Untuak diviang ko, ambo hanya penggembira sajo (hobbyist), Prof. Hilman. Rancak karajo diserahkan ka nan ahlinyo saroman Pak Indrawadi, Pak Yul jo sanak Bot Piliang di bawah koordinasi Pak Zul Chaniago.
Salam, Akmal N. Basral minds are like parachutes. they work best when open. ________________________________ From: "hilman.mahyud...@gmail.com" <hilman.mahyud...@gmail.com> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Tuesday, December 11, 2012 4:40 PM Subject: Re: Diving @ Piaman ... [R@ntau-Net] Re: Desa Wisata Bahari Nakan Akmal n a h;lyo dipagagehan pulolah divingko.Staff Badah Saraf RsCM/ FKUI punyo club diving,alah parnah babawo ka Bunaken jo Lombok. Mudah2an lakeh tarealisasi handaknyo Spy mrk dapek pulo diajak ka Piaman. Hilman Mahyuddin, MD ________________________________ From: "Akmal N. Basral" <akmal.n.bas...@gmail.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 11 Dec 2012 16:07:27 +0700 To: <rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Diving @ Piaman ... [R@ntau-Net] Re: Desa Wisata Bahari Mantap bana penjelasan sanak Bot, sudah seperti SWOT analysis tahap awal. Bisa jadi masukan yang berguna bagi Pak Zul Chaniago dan tim. Apalagi ditambah ekspertis Pak Indrawadi yang merupakan salah seorang pakar selam di Indonesia dan di Unand khususnya, insya Allah pengembangan potensi diving di Piaman ko bisa "on the right track". (Kalau ndak salah dulu Pak Indrawadi pernah menyebut ada 39 world class diving spot di perairan Sumbar, mungkin 2-3 tahun lalu). Sanak Bot, meski diving spot di Piaman mungkin hanya "Kelas C" tapi jika dikelola profesional dan bisa menjadi yang terbaik di kelas C, ambo yakin tentu akan menjadi modal berarti bagi PAD daerah dan pemberdayaan ekonomi rakyat terutama yang terkait langsung dengan kehidupan laut. Selain itu, kondisinya yang cocok untuk "beginner diver" dan "medium diving" seperti sanak Bot sebutkan, justru mempermudah pengembangan infrastruktur bagi wisata keluarga yang sehat. (baca; mengurangi kekhawatiran ninik mamak dan ulama tentang kemungkinan wisata bahari menjadi tempat maksiat). Memang kalau dibandingkan kawasan Timur yang memiliki "heavenly diving spots", mungkin pantai Piaman kurang dilirik oleh para dive masters. Tapi jika sejak awal dilibatkan peran media massa, seperti majalah "Diving" yang dikomandani Riyani Jangkaru, semoga bisa mendapatkan tempat juga sebagai alternatif diving spots. Bulan Juli lalu (2 minggu sebelum masuk Ramadhan) ambo sempat ke Kaimana, Papua Barat, jo Arif Hidayat (salah seorang dive master yang juga pakar CGI dan special effect untuk film-film iklan. Arif ini cucu kandung Dr. Mohammad Djamil, orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar dua doktor dari Utrecht dan John Hopkins di tahun 30-an, serta pernah menjadi Gubernur Militer Sumatra Tengah, dan sekarang namanya ditabalkan pada RSU M. Djamil di Padang). Di Kaimana yang topografinya seperti Raja Ampat dengan banyak karst, surga underwater ada di Teluk Triton. Cuma karena waktu itu cuaca sedang tidak terlalu bersahabat, kami batal "nyemplung". Lokasinya sekitar 1 jam dengan speedboat dari Pantai Kaimana yang terkenal. (Pada saat sunset, dan langit bagus, dari mulai langit sampai laut akan terlihat bersepuh emas, sehingga jadi inspirasi lagu "Senja di Kaimana" yang dinyanyikan Alfian dulu). Salah satu daya tarik di sini adalah jalur migrasi paus yang banyak disaksikan nelayan setempat. Tahun lalu, ambo sempat pula hampir ke Taka Bonerate dekat Pulau Selayar, atas undangan Gub. Sulsel. Sudah sampai di Makassar tapi badan kurang fit. Rencananya hendak melihat "kebun laut" Ibel Orange 1 yang didominasi hard and soft coral, serta bentuk topografinya seperti "pinnacle" (kumpulan karang yang membentuk bukit). Senang mendengar ada aktivitis MAPPAS/RN yang juga para diver berpengalaman seperti sanak Bot, Pak Indrawadi, dan Pak Yul St. Palito Alam. Mungkin nanti kalau pantai Piaman jadi diving spot baru yang dikelola profesional, mudah-mudahan ambo bisa ikuik pulo menikmati keindahan bawah laut di sana. Salam, Akmal N. Basral Cibubur * * * 2012/12/11 Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com> Kebetulan saya juga memegang license Diving dari PADI International, tertarik untuk membahas oleh raga Diving di Pariaman dan Pesisir Barat Sumbar secara keseluruhan. >1. Secara potensi, Padang (Padang, Pariaman dan Pesisir Selatan) memiliki potensi sangat2 besar untuk olah raga diving. Bukan dari sisi keindahan terumbu karang atau objeknya, tapi dari sisi bisnis dan aksesibilitas. Harus diakui alam bawah laut Sumbar tidak sebagus kawasan timur Indonesia. Ibaratnya, apabila alam bawah laut komodo dan raja ampat itu kelas A, di Sumbar hanya kelas C, ini dikarenakan pengursakan terumbu karang yang masiv terjadi selarah satu abad terakhir dan kualitas air laut yang memang tidak sebening kawasan Indonesia Tmur (curah hujan, endapan sungai dan kegiatan pertanian mempengaruhi visibiitas air laut). >2. POtensi yang saya maksud antara lain: >a. Titik-titik diving yang meratadi ke tiga kota utama, terbnayak ada di kawasan caroock mandeh, kemudian Padang dan Pariaman. >b. Lokasi diving yang sangat mudah diakses dari kota besar, titik terjauh untuk diving bisa dijangkau dalam waktu 1 jam speed boat, dan terdekat bahkan bisa dilakukan langsung dari tepian pulau Sumatera. >c. Pasar “diver” yang potensial. Kota Padang memiliki koneksi 1 direct flight dari kota-kota besar yang tidak memiliki diving spot, sperti Medan, Singapura dan Kuala Lumpur, belum lagi Peknbaru , dan Jakarta. Jarak ini sangat2 mempengaruhi seorang divers untuk memilih lokasi spot divingnya. Untuk Sumatera, dive point competitor Sumbar adaah Pulau Weh, dimana flight kesana tidak se gampang ke Sumbar/Padang >d. Kebanyakan karakter diving spot yang ada di Sumbar adalah spot diving untuk medium dan pemula, sehingga easy to dive dan easy to reach >e. Sudah menjadi ketentuan, setelah penyelaman terakhir, harus ada jeda waktu sekitar 18-24 jam sebelum melakukan penerbangan, Biasanya jeda ini dimanfaatkan untuk melakukan land trip atau jalan2 di darat. Nah, Pariaman dan Padang memiliki kelebihan disini, karena banyak objek yang bisa dinikmati pada jeda tersebut. >3. Adapun poin minus menurut saya adalah; >a. Minimnya operator diving yang professional atau tersertfikasi. Setahu saya, Cuma Pulau Cubadak yang memiliki sertifikasi internasiona (memiliki dive master), sedangkan yang lain lebih kepada komunitas2 diver. Diving adalah olahraga dengan resiko no 2 tertinggi setelah terjun paying, buat saya pribadi, kualifikasi/sertifikasi dari Diving Operator menjadi pertimbangan utama. >b. Karena jumlah operator diving sangat2 kurang, maka harga paket diving di Padang jadi tidak bersaing dengan spot diving lain, apalagi dengan Pulau Weh yang memang secara kualitas kondisi bawah lautnya lebih bagus. 1 kali diving di pulau cubadak sekitar Rp. 450.000, belum lagi harus menginap disana >4. Kalau saya boleh usul, khusus untuk Pariaman, pemerintah dapat memulai untuk mengadakan kerjasama dengan operator diving yang sudah berpengalaman di beberapa dive site terkenal di Indpnesia, seperti Bali, Lombok dan Weh. Paling tidak, bis amemanfaatkan jaringan mereka. Disamping pemda juga melakukan pendidikan untuk pemuda2 Pantai Pariaman untuk menjadi diver. >5. Beasiswa diving dan magang di oepartor diving bagi pemuda2 di kawasan sentrea kegiatan diving. Memperoleh sertifikat diving tidak lah muirah dan peralatan yang diperlukan jug amahal. Oleh karena itu, apabil akita ingin memberdayakan masyarakat sekitar, otomatis mereka juga hatus bisa diving dan tersertifikasi. >Sedikit ciloteh siang dari ambo nan mudo matah ko, semoga diving bisa berkembang di Pariaman. >Salam > > > >Bot Sosani Piliang >Life is a never ending journey >www.botsosani.wordpress.com >Hp. 08123885300 > > >________________________________ > From: Akmal N. Basral <akmal.n.bas...@gmail.com> >To: rantaunet@googlegroups.com >Sent: Tuesday, December 11, 2012 11:32 AM >Subject: Re: Diving @ Piaman ... [R@ntau-Net] Re: Desa Wisata Bahari > > > >Satuju bana Pak Z Chaniago, >dek karano diving ko membutuhkan safety requirement yang tinggi, dan investasi >alat-alat selam berstandar internasional yang juga tidak murah, maka agar >dalam perencanaan pengembangan harus betul-betul melibatkan dive master >profesional seperti Pak Yul St. Palito Alam ko, jangan hanyo hobbyist (seperti >ambo yang hanyo sharing pengalaman dalam konteks family diving). > > >Desember tahun lalu sampek pulo ambo ka Pulau Komodo dan Rinca maliek-maliek >diving spot basamo beberapa kawan diver nan lebih berpengalaman. Mungkin nanti >ado "sesi khusus" bacarito soal ko dek karano meski pengembangan wisata bahari >mulai dari Labuan Bajo sampai ka Pulau Komodo, Rinca, Pink Beach dll tangah >bangkik pulo namun kehidupan masyarakat Pulau Komodo dan Rinca nan 100 % >MUSLIM hampir indak mendapatkan efek pertumbuhan (trickle down) dari >pengembangan wisata bahari ko. > > >Bahkan ado satu survei nan dilakukan akademisi Barat (ambo lupo namonya, nanti >ambo cari hasil risetnyo) bahwa masyarakat muslim di Pulau Komodo dan >sekitarnya termasuk dari "the poorest of the poor society in Indonesia". > > >Iko harus dipelajari juo dalam mengembangkan kawasan bahari Piaman agar tidak >mengulangi sejarah buruk warga Pulau Komodo (padahal kampanye internasional >SAVE KOMODO tahun lalu aa kurang gencarnyo di media nasional maupun >internasional, tapi indak "ngefek" ka panduduak). Sejarah buruk itu juga yang >kini berulang di Raja Ampat, Papua Barat (yang kebetulan, juga mayoritas >muslim). Investor besar diving business saluruahnya urang asing, dengan >resort-resort eksklusif dan akses ke sejumlah pantai nan kini tatutuik pulo >untuk umum, rakyat Papua Barat sendiri yang sebenarnya merupakan "pemilik >asli" pantai-pantai di Raja Ampat." > > >Salam, > > >Akmal N. Basral >Cibubur > > >2012/12/11 Z Chaniago <z.chani...@gmail.com> > >Assalamu'alaikum WW >> >>Dear Uda Akmal dan Kanda Zul... >> >>Panukuak-nukuak sajo soal menyelam iko... >>Kebetulan di balerong RN iko ado Uda Yul St Palito Alam - uday...@yahoo.com >>yang beraktifitas sebagai penyelam profesional di Bali. mungkin baliau bisa >>juo diminta pandapeknyo tentang silam-manyilam ko.. >> >>Wassalam >>Z Chaniago - Palai Rinuak >> >> >> >> >>Pada 11 Desember 2012 10:30, Akmal N. Basral <akmal.n.bas...@gmail.com> >>menulis: >> >> >>Pak Zuhrizul Chaniago NAH, >>>alhamdulillah alah ado kemajuan dalam upayo mamajukan wisata bahari di >>>Piaman. -- >> >>-- >>. >>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain >>wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet >>http://groups.google.com/group/RantauNet/~ >>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>=========================================================== >>UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: >>- DILARANG: >>1. E-mail besar dari 200KB; >>2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; >>3. One Liner. >>- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: >>http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 >>- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti >>subjeknya. >>=========================================================== >>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >>http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> >> >> >> > -- >-- >. >* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain >wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet >http://groups.google.com/group/RantauNet/~ >* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >=========================================================== >UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: >- DILARANG: >1. E-mail besar dari 200KB; >2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; >3. One Liner. >- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: >http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 >- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti >subjeknya. >=========================================================== >Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > > > > > > -- >-- >. >* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain >wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet >http://groups.google.com/group/RantauNet/~ >* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >=========================================================== >UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: >- DILARANG: >1. E-mail besar dari 200KB; >2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; >3. One Liner. >- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: >http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 >- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti >subjeknya. >=========================================================== >Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > > > -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/