Assalamu'alaikum Ww

IMHO , Ambo bahas dalam konteks pemilihan dari sisi adat.

Merupakan suatu kebanggaan tersendiri jika ada dunsanak, saparuik,
sapariuak, sa-rumah gadang, sa-pariuak ketek dan sa-pariuak gadang menjadi
seorang petinggi adat, apakah itu Pangulu, Panungkek, Imam, Khatib, dllsb.
Logikanya menyangkut maturity dari petinggi itu untuk lebih tahu banyak
masalah dan/atau potensi masalah di lingkungan tsb untuak diselesaikan dan
diakomodasi.
Dipungkiri atau tidak dipungkiri , disadari atau tidak disadari
subjektifitas tetap berperan.

Namun hal diatas jadi tidak berlaku untuk tingkatan di atasnya misalnya
suku, nagari, dll.

Konktritnya , subjektifitas akan lebih tinggi dibanding objektifitas dalam
pemilihan ketua KAN, namun akan lebih rendah jika dalam pemilihan Wali
Jorong/Wali Korong dan/atau Wali Nagari....

Wassalam
Z Chaniago - Palai Rinuak


Pada 19 April 2013 10.11, Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> menulis:

> Dengan politik primordialisme seperti dipaparkan Dinda Imran di bawah ini,
> tidak heran jika ekses negatif Pilkada di pelbagai tempat di Indonesia
> terus memburuk dari tahun ke tahun.
>
> Kandidat yang sudah berhasil memenangkan Pilkada, akan menjadi lokomotif
> penghela bagi urang "saparuik" dst untuk jadi penguasa (dalam skala lebih
> rendah) seperti yang terjadi di Banten kini. Kandidat yang tak berhasil
> mendapat kursi, akan menyulut spirit "saparuik", "sasuku", "sakampuang
> halaman" untuk menggugat kemenangan pihak lain, seperti hampir tiap hari
> terlihat di layar televisi.
>
> Ini ciri-ciri masyarakat yang masih berada di level "low trust society".
>
> Agar relevan dengan konteks ABS SBK, bagaimana sebetulnya ajaran ABS SBK
> bagi rakyat badarai Minang (bukan hanya di Pariaman) saja dalam memilih
> pemimpin? Apakah kriteria "saparuik", "di bawah daguak", "sa suku", dst,
> itu yang menjadi pokok ajaran dalam memilih pemimpin?
>
> Mohon pencerahan para dunsanak semua.
>
> Wassalam,
>
> ANB
> 44+, Cibubur
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke