Angku Asmardi Arbi Bandaro Pahlawan sarato adidunsanak nan basamo. Untuak 
mancaliak gambaran gadang nan agak laweh, tajarak satangah abad nan lalu, ambo 
raso mungkin indak ado adidunsanak nan mambaco buku Joseph B. Smith, Portrait 
of a Cold Warrior. Alah lamo ambo katangahkan buku tu untuak paralu bana kito 
baco, mancaliak sangkuik pauiknyo jo kito. Cari lah buku tu, baco elok-elok, 
inok ranuangkan. Buku nan tabik 1973 tu kini jarang basuo di toko buku, tapi 
dapek dicari ciek-ciek online saroman amazon jo harago murah.

-- MakNgah
03/07/13

--- In rantau...@yahoogroups.com, Andiko <andi.ko.ko@...> wrote:
>
> Ambo raso yo kalebuik Malaisia deknyo yo mak ?. Baa mangko jebol intel 
> Melayu deknyo. Indak ta antisipasi sajak awal.
> 
> salam
> 
> andiko
> 
> Pada Kamis, 07 Maret 2013 21:54:58 UTC+7, Asmardi Arbi Bandaro Pahlawan 
> menulis:
> >
> >  Mungkin kah ado kekuatan gadang dibalakang nyo nan mamanfaatkan ambisi 
> > Keturunan Sultan Sulu untuak manimbulkan konflik di Sabah, manggoyang 
> > stabilitas Malaysia karano salamoko indak pernah tadanga upayo Sultan sajak 
> > Malaysia merdeka dan maju?
> >  
> > Amina Rasul adalah mantan anggota Kongres Republik Filipina nan tingga di 
> > Manila, salamo ambo batugeh di Filipina indak nampak kiprahnyo untuak 
> > mamajukan umat Islam di Filipina Selatan.
> >  
> > Salam,
> > A.A./070312
> >  
> >  *From:* Lies Suryadi <javascript:> 
> > *Sent:* Thursday, March 07, 2013 2:57 PM
> > *To:* rant...@googlegroups.com <javascript:> 
> > *Subject:* Bls: [R@ntau-Net] Re: Perang di negri jiran : Aparat Malaysia 
> > VS Tentara Kesultan Sulu Baku Tembak
> >
> >  Iko carito harus dikritisi ko. Apolai sabanta lai pemilu di Malaysia.  
> > Partai UMNO tantu memainkan 'tukang caritonyo' untuak maambiak simpati 
> > publik dalam rangka pempertahankan 'kurisi lambuak' tu limo...sapuluah...20 
> > tahun lai. Baitu kecek Amina Rasul, ketua forum persaudaraan Muslim 
> > Filipina di media kapatang.
> > Rumik nagari merdeka bekas kaplingan2 urang Eropa kantuik ko. 'Bakucatak' 
> > sajo we e samo we e.
> >  
> > Salam,
> > Suryadi
> >
> >   *Dari:* st. eF Al Zain Sikumbang <efmuh...@... <javascript:>>
> > *Kepada:* rant...@googlegroups.com <javascript:> 
> > *Dikirim:* Kamis, 7 Maret 2013 3:39
> > *Judul:* Re: [R@ntau-Net] Re: Perang di negri jiran : Aparat Malaysia VS 
> > Tentara Kesultan Sulu Baku Tembak
> >
> > lah main mutilasi lo kini lai..
> >
> > *--st. eF Al Zain Sikumbang*
> >
> > Sejumlah Polisi Malaysia Dimutilasi di Sabah
> >
> > *KUALA LUMPUR, KOMPAS.com *- Kelompok bersenjata Filipina memutilasi 
> > sejumlah polisi Malaysia dan memenggal salah satu dari mereka dalam sebuah 
> > insiden di Sabah. Namun pihak berwenang Malaysia, seperti dilaporkan 
> > *Sydney 
> > Morning Herald*, Kamis (7/3), hanya mengungkapkan sedikit rincian tentang 
> > insiden tersebut.
> >
> > Insiden mutilasi itu terjadi di sebuah desa di dekat kota pantai di Sabah 
> > timur, Semporna, pada 2 Maret, tiga hari sebelum pasukan keamanan Malaysia 
> > pada Selasa melancarkan serangan udara dan darat terhadap sekelompok 
> > militan yang bersembunyi di perkebunan kelapa sawat di dekat desa Lahad 
> > Datu, sekitar 150 kilometer dari Semporna. 
> >
> > Insiden Semporna, di mana enam polisi tewas, membuat terketjut otoritas 
> > Malaysia dan merupakan katalisator bagi Perdana Menteri Malaysia, Najib 
> > Razak, untuk mengerahkan tujuh batalyon tentara ke Sabah dengan perintah 
> > untuk menggunakan kekuatan apa saja yang diperlukan guna melumpuhkan kaum 
> > militan itu, kata sejumlah sumber. 
> >
> > Lebih dari 200 orang bersenjata yang mengaku sebagai milisi Kesultanan 
> > Sulu dari Filipina selatan tiba di Sabah, sebuah negara bagian Malaysia 
> > yang terletak di utara pulau Kalimantan, tiga minggu lalu. Orang-orang 
> > bersenjata itu mengklaim sebagai ahli waris sah dari wilayah Sabah. 
> > Peristiwa itu memicu krisis keamanan yang paling serius di Malaysia dalam 
> > beberapa dekade terakhir.
> >
> > Kesultanan Sulu merupakan kerajaan Islam yang selama berabad-abad 
> > memerintah Filipina selatan dan bagian dari apa yang sekarang merupakan 
> > wilayah negara bagian Sabah. Kesultanan itu telah lama runtuh walau turunan 
> > dan pengikutnya masih ada. 
> >
> > Rincian tentang insiden mutilasi di Semporna itu mulai muncul. Peristiwa 
> > itu terjadi ketika sekelompok polisi berjumlah 19 orang diserang selagi 
> > berpatorli di desa Simunul, dua kilometer dari Semporna, pada malam tanggal 
> > 2 Maret. Sejumlah polisi yang ditangkap lalu disiksa dan tubuh mereka 
> > dimutilasi. Satu orang diantaranya dipenggal, lapor *Borneo Insider*.
> >
> > "Memenggal kepala orang bertentangan dengan agama kami. Ini mengerikan, 
> > kejam," kata Azmi, seorang nelayan yang tinggal di dekat desa itu. 
> >
> > Ketika sekitar 50 polisi kemudian dikirim ke daerah itu, enam gerilyawan 
> > tewas dalam baku tembak sengit sebelum orang-orang lainnya melarikan diri, 
> > lapor media lokal. 
> >
> > Kelompok-kelompok ekstremis, dalam pemberontakan yang melanda Filipina 
> > selatan, sering memenggal musuh-musuh mereka, termasuk tentara Filipina 
> > yang ditangkap dan sandera yang diculik yang keluarganya tidak membayarkan 
> > uang tebusan.
> >
> > Kelompok bersenjata yang tiba di Sabah itu tampaknya merupakan petempur 
> > yang mahir menggunakan taktik perlawanan. Hal itu menimbulkan kecemasan 
> > tentang keterkaitan mereka dengan kelompok-kelompok perlawanan seperti 
> > Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), sebuah kelompok yang tidak melakukan 
> > penandatangan kesepakatan damai dengan pemerintah Filipna, yang 
> > ditandatangani kelompok lain, yaitu Front Pembebasan Islam Moro (MILF) 
> > tahun lalu. Kesepakatan tersebut diperantarai Malaysia.
> >
> > Nur Misuari, pemimpin MNLF, mengatakan kepada wartawan pada Selasa bahwa 
> > kelompoknya tidak mendukung serangan tersebut tetapi ia memperingatkan 
> > pemerintah Malaysia untuk tidak melukai warga sipil Filipina di Sabah. 
> > "Jangan sentuh warga sipil kami," katanya. "Sekali Anda melakukannya, itu 
> > sama saja dengan mendeklarasi perang terhadap rakyat kami dan Front 
> > Nasional Pembebasan Moro."
> >
> > Di kota Zamboanga di Filipina selatan, Habib Hasyim Madjahab, seorang 
> > pejabat MNLF, mengatakan kepada wartawan bahwa beberapa pendukung 
> > kelompoknya telah pergi ke Sabah untuk memperkuat warga Filipina di sana. 
> > "Kami terluka dan banyak dari orang-orang kami, bahkan yang bukan petempur, 
> > pergi Sabah untuk membantu kesultanan itu," kata Madjahab.
> >
> > Belum ada laporan tentang adanya warga Filipina yang tiba lagi di Sabah, 
> > salah satu dari 13 negara bagian Malaysia yang terletak di utara Kalimantan 
> > dan hanya satu jam perjalan dengan kapal motor dari Filipina selatan. 
> >
> >
> >
> > sumber 
> > :http://internasional.kompas.com/read/2013/03/07/09172272/Sejumlah.Polisi.Malaysia.Dimutilasi.di.Sabah?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke