Mantap tulisan uda. Nama saya Indra Jaya. Menurut ayah saya, Boestami Dt Nan Sati (kelahiran 1935), nama itu singkatan dari Indonesia Raya Jaya, bukan Indro Joyo :)
Sent from my iPad On 31 Mar 2013, at 06:52, Andrinof A Chaniago <andri...@gmail.com> wrote: > Betul, Wannofri, > Walaupun masyarakat Minang di kampung (Sumbar) tercatat sbg daerah dengan > tingkat minat baca yang tinggi, harus diakui bahwa masyarakat kita, bahkan > sebagian elite suka dikelabui oleh mitos. Tanggung jawab kita sebagai > akademisi untuk membersihkan mitos-mitos yang merusak. > Salam, > > Andrinof > > > > 2013/3/30 wannofri samry <wanno...@yahoo.com> >> Salam, Sebeum refofrmasi saya pernah tulisan berkaitan dengan mitos PRRI dan >> otonomi daerah 3 tulisan bersambung. Saya ketika penelitian PDRI bertemu >> dengan para tokoh yang juga terlibat dalam PRRI, saya justru mendapat data >> dari wawancara bahawa tidak ada ketakutan orang Minangkabau tehadap >> identitas selepas PRRI. Itu hanyalah mitos yang dihembuskan oleh orang Pusat >> }harun Zain dan Golkar untuk mengklaim bahwa Harun Zain Cs menjadi pahlawan >> mambangkik jati diri orang Minangkabau. Bahkan Golkar memanfaatkan mitos itu >> untuk menguasai masyarakat secarapolitik di daerah. pada hal saya baca >> ketika menulis sejarah Unand Harun Zain juga seorang pemgagum Soekarno. >> Harun zain terlalu berlebih dalam biografinya yg mengatakan mahasiswa Unand >> selepas PRRI seperti ketakutan dan wajah lesu. Itu itos untuk kepentinan >> politik harun zain cs. >> >> Kemudian tidak ada saya pikir ketakutan orng Minang secara berlebihan pasca >> 1958 itu. Saya juga melihat masih banyak nama-nama berciri khas Minangkabau, >> seperti hamrizal, Desmawati, Zakirman, Syafrizal, M Nur, dsb. ketakutan yang >> apungkan itu menurut saya mitos.ketika penelitian sejarah saya tanya kepada >> tokoh2 PRRI bahwa mereka bangga telibat PRRI. >> >> >> terima kasih. >> >> Wassalam >> WNS >> >> From: Andrinof A Chaniago <andri...@gmail.com> >> To: RantauNet@googlegroups.com >> Sent: Saturday, March 30, 2013 7:16 PM >> Subject: [R@ntau-Net] Tulisan menangkal tesis spekulatif ttg nama2 aneh >> orang Minang >> >> Teras Utama, Harian Padang Ekspres, Sabtu, 30 Maret 2013 >> >> Meluruskan Tafsir Nama-nama “Aneh” >> Oleh Andrinof A Chaniago >> Akademisi dari Universitas Indonesia >> >> Untuk perkara menafsir nama-nama khas orang Minang saja, orang Minang >> ternyata bisa tersesat jauh. Seorang kawan di jaringan facebook yang berasal >> dari Jawa menulis status begini, “Orang padang setelah kekalahan Permesta >> tahun 1958 memang krisis identitas, jadi nama orang Minang aneh-aneh >> kedengarannya, macam Don Vitto, Geovanni, Muhammad Rika, padahal nama umum >> orang Minang kan Sutan Azwar, Nazrul Asril, Amrullah Karim atau Marah >> Rusli.” Saya tidak terlalu kaget dengan prasangka seperti itu, meski yang >> seperti ini selalu mengganjal hati saya. Tetapi, yang membuat saya kaget dan >> prihatin, status kawan facebooker tadi diamini oleh seorang kolega dan >> senior asal Minang di bawah status yang ditulis oleh kolega yang berasal >> dari Jawa tadi. (Ini terjadi pada 19 April 2010) >> Di kesempatan yang lain, saya menemukan lagi pikiran yang “mengejutkan” dan >> membuat saya makin prihatin dengan pengetahuan dan sikap sejumlah orang >> Minang sendiri terhadap nama-nama aneh orang-orang Minang. Sebuah tim yang >> ingin mengambil inisiatif menjadi perumus usulan syarat-syarat untuk >> menyebut seseorang Di sebagai orang Minang, tim itu mencantumkan rumusan >> usulan bahwa untuk disebut sebagai orang Minang, orang harus memiliki nama >> khas orang Minang atau nama yang islami. Saya agak terperanjat sekaligus >> makin prihatin, membaca ide dan usulan kriteria tersebut. >> Orang yang paling sering melontarkan “tesis” bahwa nama-nama aneh orang >> Minang itu adalah dampak dari Peristiwaa PRRI, adalah pengamat politik dan >> analis sejarah, yakni Fachry Ali. Fachry Ali yang secara pribadi dengan saya >> berada dalam jalinan hubungan sebagai senior dekat saya, sudah sering >> mendapat bantahan dengan bukti empiris dari saya. Sebagai pengamat, ia >> memang sering terlalu mengandalkan metode interpretatif, walau dengan data >> yang terbatas. Belakangan, saya melihat Fachry Ali sudah tidak lagi >> menggunakannya. Tetapi, celakanya, klaim bahwa nama-nama khas orang Minang >> berhubungan dengan Peristiwa PRRI sudah terlanjur diyakini oleh sejumlah >> kalangan. Walaupun sebagian dari kita sudah pernah juga mendengar versi lain >> tentang asal-usul nama “aneh” sebagian orang Minang tersebut, namun >> nyatanya, klaim yang keliru itu tetap masih dipercaya oleh sebagian orang >> Minang. >> Saya ingin tunjukkan beberapa nama “aneh” orang Minang yang jelas lahir >> sebelum Peristiwa PRRI sehingga nama itu diberikan orang tua mereka tidak >> ada hubungan dengan Peristiwa PRRI. Ada Masmimar Mangiang, seorang ahli >> bahasa media yang cukup dikenal di kalangan aktifis dan wartawan senior, >> termasuk salah satu dari banyak orang yang memiliki nama yang berasal dari >> singkatan yang punya nilai “historis”. Nama Mangiang di belakang namanya >> adalah nama orang tua laki-lakinya. Namun nama Masmimar itu adalah singkatan >> dari masa (singkatannya dijadikan Mas) mempertahankan (M) Indonesia (i) >> mardeka (mar) yang diambil dari suasana dua setengah bulan sebelum KMB. >> Berikutnya, ada nama Wisber Loeis, mantan diplomat terkemuka asal Minang, >> yang pernah menjadi Duta Besar RI di PBB. Saya sudah lama meyakinin namanya >> juga berasal dari singkatan tertentu. Keyakinan ini baru saja terbukti >> pertengahan Maret 2013 lalu ketika saya bertemu beliau di sebuah resepsi. >> Rupanya orang tua Pak Wisber Loeis ini selain selalu melekatkan nama Loeis >> pada nama belakang anak-anaknya, penggalan namanya dilekatkan lagi pada nama >> depan Wisber Loeis. Pak Wisber Loeis menjelaskan bahwa nama Wisber itu >> singkat dari Luwis dan Oktober, yang merupakan bulan kelahiran Pak Wisber >> Loeis, >> Masih ada beberapa nama lain yang orangnya lahir sebelum Peristiwa PRRI. >> Setahu saya, Sotion Arjanggi almarhum, mantan Ketua Umum DPP KADIN di tahun >> 1980-an, namanya juga berasal dari singkatan. Saya belum dapat informasi >> untuk nama depan Sotion. Tetapi, Arjanggi berasal dari Aur Tajungkang >> Bukittinggi. Pemilik nama ”aneh” lainnya adalah Revrisond Baswir yang untuk >> nama Revrisond itu berasal dari revolusionary sound (suara revolusioner). >> Beberapa contoh orang Minang yang memakai nama ”aneh” di atas kranya cukup >> untuk mementahkan tesis Fachry Ali yang mengatakan nama-nama aneh orang >> Minang itu akibat peristiwa PRRI. Penjelasan yang bisa diterima atas >> munculnya nama-nama ”aneh” pada sejumlah orang Minang adalah, kebiasaan >> sebagian keluarga membuat nama-nama yang berasal dari singkatan tertentu dan >> memiliki kaitan dengan peristiwa sejarah tertentu. Hal ini, menurut hemar >> saya, berkaitan dengan ciri orang Minang yang selalu berupaya kreatif untuk >> menghasilkan sesuatu yang khas di mata orang lain. Hal ini juga bisa dilihat >> dari sejarah jenis-jenis makanan dan minuman di Sumatera Barat sekarang. >> Secara personal, saya sudah melakukan pelurusan tesis Fachry Ali tersebut >> kepada yang bersangkutan. Nama saya memang aneh dan berbau Barat. Tetapi, >> walaupun saya lahir setelah Peristiwa PRRI, nama Andrinof itu tidak ada >> hubungannya dengan PRRI. Andrinof adalah ciri sebagian orang tua Minangkabau >> dalam memberikan nama kepada anak-anak mereka. Andrinof diambil dari tiga >> suku kata: an (mungkin maksud orang tua saya untuk nama panggilan), dri yang >> berasal dari drei atau dri (dekat ke Bahasa Jerman atau Belanda) yang >> artinya tiga, dan nof yang berasal dari Nof(v)ember. Artinya, mama ini >> berasal dari tanggal dan bulan kelahiran saya, yakni 3 November. >> Kalau mau objektif membuat kategorisasi, nama-nama orang Minang berasal dari >> dua budaya besar, yakni Arab dan Barat. Kebetulan Arab itu diidentikkan >> dengan Islam, walau dalam kenyataannya, jumlah Arab Kristen juga signifikan >> di Mesir, Libanon dan Irak. Nama-nama berpengaruh Arab sebetulnya lebih >> banyak melekat pada perempuan Minang, seperti Siti Fatimah, Kamila, >> Jamillah, Habibah, dan sebagai. Sementara nama-nama bernada Barat lebih >> banyak diberikan kepada laki-laki, seperti John, Edward, Don, Meizon, >> Wisber, dan sebagainya. >> Diantara nama-nama yang bernada Barat itu bahkan ada yang sangat identik >> dengan nama laki-laki Kristen. Samuel Koto, mantan fungsionaris Partai >> Amanat Nasional (PAN) yang kini menjadi fungsionaris partai Hanura, jelas >> orang Minang. Begitu juga kawan saya Oktavianus Rizwa yang bermukim di >> Padang sebagai pengacara, pastilah orang Minang. Tentu aneh sekali kalau >> saya dan orang-orang yang bernama Barat tadi mau dijadikan orang Minang >> kelas dua. Seberapa islami kita, hanya Allah SWT yang tahu. Nama tidak akan >> menjamin seseorang pasti sangat islami. Toh, beberapa nama politisi yang >> islami dan berasal dari partai Islam juga menjadi narapidana karena >> melakukan korupsi. >> Maka, mari kita luruskan saja cara berpikir kita dalam melihat sesuatu. >> Lihatlah sesuatu itu dengan jernih, obyektif dan dengan sedikit usaha untuk >> menyelidiki sebab-akibatnya.Kalau tidak mau dan tidak bisa, janganlah latah >> lalu timbang setiap gagasan seberapa besar manfaat dan kerugian yang akan >> timbul bila kita mengusulkan sesuatu.mengamini pernyataan spekulatif orang >> lain. >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain >> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: >> - DILARANG: >> 1. E-mail besar dari 200KB; >> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. One Liner. >> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: >> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ >> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup >> Google. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim >> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . >> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. >> >> >> >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain >> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: >> - DILARANG: >> 1. E-mail besar dari 200KB; >> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. One Liner. >> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: >> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ >> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup >> Google. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim >> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . >> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup > Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.