Pertanyaan menariknya adalah bisakah UUD45 dan Falsafah Negara Pancasila itu di ubah ? Jawabnya kan, "bisa ... !"
Tidak ada yg tidak bisa didunia ini kecuali tidak mau, kalau tidak mau kan iya tak dapat akal lagi tu, antah kok indak baa gak ati tu ? Nan penting alah mupakaik sado alahe, indak ado gai nan indak ka bisa lai tu doh .. Cumo mupakaik tu bana nan agak maha kini .... abp ________________________________ Dari: Arman Bahar <arman_ba...@ymail.com> Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com> Dikirim: Senin, 25 Februari 2013 17:23 Judul: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Re: TANGGAPAN MN TERHADAP KOMENTAR PAK SAF Yo yo ... Hmm, sebutan tu kan buliah2 sajo, nan penting alah mupakaik di kito baliak batimba alah pulo sasuai dek kito nan basamo, why not abp ________________________________ Dari: "taufiqras...@rantaunet.org" <taufiqras...@rantaunet.org> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Senin, 25 Februari 2013 17:17 Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: TANGGAPAN MN TERHADAP KOMENTAR PAK SAF Itukah yg dimaksud Masyarakat Madani ?? Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: Arman Bahar <arman_ba...@ymail.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 25 Feb 2013 17:15:24 -0800 (PST) To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Re: TANGGAPAN MN TERHADAP KOMENTAR PAK SAF Assalamulaikum ww Sabano no ka nio Negara Islam atau ka indak, itu kan indak penting bana tu doh, bia sajo lah kok ka babantuak republik, monarchi atau Pacasila gai, indak masalah bana, nan penting lai di negara awak go, para pemimpin dan rakyatnya lah sasuai jo nafas dan tuntunan Islam, haa alah jadih tu mah, panga ka ba-payah2 bana pulo Eeeheh ... maaf, sabana no kok indak, ko kan rasio go eh, heee .. 5x wasalam abp ________________________________ Dari: "taufiqras...@rantaunet.org" <taufiqras...@rantaunet.org> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Senin, 25 Februari 2013 13:37 Judul: Re: [R@ntau-Net] Re: TANGGAPAN MN TERHADAP KOMENTAR PAK SAF Saya bukan ahli agama maupun tata negara Tapi sekarang banyak daerah di Indonesia termasuk Kabupaten Agam. Yg menyatakan menuju Agam yang Madani (apakah ini termasuk visi daerah tsb ?) Bagaimana pemerintahan Islam di Madinah di Era Rasulullah ? Apakah itu bukan dikatakan Negara Islam ? --TR ________________________________ From: rn.amiroed...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 25 Feb 2013 17:28:37 +0000 To: R@ntau-net Email Group Rantaunet<rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: TANGGAPAN MN TERHADAP KOMENTAR PAK SAF Mendirikan negara yg berlandaskan agama tidak ada manfaatnya, contoh bila yg sedang berkuasa dari aliran tertentu maka diharamkan aliran yg berbeda misalnya, kalau berkuasa Gol Sunny, maka gol Syiah akan di habisi, demikian sebaliknya, sehingga tdk akan pernah ada perdamaian, NKRI sdh benar dgn Pancasila yg menghargai perbedaan Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 26 Feb 2013 00:01:25 +0700 To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: TANGGAPAN MN TERHADAP KOMENTAR PAK SAF Sanak palanta nan budiman, Mungkin ada baiknya untuk semua yang tertarik tentang ide Negara Islam (apa pun bentuk dan variasinya) membaca karya klasik Imam As-Suyuthi, "Tarikh Al-Khulafa: Ensiklopedia Pemimpin Umat Islam dari Abu Bakar hingga Mutawakkil". Versi bahasa Indonesia sudah diterbitkan Penerbit Hikmah (Mizan Group, 2010). Buku setebal 703 halaman ini terbagi dalam 4 bab, yakni: 1. Masa Khulafa Rasyidun (11-40 H/632-661 M) --> 4 Khalifah. 2. Dinasti Umayyah (41-132 H/662-753 M) --> 14 Khalifah. 3. Dinasti Abbasiyah (132-903 H/753-1524 M) --> 52 Khalifah. 4. Lampiran: terdiri dari 3 lampiran Daulah Al-Ubaidiyah, Daulah Bani Thabathaba Al-Alawiyyah Al-Hasaniyah, sampai Daulah Thibristaniyah. Inilah spektrum 7 abad pertama Islam (total 70 Khalifah) yang sering dipandang ultra-romantis sebagai "masa kegemilangan Islam". Apakah benar begitu? Dengan sedikit pengecualian pada perkembangan ilmu pengetahuan dan ekspansi kekuasaan seperti dilakukan para "jenderal" legendaris semisal Thariq bin Ziyad (yang namanya kini ditabalkan sebagai Gibraltar oleh lidah Spanyol yang cedal mengucapkan Jabal (at) Tariq), Imam Suyuthi yang pakar hadis, tafsir, dan ilmu sejarah Islam, memaparkan secara kronologis dan detil bagaimana riwayat dari khalifah satu ke khalifah lainnya bisa membuat pembaca, kita yang muslim, sesak napas dan menangis. Kecuali pada masa dua khalifah pertama (Abu Bakar dan Umar bin Khattab) yang relatif "tenang", setelah itu sejarah kekhalifahan, dari perspektif politik, adalah sejarah pengkhianatan demi pengkhianatan, penelikungan demi penelingkungan, KKN demi KKN (sampai ada khalifah yang 4, bahkan 5 orang, kakak adik kandung. Lantas, apa bedanya dengan pewarisan tahta kerajaan pada era pra-Islam kalau begitu?), penyelewengan demi penyelewengan, korupsi demi korupsi. Ada khalifah yang gemar memerintahkan pemenggalan leher lawan-lawan politiknya, ada khalifah yang memercayakan kebijakan pemerintahan pada sekumpulan tukang nujum, ada khalifah yang untuk mengamankan kekuasaan memilih memerdekakan budak-budaknya dan menempatkan mereka pada posisi-posisi penting ketimbang menunjuk orang-orang yang benar-benar cakap dan profesional, ada khalifah yang takut rahasianya terbongkar (entah rahasia apa) sehingga menyuruh seluruh pelayan kepercayaannya dikebiri, ada khalifah yang memerintahkan para pujangga untuk menulis sebuah kitab yang isinya 'character assasination' terhadap tokoh-tokoh yang menentangnya, dll, dll. Mungkin akan menarik jika kita sudah membaca kitab Tarikh Al-Khulafa ini dengan cermat, dan mendiskusikannya dengan kritis di Palanta, sehingga yang muncul adalah argumentasi yang lebih valid dan bisa diverifikasi. Wassalam, ANB Cibubur -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.