Dunsanak Palanta RN n.a.h Ini sekedar cerita ringan saja sehubungan investasi LG di Kota Padang terutama akan membangun RS Modern yang menimbulkan pro dan kontra serta polemik terutama disangkut pautkan lebih penekanan kepada sentimen berbau SARA sebagaimana 5 poin keberatan Pak MN yang kita baca dan dilewakannya ke palanta RN dan minta kepada Kawan-kawan agar dikomentari sampai saat ini tidak ada tanggapan dari beliau apalagi masalah data peningkatan kirsten yang terlalu di dramatisir angkanya dan tidak mempersempit khusus kristenisasi terhadap suku minang di propinsi sumatera barat.
Saya cukup penasaran juga bagaimana RS Siloam ini, paling tidak saya ingin lihat gambaran secara umum saja itu saya punya kesempatan berkunjung ke RS Siloam Balikpapan yang cukup megah gedungnya untuk sesuatu urusan melihat teman sakit yang dirawat dan mencari info dimana dokter mata paktek secara pribadi dokternya (tidak di RS) Ini gambaran umum dari saya : 1.Menjelang masuk pandang tertumbuk kepada lambang RS berupa huruf S yang melingkari tanda salib (palang) ini tidak ada bedanya dengan lambang RS Yos Sudarso kota Padang yang cukup kental bernuansa agama atau simbol2 kristen. 2.Parkir cukup luas dimana disana juga tersedia tempat landing helikopter (helipada) 3. Ketika saya masuk banyak juga petugas rumah sakit dan perawat islam yang bekerja dan pakai jilbab jadi artinya RS ini jika muslim yang bekerja tidak harus seandainya berjilbab lalu ketika bekerja di RS harus membuka/tidak berjilbab 4. Didalam ruangan rawat inap tidak ada terpasang tanda salib atau hal2 yang berhubungan "ayat-ayat injil" yang dikutip lalu dipasang dikamar atau saya yang tidak tahu apakah pasien islam punya ruang rawat yang terpisah dengan pasien yang beragama kristen 5. Terdapat mushala buat beribadah umat islam, kantin, toko, atm, toko buku dll sebagaimana RS modern lainnya, saya tidak menemukan suatu ruangan seperti gereja atau tempat kebaktian agama kristen di RS ini atau memang ada tapi tidak terlalu di ekspos tapi yang menjolok dan diketahui oleh orang banyak berkunjung ke RS sebagaimana mushala. Kesimpulan saya walau melihat secara umum RS ini murni bisnis semata dalam pelayanan masyarakat yang berobat tidak ada unsur SARA..apapun agama yang berobat bahkan tidak punya agama mereka menerima dan melayani sebagai SOP yang berlaku di RS tsb, bahkan ekstrimnya setan sekalipun jika ada yang sakit berobat kesana juga akan diterima :-) Nah bagi saya pribadi RS Siloam bukan skala prioritas membawa istri, anak yang sakit berobat kesana masih ada pilihan lain kalau memang sebagai suku minang yang beragama Islam memang ada masalah psikologis kurang nyaman ke RS yang melihat lambang tanda salib (hanya melihat tanda salib lambang RS ini saja bukan kepada unsur SARA dan kristenisasi), pilihan saya ada RS Pertamina, RS Restu Ibu, RS Polri bhayangkara yang merupakan RS yang ditunjuk provider kerja sama dengan perusahaan hanya memberikan kartu peserta lansung dilayani dan tanpa membayar walaupun bisa juga ke RS Siloam dengan catatan saya harus bayar dulu didepan nanti baru ditagih ke provider sesuai plafon saya pertahunnya. Jadi dari cerita diatas memang hal yang sangat penting dan perlu atas investasi LG di Padang sebelum pembangunan fisik dilanjutkan adalah : KETEGASAN BERKEKUATAN HUKUM bisa dilanjutkan investasi LG atau tidak sama sekali agar tidak terjadi pro kontra yang berkepanjangan yang berakibat konflik atau demo2 anarkis ditingkat massa yang jadi korban masyarakat banyak juga, sementara tokoh seperti Pak MN yang sangat vokal hanya lebih kepada surat-surat dan analisa tanpa data yang akurat lebih kepada sentimen berbau SARA saja tanpa terlibat lansung dengan masyarakat banyak berdiri di garis depan yang hanya memantau dari Jakarta saja lalu mengirim surat2 terbuka dan surat keberatan bukan bertindak memaksa dan memberi tekanan pihak otoritas melihat aspek hukumnya seperti legalitas, perijinan dan mendorong pihak otoritas agar memberikan ketegasan berkuatan hukum seandainya mega proyek LG ini dihentikan. Demikian mohon maaf jika ada hal yang kurang berkenan atas pendapat dan cerita saya ini, saya lebih mempertimbangkan jangan terjadi hal2 ditingkat masyarakat banyak kerusahan, demo2 antara pro dan kontra lalu dengan aparat keamanan, kasihan kita tetap masyarakat badarai yang menjadi korban. Terima kasih Wass-Jepe, L- 48 ThnPowered by Telkomsel BlackBerry® -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.