Induak2 moderen: usaho 'moderen', nak lakeh kayo.... Salam, Suryadi
Padang, Padek—Sindikat narkoba internasional terus menyasar Indonesia menjadi pasar empuk. Setelah lolos membawa sabu seberat 2,8 kilogram dari bandara Filipina dan Malaysia, drama penyelundupan barang haram itu berhasil digagalkan petugas Bea Cukai di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang. Seorang penumpang pesawat rute Malaysia-Padang, Jeni Restiawati, 30, warga Tanggerang Banten, ditangkap petugas Bea Cukai di BIM ketika hendak melanjutkan penerbangan ke Bandara Soekarno-Hatta, kemarin pagi. Wanita bongsor dari Filipina tujuan Jakarta itu, membawa sabu seberat 2,8 kg. Kini, tersangka bersama sabu-sabu senilai Rp 3 miliar itu diamankan petugas Bea Cukai BIM. Jeni ditangkap petugas Bea Cukai tak lama setelah pesawat AirAsia nomor penerbangan AK-1370 dari Malaysia yang ditumpanginya mendarat di BIM, Minggu (26/5), sekitar pukul 07.30. Petugas curiga melihat isi tiga koper hitam milik pelaku, yang diduga berisi narkoba. Tidak menunggu lama, petugas bandara bersama Bea Cukai menggiring tersangka dan memeriksa tasnya dengan saksama. Nah, waktu itulah diketahui benda yang dibungkus plastik sebanyak enam paket di antara sela-sela baju layaknya gula pasir itu, ternyata sabu-sabu. Salah seorang petinggi Polda Sumbar yang meminta tidak disebutkan identitasnya mengatakan, tersangka diduga kuat sindikat narkoba internasional. “Tersangka memiliki paspor Indonesia. Kami belum bisa melakukan penyelidikan lebih dalam terhadap tersangka, karena pihak Bea dan Cukai masih membuat berita acara pemeriksaan,” ujar perwira menengah polisi itu kepada Padang Ekspres, siang kemarin (26/5). Kapolsek Bandara BIM Padangpariaman, Iptu Ridwan Z mengakui pelaku lolos dari pantauan pengamanan di dua bandara internasional, yaitu Filipina dan Malaysia. “Setelah pengecekan terhadap serbuk putih berupa kristal itu, ternyata jenis amvetamin. Jenis ini termasuk golongan narkotika kelas satu. Saya akui tersangka sangat profesional. Wajah dan gerak-gerik tersangka sama sekali tidak tampak gugup walaupun sabu yang dibawanya telah diketahui petugas bandara,” ujar Iptu Ridwan. Usai diinterogasi, tambah Iptu Ridwan, wanita mengenakan kaos hitam itu digelandang ke Kantor Bea dan Cukai Mataair, Kecamatan Padang Selatan. Pengakuan tersangka kepada petugas bandara, dirinya mendapatkan sabu-sabu di sebuah hotel di Filipina. Rencananya barang haram itu dibawa menuju Jakarta transit via Malaysia dan BIM. “Saya hanya kurir pak. Kalau saya berhasil membawa atau mengantarkan narkoba itu sampai ke tujuan, saya akan mendapatkan upah Rp 20 sampai Rp 25 juta sekali pengiriman paket ini,” tuturnya kepada petugas bandara. Dugaan Ridwan, tersangka merupakan pemain lama dan mencoba masuk BIM setelah bandara lain sudah tidak bisa ditembusnya. Tidak tertutup kemungkinan, tersangka berusaha membuka jalur baru. “Kalau lolos di BIM, bisa saja jaringan ini akan terus melakukan pengiriman sabu lewat BIM,” ungkap Ridwan. Informasinya, petugas sempat membawa tersangka ke RS Yos Sudarso untuk dironsen guna memastikan kemungkinan ada sabu disimpan dalam perutnya. Namun, hasil ronsen tidak menemukan narkoba lain di dalam tubuh tersangka. Usai itu, tersangka digelandang ke Kantor Bea dan Cukai untuk diinterogasi. Saat menjalani pemeriksaan di Kantor Bea dan Cukai Padang, wartawan tidak diizinkan mengambil gambar tersangka. Wassalam Nofend St. Mudo 36Th/Cikarang | Asa Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan Tweet: @nofend | YM: rankmarola -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.