Jepe 
Kok itungannyo sebagai Bandara Perintis mungkin barek juo

Bandara Pinang Kampai Dumai dan Japura Rengat payah mempertahankan supaya tetap 
dapat disinggahi Sky Aviation

Tapi kok statusnyo utk mitigasi bencana, karano BIM dikawatirkan kanai Tsunami, 
rancak bana
Kito alah basiap diri menunggu kemungkinan terburuk yang bakal terjadi

---TR
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: andi.j...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 4 Jul 2013 09:08:16 
To: rantaunet rantaunet<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Perkembangan Rencana Bandara PAYAKUMBUH

Terima kasih infonya Da Nof buat publik Rantaunet

Semoga ya berjalan sukses dan lancar, 

Mudah2an wako dan jajarannya pro aktif dari sekarang menjajaki investor 
dibidang pelayanan jasa transportasi udara pesawat kecil kapasitas 12-18 
penumpang (propper Jet) yg membutuhkan landasan pacu sekitar 1000- 1.200 meter

Secara itungan komersil ongkosnya memang sedikit mahal diantara 800-900 ribuan, 
mungkinkah ongkos dari MIA ke bandara PYK itu di harga 500 rb ?

Jika pulang pergi pesawat tsb kalau tidak full paling tidak 75 persen dari 
kapasitas dibawah itu akan rugi, jalan keluarnya jika bertahan maka perlu 
subsidi

Tapi kok subsidi lah abih pulo jatah tiket tu dek pejabat-pejabat hehehehe

Ambo barani mangecek sarupo tu..karano ambo mengalaminyo..dan iko fakta serta 
kondisi Rill nan tajadi.

Baiklah sama-sama kita lihat perkembangannya kedepan hal ini

Salam-Jepe
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Y. Napilus" <ynapi...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Thu, 4 Jul 2013 01:52:01 
To: Milis SMA1Bkt<sma1...@yahoogroups.com>; RantauNet2 
Milis<rantaunet@googlegroups.com>; 
solok-sela...@yahoogroups.com<solok-sela...@yahoogroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Perkembangan Rencana Bandara PAYAKUMBUH

Ini perkembangan terakhir setelah kita dg Wako Payakumbuh menghadap Kepala 
Otorita Bandara Kemenhub minggu lalu. Krn isunya sudah masuk ke media publik, 
rasanya sudah layak juga utk infonya dibagi scr terbuka. Walaupun perjalanannya 
masih panjang. Mari kita dukung bersama sekiranya ini bakal positif utk Sumbar. 
Gak ada salahnya kita usahakan terus scr bersama. Perlu dukungan berbagai 
pihak. 

Rasanya kita cukup optimis. Sama ketika 2006 dulu kita mulai utk revitalisasi 
KA Wisata Sumbar. Tidak menyangka bisa mendapatkan 10 gerbong baru utk KA 
Wisata, Loko Uap Mak Itam akhirnya bisa pulang kampung dan Railbus akhirnya 
masuk juga ke Sumbar. Scr nilai, setidaknya lebih dr Rp.50 milyar akhirnya 
tergiring juga ke Sumbar. Kalau isu Bandara ini, yg terlibat sudah lebih kelas 
berat semua. Sebagian besar minta namanya utk mendukung dr belakang layar saja. 
Semoga bisa bergulir lebih cepat dan lebih besar lagi hasilnya. Insya allah. Tks

Salam,
Nofrins
www.mpkas.west-sumatra.com


http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=45380


Kota Payakumbuh
Bandara Final di Kubangbalambak
Dapat Tanah 300 Hektare, Riza-Alis Temui Gubernur
 Padang Ekspres • Berita Pemerintahan • Rabu, 03/07/2013 12:43 WIB • Redaksi • 
736 klik
Padang, Padek—Setelah berputar-putar di tataran wa­ca­na dan menimbulkan 
pro-kontra di kalangan elit, niat pasangan kepala daerah Paya­kumbuh Riza 
Falepi-Suwandel Muchtar dan pasangan kepala daerah Limapuluh Kota Alis 
Marajo-Asyirwan Yunus mem­bangun Bandara Luak Limo­puluah, mulai menemui titik 
terang.
 
Kemarin, Selasa (2/7), Wa­li Kota Payakumbuh Riza Fale­pi dan Limapuluh Kota 
Bupati Alis Marajo , menemui Guber­nur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, guna 
membicarakan perkembangan terbaru, terkait rencana Pemko Payakumbuh dan Pemkab 
Limapuluh Kota, bersinergi membangun ban­dara.
 
Dalam pertemuan itu, se­ba­gaimana disampaikan Riza Falepi kepada Padang 
Ekspres, Pemko Payakumbuh dan Pem­kab Limapuluh Kota menyam­paikan komitmen, 
untuk tetap bersinergi dalam membangun Bandara Luak Limopuluah. Komitmen ini 
didukung ber­ba­gai elemen masyarakat, ter­ma­suk tokoh-tokoh perantau.
 
"Untuk membangun Ban­dara Luak Limopuluah, saat ini, Pemko Payakumbuh dan 
Pemkab Limapuluh Kota, telah memperoleh hibah tanah se­luas 300 hektare dari 
tokoh pe­rantau Luak Limopuluah yang juga pengusaha nasional Emil Abbas. Tanah 
itu berada di Kubangbalambak, Nagari Sim­pangkapuak, Kecamatan Mu­ng­ka, 
Kabupaten Limapuluh Kota," kata Riza.
 
Selain memperoleh hibah tanah seluas 300 hektare dari Emil Abbas untuk 
mem­ba­ngun bandara di Kubang­ba­lam­bak, Riza juga mengaku, terus berupaya 
mewujudkan mimpi masyarakat Luak Limo­puluah membangun Bandara, dengan menemui 
Kepala Oto­ri­tas Bandara Internasional Soekarno-Hatta Adi Kanrio Dayanun dan 
pejabat Kemen­terian Perhubungan di Jakar­ta, pekan lalu.
 
"Kepala Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta sangat antusias, bahkan 
tidak sa­bar menunggu realisasi pem­­bangunan Bandara Luak Limo­puluah di 
Kubang­balam­bak tersebut. Karenanya, kami berharap Pemprov Sumbar dapat 
mendukung sinergitas yang sudah kami lakukan ini, dengan memperbaiki dan 
mem­perlebar jalan ke Ku­bangbalambak, seluas 30 me­ter," kata Riza.
 
Sementara, Bupati Alis Marajo dalam pertemuan de­ngan gubernur, menyebut, 
pembangunan Bandara Luak Limopuluah, merupakan ke­inginan warga Limapuluh Kota 
yang layak diwujudkan. De­ngan adanya Bandara tersebut, nagari-nagari di 
kawasan calon lokasi bandara yang masih terkebelakang, akan cepat terbuka.
 
Bupati minta dukungan pemprov dalam mensupport rencaa besar ini, sesuai dengan 
aturan perundangan berlaku.  Bandara yang akan dibangun, dikatakan bupati, 
bukan hanya berfungsi sebagai bandara umum atau komersil.Tapi me­ru­pakan 
bandara alternatif, terutama untuk mitigasi ben­cana. Apabila terjadi bencana 
tsunami di daerah pantai barat wilayah Sumbar.
 
"Bandara ini akan banyak manfaatnya untuk pening­katan dan pengembangan 
wi­sa­ta di Payakumbuh, Limapu­luh Kota, Agam, Tanah Datar, Bukittinggi, 
Pasaman dan Pa­dangpanjang," ujar Bupati Alis Marajo kepada Gubernur Sum­bar 
Irwan Prayitno.
 
Mendengar pemaparan yang disampaikan Bupati Alis dan Wali Kota Riza Falepi, 
Gubernur Irwan mengaku sa­ngat mendukung kegiatan strategis yang muncul dari 
bawah ini. Sebagai langkah awal, gubernur meminta  ke­dua daerah, benar-benar 
me­matangkan rencana lahan un­tuk lokasi pembangunan ban­dara tersebut. 
 
"Saya minta kedua kepala daerah bersinergi dan selalu berkoordinasi membuat 
pe­ren­canaan pembangunan ban­dara. Setiap langkah yang dilewati harus 
berdasarkan regulasi atau aturan main yang berlaku," tegas Irwan Prayitno, 
dalam pertemuan tersebut.
 
Pertemuan itu juga dihari Asisten II Setdaprov Sumbar Syafrial yang pernah 
menjadi Plt Bupati Limapuluh Kota, Kabiro Tata Pemerintaan Sya­frizal, 
Kadishubkominfo Mu­dri­ka, Kepala Bappeda Rah­mad Sani, Kepala Badan 
Koor­dinasi Penanaman Modal Sum­bar Musrizal Zein,  Kepala Angkasa Pura 
diwakili Manager Teknik Deddy Setyono, Kepala Bapedalda Adrizal Ad­nan, dan 
Kepala Dinas Prasjal­tarkim Suprapto.
 
Sedangkan dari Pemko Payakumbuh, hadir Plt Sekko Benni Warlis, Kepala Bappeda 
Rida Ananda, Kepala Dinas Tata Ruang dan Kebersihan Zurmalinda, Kadishub dan 
Komunikasi Adrian, Staf Ahli Wali Kota Marta Minanda, dan Kabag Humas Jhon 
Kennedy. Adapun dari Pemkab Lima­pu­luh Kota, ikut dalam perte­muan tersebut, 
Kadis PU Ed­war dan Asisten III Setdakab Amran.
 
Dalam pertemuan yang dimoderatori Asisten II Set­daprov Syafrial itu, Gubernur 
Irwan meminta seluruh SKPD terkait di Pemprov Sumbar, mensupport pembangunan 
Bandara Luak Limopuluah. Mulai dari aspek pendanaan, hubungan kerjasama 
pem­bangunan daerah, status ta­nah, serta aspek teknis lainnya. Seperti RTRW 
Sumbar, RTRS Limapuluh Kota, dan rencana induk bandara  yang disetujui 
Kementerian Perhubungan.
 
Kecuali itu, Gubernur Ir­wan juga membentuk tim yang akan berkoordinasi dengan 
Pemkab Limapuluh Kota atau­pun Pemko Payakumbuh, da­lam pembangunan Bandara 
Luak Limopuluah. Tim terse­but, seperti disampaikan Riza Falepi kepada Padang 
Ekspres, dipimpin langsung oleh Sek­da­prov Sumbar Ali Asmar.(frv)


http://dodisyahputra.wordpress.com/2013/06/27/bandara-payakumbuh-temukan-titik-terang/

BANDARA PAYAKUMBUH TEMUKAN TITIK TERANG
Tinggalkan Sebuah KomentarPosted by Dodi Syahputra pada 27 Juni 2013
BANDARA PAYAKUMBUH- WAKO PAYAKUMBUH RIZA FALEPI BERSAMA KEPALA KANTOR OTORITAS 
BANDARA DAN NOFRINS NAFILUS, PERANTAU MINANG DI JAKARTA DAN DESLISON SUTAN 
MANGKUDUN, PERANTAU YANG ASLI LABUAH SILANG PAYAKUMBUH. SEMANGAT MEMPERTEMUKAN 
WALIKOTA UNTUK BERPRESENTASI DAN MENDAPAT DUKUNGAN PEMERINTAH PUSAT.
Meski gagal di RPJMD, pembangunan Bandara Payakumbuh kini memasuki era baru. 
Walikota Payakumbuh, Riza Falepi Datuak Kaampek Suku yang lulusan ITB itu 
beberapa kemarin bertemu langsung dengan Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah 
I dari Ditjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan RI, Adi Kanrio Dayanun 
di Jakarta bahkan menyatakan bahwa jika Payakumbuh hari ini, sudah punya 
kesempatan untuk diprioritaskan. Sebab Sumbar harus memiliki Bandara pendukung 
bagi Bandara Internasional Minangkabau. Untuk itu, Otoritas akan membawakan 
proposal Bandara Payakumbuh ke Dirjen Perhubungan Udara, lalu diusulkan ke 
Menhub RI.
Bersama tokoh rantau visioner yang sejak lama memperjuangkan kereta api kembali 
berjalan di tanah Sumbar, Nofrin Nafilus yang seniornya di ITB dan disokong 
anak asli Labuah Silang, Deslison Sutan Mangkudun yang piawai, Riza Falepi 
bercerita panjang lebar, memaparkan kondisi daerah di Payakumbuh serta 
kelengkapan data dipresentasikan seluruhnya.
”Pak Walikota sejak pagi tadi, berdiskusi dan memaparkan tentang kondisi daerah 
Payakumbuh dan Sumatera Barat. Pak Adi Kanrio pun segera memahami. Bahwa ada 
keinginan Payakumbuh untuk membangun Bandara penyokong di Sumatera Barat jika 
terjadi bencana luar biasa yang menyebabkan tidak bisa digunakannya BIM sebagai 
Bandara utama,” ujar Nofrins Nafilus menjelaskan.
Rakyat Sumbar, yang langsung mengkonfirmasi hal ini kepada Walikota Payakumbuh, 
ia membenarkan telah bertemu dengan Kepala Otorita Bandara kemarin. Bahwa, 
pemerintah pusat, sudah melihat langsung antusias Payakumbuh untuk membangunkan 
Bandara di Payakumbuh.
”Sudahlah, jika daerah kita belum mampu membiayai, pemerintah pusat mau, kenapa 
kita tolak. Ini, bentuk kemajuan yang tidak memberatkan keuangan daerah kita,” 
ujar Riza Falepi kepada Rakyat Sumbar.
Sebagaimana dikatakannya kembali, bahwa ia telah juga mempresentasikan kepada 
Kepala Kantor Otorita Bandara Wilayah I yang membawahi 34 Bandara, bahwa 
Sumatera Barat termasuk prioritas. Soal tanah dan lahan, sudah ada pengusaha 
Payakumbuh yang menyediakan lahan, untuk runway minimal 1.600 meter di 
Payakumbuh dan Limapuluh Kota.
Disebutkan kembali oleh Riza Falepi, soal kepemilikan dan penatausahaan, bisa 
jadi nanti digabung antara BUMD Payakumbuh dan BUMD Limapuluh Kota. Setidaknya, 
pembangunan bandara ini akan dipercepat dengan seluruhnya dibiayai oleh 
pemerintah pusat.
RPJMD TANPA BANDARA
Meski akhirnya di Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 
Payakumbuh 2013-2018 tidak termasuk penganggaran pembangunan Bandara 
Payakumbuh, namun dengan sinyal positif dari pemerintah pusat ini, maka 
pembangunan tidak lagi akan memberatkan anggaran daerah, seperti mana yang 
difikirkan beberapa kalangan.
Pembangunan Bandara Payakumbuh, selain berdampak secara ekonomi, banyak 
keuntungan yang akan diperoleh dalam memajukan kota dan meningkatkan 
kesejahteraan warga kota Payakumbuh. Kota yang telah punya Bandara akan cepat 
dilirik para pemilik modal atau inverstor.
Sementara itu, pembangunan Bandara juga harus dipandang dari segi kemanusiaan. 
Pasalnya, kota/kabupaten yang berada di pantai barat Sumatera, merupakan daerah 
rawan gempa dan tsunami. Jika daerah di pantai barat itu ditimpa musibah 
bencana tsunami, Bandara Internasional Minangkabau dan Bandara Pasaman tentu 
tak bisa dipakai. Alternatif untuk mengrim bantuan, tentu Bandara Payakumbuh, 
ungkap walikota beberapa waktu lalu.(dsp)

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.



-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.



-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Reply via email to