Rina di Batam.

Tanyato Papa Rina hobbynyo samo jo Ambo. Ambo bisa memaklumi, manga Papa Rina 
hobby nonton Bola. Bisa jadi Papa Rina wakatu mudo pemain bola nan hebat. 
Menonton sepakbola itu sabana Lamak. Awak buliah mamakiak sakare karenyo. Kalau 
ado pemain nan salah maoper bola atau main surang indak amuah membagi ka kawan, 
pasti kanai cimeeh. Oiiiii.....kama waang sepak bola tu !. Macam-macam nan 
buliah awak pakiakan. Indak ado Urang nan berang. Kalau gol oleh tim nan awak 
pacik. Buliah pulo awak bajingkrak- jingkarak.

Hobby sepakbola manurun pulo ka anak Ambo.
Cubo Rina buka link iko.

http://sport.detik.com/sepakbola/read/2008/04/28/190131/930957/529/ditonton-orang-se-asia

Ambo kirimkan foto wakatu Ambo dan keluarga manonton sepak bola piala Suzuki di 
Gelora Bung Karno (dh Senayan).


Salam

Reflus.



On 22 Apr 2013, at 13:53, "Rina Permadi" <r...@rantaunet.org> wrote:

> Pak Reflus,
>  
> Wah, segar banget ceritanya…
>  
>  
> Rina jadi ingat waktu dulu waktu kelas 3 SD dibawa Papa main ke Padang dari 
> rumah kami di Bukittinggi. Papa, Abang dan Rina, bertiga saja. Kalo gak salah 
> naik ‘Sago’. Perjalanan di Silaiang Kariang diwarnai dengan acara mabuk 
> kendaraan yang membuat kantong kresek yang disediakan untuk bangku kami jadi 
> habis gara-gara Rina.
>  
> Ceritanya jalan-jalan nengok ‘aia gilo’ di Padang. Dari rumah Papa bawa joran 
> untuk persiapan mancing di pantai. Setibanya di Padang kami pergi ke pasar 
> raya beli udang untuk umpan dan nasi ramas dengan lauk ‘cancang’ untuk makan 
> di pantai. Naik angkot sampailah kami di Pantai Nirwana di daerah Bungus. 
> Main di pantai sepuasnya di pantai sampai sore sambil mancing.
>  
> Pas sore Papa bilang mau mampir dulu di GOR Agus Salim. Ternyata niat Papa 
> mau ngajak kami jalan-jalan waktu itu, tidak terlalu murni.  Sebenarnya Papa 
> mau nonton si kulit bundar ditendang-tendang. Sebab Papa juga terserang 
> penyakit gila nomor 100 yaitu ‘Gila Bola’ J.
>  
> Wassalam
> Rina, 35, batam
>  
>  
>  
> From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On 
> Behalf Of Reflusmen Ramli
> Sent: Sunday, April 21, 2013 8:05 AM
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: [R@ntau-Net] OOT. Beberapa Catatan Menonton Sepak Bola di Senayan
>  
> Mamak, Bapak, Ibu, Uda, Uni dan sanak Palanta NAH.
>  
> Mohon ijin melewatkan tulisan ringan pengalaman Menonton di Senayan.
>  
> Selamat membaca.
> 
> Pertama kali aku memasuki Stadion Utama Senayan tahun 1979 menonton pembukaan 
> Sea Games, diajak oleh Saudara yang sudah lama tinggal di Jakarta. Waktu itu 
> aku nggak punya karcis namun pingin nonton, maklum baru datang dari kampong. 
> Agar bisa masuk, adikku (cewek) merayu penjaga karcis supaya karcis tidak 
> disobek dengan alasan untuk koleksi. Setelah dia sampai di dalam, karcis 
> diserahkan melalui balik pagar, kuambil dan akhirnya bisa masuk. Ada-ada aja 
> he he he
> 
> Sampai di dalam Stadion, aku takjub melihat Stadion yang begitu besar dan 
> megah, walaupun tidak dapat tempat duduk saking penuhnya. Rudy Hartono dan 
> Sprinter putri (siapa ya ?) dengan anggunnya menyalahkan obor Sea Games. 
> Pengalaman pertama ini membuat aku selalu ingin menonton setiap ada 
> pertandingan. Dibawah ini aku menulis pengalaman yang cukup menarik (ini 
> versi ku lho!). Untuk anda yang sering menonton di Stadion Utama aku harap 
> “sesama bis kota jangan saling mendahului”. Silahkan kasih komen atau 
> penjelasan tambahan setelah selesai membaca. Maksa ni yee…
> 
> Iran vs PSSI Garuda : Piala Asia.
> 
> Era 80an, aku yakin penggila bola pasti mengenal PSSI Garuda yang hampir 
> menjajal piala Dunia 1986 di Meksiko, sayang kalah lawan Korsel dibabak 
> penyisihan. Aku kira sampai saat ini belum ada tim PSSI yang bisa menyamai 
> Garuda ini. Hal yang menarik dari pertandingan ini adalah sewaktu kedua 
> Kapten bertukar cendra mata. Kapten Iran mengangkat dan menunjukan kepada 
> penonton foto Ayatollah Khomeini yang cukup besar (garis tengah satu meter) 
> sebelum diserahkan. Waktu itu Ayatollah Khomeini sang tokoh Revolusi yang 
> bermukim di Paris baru saja menggulingkan Raja Iran Shah Mohammed Reza 
> Pahlevi. Sejak itu sampai sekarang Iran berubah menjadi Republik.
> 
> Persib vs Petrokimia Putra
> 
> Kalau nggak keliru ini pertandingan final Galatama. Jakarta membiru oleh 
> supporter Persib. Aku ngajak Saudara yang nggak pernah nonton bola. Kataku, 
> kau nggak usah nonton bola, liat suasana aja, bujukku. Sampai di Stadion 
> karcis habis. Seorang preman nawarin kami masuk tanpa karcis asal dibayar, 
> kami ikut dari belakangnya melewati barisan penjaga kurang lebih 10 orang 
> kiri kanan. Luar biasa ya!
> 
> Dalam Stadion yang membiru kami berdiri saking penuhnya dan berteriak 
> menjagokan Persib karena disekeliling kami penonton Persib. Bisa-bisa kena 
> tonjok kalau jagoin Pertrokimia. Cari aman he he he
> 
> Pertandingan ini dimenangkan oleh Persib, Kalau Persib kalah, panitia takut 
> Stadion di bakar oleh pendukung Persib. Begitu komentar sebagian besar 
> penonton. Bisa-bisa aja…
> 
> Perang Bintang : Timur vs Barat
> 
> Ini pertandingan amal yang diselenggarakan setelah Kompetesi berakhir. Karcis 
> diundi untuk menentukan penonton yang berhak menendang penalty sebelum 
> pertandingan dimulai. Kalau gol hadiahnya mobil Daihatsu, sedangkan bila 
> kiper dapat menahan bola hanya dapat Rp 1 juta. Yang beruntung jadi penendang 
> adalah seorang penjual bubur. Sebelum nendang, dia salto dan berlari keliling 
> lapangan tanpa alas kaki. Penendang ini diberikan kursus kilat oleh Dede 
> Sulaiman, mantan Striker yang terkenal licik. Penonton bersorak-sorai dan 
> berteriak, lepasin ajaaaaa, ntar mobilnya dibagi dua ha ha Ternyata memang 
> gol dan keesokan harinya, foto sipenjual bubur dan mobilnya jadi Head Line di 
> Surat Kabar
> 
> PSSI VS Singapore. Piala Tiger
> 
> Sebelumnya aku nonton PSSI yang kalah lawan Malaysia. Penonton lemas karena 
> kecewa dan aku bersumpah nggak mau nonton lagi. Ternyata, saat tandang di 
> Malaysia PSSI justru menang telak dan masuk semifinal lawan Singapore. 
> Berkaca dari kemenangan di Malaysia, stadion merah menyalah dengan jumlah 
> penonton lebih dari 100 ribu, dengan harapan PSSI menang. Apa nyana ! PSSI 
> kalah, dan aku pulang dengan langkah gontai. Kecewa dech……..PSSI payah…………
> 
> Menjual Karcis, kelakuan yang memalukan.
> 
> Karena seringnya menonton, aku jadi hapal beberapa tabiat atau kelakuan 
> penonton di Stadion Utama antara lain: ada saja orang yang mendatangi kita 
> untuk membeli karcis yang tidak disobek, tentunya dengan harga yang lebih 
> murah. Dalam satu kesempatan, kebetulan tempatku bekerja menjadi sponsor 
> utama Liga Indonesia. Kantorku membagi-bagikan karcis kepada pegawai yang 
> ingin menonton. Dasar nggak mau rugi, teman yang tidak suka nonton 
> ikut-ikutan dapat karcis. Karena karcisnya nggak dipakai, aku minta dan 
> terkumpul kurang lebih sepuluh lembar. Temanku yang ikut menonton heran 
> melihat perangaiku. Ngapain kamu kumpulkan karcis begitu banyak ?, toh yang 
> diperlukan cukup satu, begitu komentarnya. Ntar kamu liat aja, begitu jawabku.
> 
> Begitu kami memasuki Komplek Senayan, tepatnya disamping hotel Hilton, kami 
> sudah dicegat oleh beberapa tukang catut menawarkan karcis. Aku bilang, Bang 
> !, kami sudah punya karcis dan masih banyak tersisah sambil aku perlihatkan. 
> Si tukang catut menawar untuk membeli dengan discount 50% dan terjadilah 
> transaksi. Sewaktu kami menerima uang, dibelakang kami ada dua orang Office 
> Boy yang memperhatikan. Ketahuan belangnya he he he….Uang kami serahkan 
> kepada Office Boy itu. Ini buat beli tahu goreng ha ha ha.
>  
>  
> Salam
>  
>  
> Reflus/L. 55 Th.
>  
> 
> Sent from my iPad
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>  
>  
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>  
>  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke