>>> 
>>> Wallahualambissawab.
>>> 
>>> Teriring salam. Dikirim dari iPad saya
>>> 
>>> -- 
>>> -- 
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>>> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===========================================================
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>>> - DILARANG:
>>> 1. E-mail besar dari 200KB;
>>> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>>> 3. One Liner.
>>> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>>> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>>> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===========================================================
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> 
>>> 
>>> 
>> 
>> -- 
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>> - DILARANG:
>> 1. E-mail besar dari 200KB;
>> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>> 3. One Liner.
>> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> 
>> 
>> 
>> -- 
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>> - DILARANG:
>> 1. E-mail besar dari 200KB;
>> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>> 3. One Liner.
>> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> 
>> 
>> 
> 
> -- 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>  1. E-mail besar dari 200KB;
>  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>  3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> 
> 
> 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke