Manstap tanggapan nya.. Hebaat...!!!! Tagali gali...!!
Pada 6 Maret 2013 16.45, ajo duta <ajod...@gmail.com> menulis: > *Tapi MAPPAS sedang mensertifikasi diri sendiri dulu. Sebelum > mensertifikasi urang lain.* > > Galigaman! > > > On 3/6/13, taufiqras...@rantaunet.org <taufiqras...@rantaunet.org> wrote: > > > > Dulu...rencananya MAPPAS akan buat semacam sertifikat, sehingga mereka > yang > > sudah memenuhi criteria kebersihan, kenyamanan apalagi harga yg ideal > akan > > mendapatkan sertifikat itu > > > > Dengan menginformasikan status itu di media masa, akan membantu para > > konsumen dalam menentukan pilihannya > > > > ---TR > > -------------------------------------------------------- > > > > Rombongan SBY Dipakuak Rp 20 Juta > > Pemko Segera Buat Perwako Tarif Makanan > > > > Padang Ekspres • Berita Peristiwa • Selasa, 05/03/2013 12:53 WIB • EDISON > > JANIS • 297 klik > > Bukittinggi, Padek—Mahalnya harga makanan di Kota Bukittinggi, bukan saja > > dirasakan pengunjung luar daerah, tapi juga oleh orang nomor satu di > > Indonesia, yakni Presiden SBY yang datang ke Bukittinggi beberapa waktu > > lalu. Sebab, untuk makan beberapa orang saja di sebuah rumah makan nasi > > Kapau, rombongan SBY harus mengeluarkan dana lebih Rp 20 juta. > > > > Agar image negatif tersebut tidak semakin merusak citra Kota > Bukittinggi, > > pemko setempat berencana membuat Peraturan Walikota (Perwako) untuk > > “memaksa” pengusaha dan pemilik rumah makan, restoran dan warung-warung > > makanan membuat tarif makanan dan ditempelkan di dinding rumah makan, > > restoran dan warung-warung makanan di kota Bukittinggi. > > > > ”Pemko Bukittinggi segera akan membuat Perwako agar pengusaha dan pemilik > > rumah makan, restoran dan warung-warung makanan membuat tarif makanan > dan > > ditempelkan di dinding rumah makan, restoran dan warung-warung makanan > > dimaksud,” tegas Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis melalui Kepala > Badan > > Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPK&AD) Bukittinggi, H. Herry > Rusli SH > > kepada Padang Ekspres, kemarin. > > > > Sebelum membuat Perwako, menurut Herry Rusli, pihaknya sebelumnya telah > > melakukan sosialisasi, imbauan dan melalui surat edaran (SE) agar > pengusaha > > rumah makan, restoran dan warung-warung, membuat tarif makanan untuk > > ditempelkan di dinding rumah makan, restoran dan warung-warung makanan > di > > Kota Bukittinggi dengan harapan tidak ada yang merasa dirugikan. > > > > Penyebab lainnya, selain munculnya keluhan masyarakat luar yang datang > ke > > Kota Bukittinggi bahwa harga makanan siap saji di Kota Bukittinggi cukup > > mahal dibandingkan luar Kota Bukittinggi, juga disebabkan rombongan > > Presiden SBY yang harus membayar lebih Rp 20 juta untuk makan beberapa > orang > > di sebuah rumah makan nasi kapau. “Tapi, imbuan dan SE tersebut tidak > > pernah diindahkan hingga saat ini,” sesalnya. > > > > Lalu bagaimana jika melalui Perwako tersebut, pemilik rumah makan, > restoran > > dan warung-warung tidak mengindahkan? Herry Rusli menegaskan, tentu ada > > sanksinya, semisal izin rumah makan, restoran dan warung-warung > dimaksud > > untuk ditinjau kembali. > > > > ”Mudah-mudahan dengan cara begitu (Perwako) semua rumah makan, restoran > dan > > warung-warung makanan di kota Bukittinggi mengindahkannya, dan > masyarakat > > yang datang ke Bukittinggi pun tidak merasa mahal jika makan di sebuah > rumah > > makan, restoran maupun warung-warung di Kota Bukittinggi,” jelasnya. > > > > Kendati harga makanan di Kota Bukittinggi cukup mahal, namun hal tersebut > > tidak berbanding lurus dengan pemasukan pemko melalui pajak restoran dan > > rumah makan, seperti yang telah diatur dalam Perda No. 8/2012 tentang > pajak > > restoran dengan mewajibkan rumah makan, restoran dan warung-warung > > membayar pajak sebesar 10 persen dari harga makanan yang dijual. (*) > > > > [ Red/Admi > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > > -- > > . > > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat > lain > > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > > =========================================================== > > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > > - DILARANG: > > 1. E-mail besar dari 200KB; > > 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > > 3. One Liner. > > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > > > http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ > > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > > mengganti subjeknya. > > =========================================================== > > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > --- > > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup > > Google. > > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim > > email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > > > > > > -- > Sent from my mobile device > > Wassalaamu'alaikum > Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), > suku Mandahiliang, > lahir 17 Agustus 1947. > nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. > rantau Deli, Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA > ------------------------------------------------------------ > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > > -- *Arief Rangkayo Mulia HP : 0813 1600 7756 **Melangkah bersama.... untuk berbagi bersama...* -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.