Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,

Kelihatannya wacana soal 'nasab' ini bersifat sangat mendasar dalam ABS SBK, karena terkait dengan sistem kekerabatan dan masalah hukum kewarisan. Dalam perkembangannya sekarang ini secara samar-samar timbul masalah: apakah sifatnya pilihan atau wajib ? Kalau wajib, mana yang akan atau harus diikuti oleh seseorang yang berdarah Minangkabau ? Apa sanksinya kalau memilih yang satu dan meninggalkan yang lain?

Karena itu saya catat sebagai DIM 31.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 70+6+18, Jakarta)
'Ya Allah, tunjukilah selalu aku jalan yang lurus dan Engkau ridhoi'
'Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya'
'Taqdir di tangan Allah swt, Nasib di tangan Manusia'
'Puji syukur aku sampaikan pada-Mu ya Allah, atas segala rahmat dan nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada aku dan keluargaku'.
'Mari berlomba berbuat kebaikan'
'Setiap manusia adalah baik, sampai terbukti sebaliknya'
'Jangan pernah berhutang dan jangan mudah berpiutang'


--- On Thu, 2/28/08, Bot S Piliang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Bot S Piliang <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: NASAB
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, February 28, 2008, 8:19 AM

Kok baitu...tantulah paten urang Minang yo..
Indak banasab ka ayah sajio, ka ibuk iyo pulo..
jadi duo-duonyo..
It is a true democratic, non gender social system...
Dari syara' maikek kito ka keluarga Ayah (bako babako..), dari ibuk maikek kito sacro adaik (dunsanak, gala dsb).
Gimana kalau cara itu kita terapkan...setuju ga??

Wasalam
Bot SP


----- Original Message ----
From: bagindochaniago <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet <RantauNet@googlegroups.com>
Sent: Thursday, February 28, 2008 1:08:16 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: NASAB


Bissmilahirahmanirahim,..
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, Bapak Lembang Alam


Alhamdulillah, apa yang apak tuliskan itu benar dan saya mengerti
tentang itu, hanya saja pengertian bernasab tidak hanya sebatas itu
saja, mari kita perhatikan dibawah ini ;

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, rasulullah saw bersabda :

"Pelajarilah silsilah nasab kalian agar kalian mengenali hubungan
pertalian darah diantara kalian, sebab menyambung pertalian darah
dapat menambah kasih sayang dalam keluarga, menambah rizqi, dan dapat
menambah usia."

Berkata Umar bin Khattab :

"Pelajarilah silsilah nasab kalian, janganlah seperti kaum Nabat hitam
yang jika salah satu di antara mereka ditanya dari mana asalnya, maka
ia berkata dari desa ini."

Imam al-Halimi berkata :

"hadits-hadits tersebut menjelaskan tentang arti pertalian nasab
seseorang sampai kepada leluhurnya, dan apa yang dikatakan Nabi
Muhammad saw tentang nasab tersebut bukanlah suatu kesombongan atau
kecongkakan, sebaliknya hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
kedudukan dan    martabat mereka."

Dapat kita simpulkan bahwa, Nasab adalah silsilah hubungan pertalian
darah dari garis keturunan laki-laki/ayah (patrilinial) dalam satu
suku, dimana anaknya harus mengambil suku dari ayahnya.

Contoh : umar alwi assegaf; umar adalah nama diri, alwi ayahnya,
assegaf sukunya (fam). Perkawinan  umar alwi assegaf dengan ulfa ali
assegaf dan  siti hasan alhabsy  membuahkan anak maka anaknya; Gures
umar assegaf, abdullah umar assegaf dan Fathira umar assegaf. inilah
yang tidak ada pada orang minang.

Sedangkan di minang, silsilah dibuat dari garis keturunan ibu
(matrilinial) yang berkembang bagian dari anak perempuan saja sampai
keanak cucu dalam satu suku. Jadi selama ini kita mengakui bernasab
tapi tidak bersisilah hubungan pertalian darah darah dari garis
keturunan laki-laki/ayah (patrilinial) dalam satu suku, dimana anaknya
harus mengambil suku dari ayahnya. Artinya kita mamahami Ilmu Nasab
masih setengah-setengah, inilah yang membuat kerancuan dengan
mengunakan sistem gado-gado.

Setahu saya pemakaian nasab hanya dimaksud pada pemakaian ketika
menikah atau yang lainnya, contoh panji bin Yamin atau pretty binti
Yamin. Untuk keturunan suku dari ayah tidak berlaku begitu juga dalam
silsilah, karena suku yang pakai dari garis keturunan ibu atau suku
ibu begitu juga silsilah.

Alhamdulillah, saya merobah dimulai dari diri saya sendiri dan berikut
keseterusnya kepada anak-anak saya  mengunakan sistem patrilinial,
karena saya mengambil itibar bahwa seluruh umat islam di dunia ini
mengunakan sistem patrilinial, karena ada pepatah nan mangatokan ;
mancalik contoh kanan sudah, mancalik tuah kanan manang.

Demikian sekiranya harap maklum atas keterbatasan dan mohon maaf atas
kesalahan saya, kepada Allah saya mohon Ampun.

Dan katakanlah : " Yang benar telah datang dan yang bathil telah
lenyap " .. Sesungguhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti
lenyap ..[Q.S,  Al-Isra  17:81 ]

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh,

Muhammad Yamin Bagindo Chaniago (45), Palembang

"Lihatlah apa yang disampaikannya, dan janganlah lihat siapa yang
menyampaikannya"



On Feb 27, 6:23 am, Muhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Wa'alaikumus salaam wa rahmatulaahi wa barakaatuhu
>
> Kalau ini masih sehubungan dengan yang saya tulis, menanggapi yang saudara tulis, saya ulang sekali lagi, cobalah jelaskan keterangan atau bukti yang mengatakan orang Minang bernasab dengan keturunan ibu.
>
> Saya orang Minang, nama saya Muhammad Dafiq, nama bapak saya Saib saya letakkan di belakang nama saya. Suku saya sebagai orang Minangkabau adalah Koto, tidak saya letakkan di belakang nama saya. Apakah dengan demikian dapat dikatakan saya bernasab kepada garis ibu?
>
> Saudara sendiri saya yakin bersuku Chaniago, meletakkan nama suku tersebut di belakang nama saudara, itupun tidak ada masalahnya sejauh yang saya lihat. Tidak berarti saudara bernasab pada garis ibu.
>
> Jadi tolong dijelaskan betul apa pokok masalahnya.
>
> Terima kasih,
>
> Wassalamu'alaikum
>
> Lembang Alam
>
> ----- Original Message ----
> From: bagindochaniago <[EMAIL PROTECTED]>
> To: Muhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, February 26, 2008 11:10:47 PM
> Subject: Re: Bagindo Chaniago Re: [EMAIL PROTECTED] Re: FW: Perdukunan dan Ramalan di Masyarakat Minang (surat terbuka untuk uni rahima)
>
> Kepada Yth,
> Bapak Muhammad Dafiq Saib St. Lembang Alam
> Di -Bekasi
>
> Bissmilahirahmanirahim,..
> Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh,
> Berikut ini saya sampaikan artikel mengenai KEDUDUKAN ILMU NASAB DALAM
> SYARIAT ISLAM dan KEGUNAAN ILMU NASAB, dengan harapan mari kita
> samakan  persepsi kita mengenai Ilmu Nasab ini, agar kita kedepan
> dapat berdiskusi dengan tenang, bila sekiranya bapak setuju mari kita
> rubah kearah yang lebih baik lagi. Untuk perihal yang lainnya tinggal
> penyesuian saja.
> Karena harkat dan martabat seorang laki-laki atau suami mempunyai
> tanggung jawab yang besar dan berat, baik didunia maupun di akhirat,
> dan kedudukan harus jelas dan tegas.
> Demikian harap maklum, mohon sekiranya bapak untuk dapat meresponinya.
>
> Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh,
>
> Muhammad Yamin Bagindo Chaniago (45), Palembang
>
> "Lihatlah apa yang disampaikannya, dan janganlah lihat siapa yang
> menyampaikannya"
>
> KEDUDUKAN ILMU NASAB DALAM SYARIAT ISLAM
>
> Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an Al-Kariim :
>
>            "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
> seorang laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu bersuku-suku
> dan berbangsa-bangsa, supaya kamu mengenal satu sama lain.
> Sesungguhnya yang paling mulia di  sisi Allah ialah yang paling
> bertaqwa. (1)
>
> Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari Abdullah bin Abbas, Rasulullah saw
> bersabda :
>
>            "Aku adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin
> Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin
> Luay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy) bin Malik (bin An-Nadhir) bin
> Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin
> Ma'ah bin Adnan." (2)
>
> Diriwayatkan dari al-Hakim dari Saad :
>
>            "Ketika aku bertanya kepada Rasulullah saw : Siapakah aku
> ini ya Rasulullah? Beliau saw menjawab : Engkau adalah Saad bin Malik
> bin Wuhaib bin Abdi Manaf bin Zuhrah. Siapa saja yang mengatakan
> selain dari pada itu, maka baginya laknat Allah." (3)
>
> Diriwatkan oleh Khalifah bin Khayyat dari Amr bin Murrah al-Juhni :
>
>            "Pada suatu hari aku berada di sisi Rasulullah sawa
> kemudian beliau saw bersabda : Siapa yang berasal dari keturunan Maad
> hendaklah berdiri. Maka aku berdiri tetapi Rasulullah menyuruhku duduk
> hingga tiga kali. Lalu aku bertanya : Dari keturuna siapa kami ya
> Rasulullah ? Beliau saw menjawab : Engkau dari keturunan Qudha'ah bin
> Malik Humair bin Saba'."
>
> Diriwayatkan dari Abu Hurairah, rasulullah saw bersabda :
>
>            "Pelajarilah silsilah nasab kalian agar kalian mengenali
> hubungan pertalian darah diantara kalian, sebab menyambung pertalian
> darah dapat menambah kasih sayang dalam keluarga, menambah rizqi, dan
> dapat menambah usia."
>
> Berkata Umar bin Khattab :
>
>            "Pelajarilah silsilah nasab kalian, janganlah seperti
> kaum Nabat hitam yang jika salah satu di antara mereka ditanya dari
> mana asalnya, maka ia berkata dari desa ini."
>
> Imam al-Halimi berkata :
>
>            "hadits-hadits tersebut menjelaskan tentang arti pertalian
> nasab seseorang sampai kepada leluhurnya, dan apa yang dikatakan Nabi
> Muhammad saw tentang nasab tersebut bukanlah suatu kesombongan atau
> kecongkakan, sebaliknya hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
> kedudukan dan    martabat mereka."
>
> Di lain riwayat dikatakan bahwa itu bukan suatu kesombongan akan
> tetapi hal itu merupakan isyarat kepada nikmat Allah swt, yaitu
> sebagai tahadduts bin ni'mah. Sedangkan Imam Ibnu Hazm berpendapat
> bahwa mempelajari ilmu nasab adalah Fardhu Kifayah.
>
> Pengarang kitab al-Iqdu al-Farid, Abdul al-Rabbih berkata :
>
> "Siapa yang tidak mengenal silsilah nasabnya berarti ia tidak mengenal
> manusia, maka siapa saja yang tidak mengenal manusia tidak pantas
> baginya kembali kepada manusia."
>
> Dalam Mukaddimah al-Ansab, al-Sam'ani berkata :
>
> " Dan ilmu silsilah nasab merupakan nikmat yang besar dar Allah swt,
> yang karena hal itu allah swt memberikan kemuliaan kepada hambanya.
> Karena dengan ilmu silsilah mempermudah untuk menyatukan nasab-nasab
> yang terpisah-pisah dalam bentuk qabilah-qabilah (kelompok-kelompok),
> sehingga dengan ilmu silsilah nasab menjadi sebab yang memudahkan
> penyatuan tersebut."
> Footnote :
> (1)    Surat al-Hujurat ayat 13.
> (2)    Seggaf Ali alkaf, Satu Kajian Mengenai Nasab Bani Alawi, hal.
> 41.
> (3)    Ibid, hal. 42.
> (4)    Ibid.
>
> KEGUNAAN ILMU NASAB
>
> Diantara kegunaan mempelajari ilmu nasab adalah:
>
> 1.    Mengetahui nasab Nabi Muhammad saw yang merupakan suatu keharusan
> untuk sahnya iman. Ibnu Hazm berkata : "Diantara tujuan mempelajari
> ilmu nasab agar seseorang mengetahui bahwasanya Nabi Muhammad saw
> diutus oleh Allah swt kepada jin dan manusia dengan agama yang benar,
> Dia Muhammad bin Abdullah al-Hasyimi al-Quraisy lahir di Mekkah dan
> hijrah ke Madinah. Siapa yang mempunyai keraguan apakah Muhammad saw
> itu dari suku Quraisy, Yamani, Tamimi atau Ajami, maka ia kafir yang
> tidak mengenal ajaran agamanya."
> 2.    Sesungguhnya pemimpin itu berasal dari suku Quraisy. Berkata Ibnu
> Hazm : "Dan tujuan mempelajari ilmu nasab adalah untuk mengetahui
> bahwa seseorang yang akan menjadi pemimpin harus anak cucu Fihr
> (Quraisy) bin Malik bin Nadhir bin Kinanah."
> 3.    Untuk saling mengenal satu sama lain di antara manusia, hingga
> keluarga yang bukan satu keturunan dengannya. Hal ini penting untuk
> menetukan masalah hukum waris, wali pernikahan, kafa'ah suami
> terhasdap isteri dalam pernikahan, dan masalah wakaf.
>
> Dari Abui Dzar al-Ghifari, Rasulullah saw bersabda : "Tidaklah seorang
> mengaku bernasab kepada lelaki yang bukan ayahnya, sedangkan ia
> mengetahuinya maka ia adalah seorang kafir, dan siapa yang mengaku
> bernasab kepada suatu kaum yang bukan kaumnya, maka bersiaplah untuk
> mengambil tempat duduknya di neraka."
>
> Berkata al-Hafidz al-Sakhawi dalam kitab al-Ajwibah al-Mardhiyah,
> diriwayatkan oleh Abu Mus'ab dari Malik bin Anas : "Siapa yang
> menyambungkan nasabnya kepada keluarga Nabi Muhammad saw (dengan cara
> yang bathil) maka orang tersebut harus diberi hukuman dengan pukulan
> yang membuat dia bertaubat karenanya."
>
> Dalam kitab Nihayah al-Arab, Syekh al-Qalqayandi berkata : "Bukan
> rahasia lagi bahwa mempelajari ilmu nasab, ada hal yang di fardhukan
> (diwajibkan) bagi setiap orang, ada yang tidak, dan ada pula yang
> tidak dianjurkan. Misalnya mengenali nasab Nabi kita, mengenali
> nasab-  nasab orang lain dan agar tidak salah dalam memberlakukan
> hukum waris, wakaf, maupun diyat. Seseorang yang tidak mempelajari
> ilmu nasab, sudah pasti ia akan salah bertindak dalam hal-hal yang
> berkaitan dengan masalah-masalah diatas."
>
> Dengan demikian jelaslah bahwa ilmu nasab adalah suatu ilmu yang agung
> yang berkaitan dengan hukum-hukum syariat. Siapa saja yang mengatakan
> bahwa mempelajari ilmu nasab itu tidak memberi manfaat dan tidak
> mengetahuinya pun tidak membawa mudharat (kerugian), maka sesungguhnya
> mereka telah menghukum diri mereka sendiri melalui syaitan yang selalu
> memperdayainya dengan menghiasi amalan mereka.
>
> http://rabithah.net/modules.php?name=Content&pa=list_pages_categories...
> Maktab Daimi - Rabithah Alawiyah, Jakarta - Indonesia
>
> On Feb 24, 8:02 am, Muhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu
>
> > Angku mudo manyampaian sarupo iko
>
> > Ada 3 masalah pokok yang sangat bertentangan dengan Agama Islam
> > -    Nasab garis keturunan dari Ibu (matrelinial)
> > -    Waris, pusako randah (Faraid) dan pusako tinggi (Turun temurun)
> > -    Perkawinan sasuku dan sepupu
>
> > Ambo bahas bana elok-elok baliak jo tanyo sarupo iko.
>
> > Sia nan mangecek-an urang Minang banasab ka ibu? Baa buktino? Nan ado adolah urang Minang bakumpua dalam satu sistim kekerabatan nan banamo suku, nan maikuik-i jalur padusi. Iko masalah adat kabiasoan nan indak manentang aturan apo-apo. Samo sarupo rukun tetangga, rukun warga nan disapakati satu kalompok urang. Dima latak batantanganno jo hukum Islam? Kalau ado urang sakalompok katurunan Arab, bakumpua sasamo urang Arab, atau urang Cino bakumpua sasamo urang Cino, hukum nan maa nan dilanggar?
>
> > Angku mudo manyabuik-an sangat batantangan dengan hukum Islam, cubolah jalehan dibagian ma batantanganno.
>
> > Nan kaduo pakaro warih, pusako randah pusako tinggi. Pusako tinggitu, sakali lai indak dapek dipanga-pangaan mambagino. Cubolah angku mudo agiah saran, kok iyo ka dibagi kini sacaro syarak, cubo agiah tahu sia nan ka mambagi?
>
> > Nan katigo kawin sasuku.
> > Iko sabuah kabiasoan sajo di tangah sabagian masyarakaik, indak mangatujui hubungan sarupo itu. Indak katuju. Lalu indak dikarajoan, sabanano indak ado masalah do. Urang Malayu makan nasi, indak katuju makan gandum, indak katuju makan jaguang. Apo ado masalah. Apo kadikecek-an urang Malayu maharamkan makan jaguang?
>
> > Sabalum iko panah ambo tulih, anak mudo laki-laki indak ado larangan kawin jo nenek-nenek padusi. Tapi indak katuju dino kawin jo nenek-nenek padusi, jo istilahno sandiri diharamkanno dirino
>
> ....
>
> read more >>


Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.



Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke