Iko cuma sisi lain dari alasan Pem Pusat cq pimpinan APRI untuk membubarkan resimen Pagaruyuang thn 1950an itu. Mudah2an bermanfaat bagi penulisan curito prri ko Cerita alm Jendral M.Pang gabean(PANGAD) kpd JB n teman2 Mhs Sumbar waktu menemui beliau thn 1968. Tujuan kami menemui beliau spt sdh diberitakan di RN ini beberapa waktu nn lalu untuk menyampaikan pesan/keinginan/keresahan masy Sumbar agar pasukan Diponegoro nn dtempatkan di Kota2 Sumbar cq Bukit Tinggi,Pd. Panjang,Batu Sangka,Pikumbuah n kota2 lainya di Sumbar,diganti dgn pasukan Siliwangi dari Jabar. Faktor2 nn menimbulkam keresahan itu al personil pasukan Diponegoro ini kalau:
1.Sering mandi di pincuran/tempat pemandian di Mesjid2 or surau2 or tempat2 umum dgn TELANJANG Bulat n kadang2 memamerkan alat vital mereka kalau ada anak2 padusi or induak2 melintas didekat mereka mandi. Perbuatan mereka mandi telanjang itu sangat mengusik perasaan masyarakat nn memegang teguh agama Islam n adaik istiadat Minang(ABS-SBK). 2.Tidak menghormati kesucian Mesjid or Surau lebih2 pd awal2 masuknya pasukan ini utk menumpas pskn prri. Mereka memasuki mesjid,surau dgn alasan mencari pasukan pemberontak tanpa membuka alas kaki dlsb yang tindakan itu bagi rang Minang merupakan suatu penghinaan/cemooh terhadap agama Islam nn mereka anut. Reaksi pak Panggabean waktu itu adalah kalau memindahkan pasukan/batalyon Diponegoro atau batalyon lain dari Sumbar ke induk pasukannya di Jawa n menggantinya dgn pasukan lain sekarang ini sangat sulit krn masalah biaya nn cukup besar. Karena itu sebaiknya putra2 remaja Minang hrs berame-rame masuk jadi tentara kesatuan Kodam I Bukit Barisan nn bertugas al di Sumbar,sambil beliau menghela napas panjang! Nan dikhawatirkan nanti kata beliau, kalau anak2 Minang ini jadi tentara jangan2 kasus Resimen Pagaruyuang dulu terulang lagi. 'Apa maksudnya Pak, reaksi kami hampir bersamaan'. Untuk informasi kalian,sebagian besar para prajurit Pagaruyuang itu (ketika tidak 'bertugas')di jabar al Pasa2 Senen,Jatinega ataupun ditempat2 lain di Jabar 'berdagang di pasar2 itu berpakaian uniform lengkap plus senjata n berteriak-teriak menjajakan dagangannya. Pimpinan AD tdk melarang anggotanya(dlm pakaian sipil) tuk mencari tambahan lauk pauk nn memang kurang mencukupi kebutuhan keluarga prajurit itu. Peringatan n teguran sdh disampaikan kpd komandan Resimen tapi tidak jalan. Sikap nn tidak memegang teguh doktrin Sapta Marga n mengbaikan tegoran atasan itu akhirnya terpaksa dijatuhkan oleh pimpinan AD dgn membubarkan resimen Pagaruayuang itu. Serempak kami bereaksi,apa keputusan untuk membubarkan resimen itu kan sangat berlebihan Pak.Sebab nn kami dengar dimana-mana pasukan dari resimen ini ditugaskan selalu berhasil bahkan 'satu pelurupun' tidak digunakan dlm operasinya baik di Jabar or Aceh(DI,TII). Hal itu terjadi juga konon khabarnya pada hari Juma'at di Jabar, pasukan tempur Resimen ini duduk berdampingan dgn pasukan DI,TII utk sholat Jum'at bersama tanpa senjata n tanpa rasa dendam antar mereka. Alm Jenderal M.Panggabean tidak bereaksi n diam.Semoga beliau tenang diperistirhatannya dialam sana. Jadi ruponyo dlm info ini,jiwa dagang nn labiah dominan dpd jiwa Sapta Marga n Sumpah prajurit nn basarang dlm dado prajurt Resimen Pagaruyuang itu. Io bedo kamai bedo nampaknyo komah.Antahlah sanak! JB,DtRJ,74thn,kini di Bonjer, Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -----Original Message----- From: Sri Yansen <syan...@yahoo.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 9 Sep 2013 09:55:47 To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an. Manyalo ambo saletek Pak... dari info wikipedia ko apo mungkin bibit2 untuak malawan tu alah ado sajak Batalyon Pagaruyuang ko diciutkan padahal mereka adalah yg terbaik di Sumatra waktu itu. http://id.wikipedia.org/wiki/Komando_Divisi_IX_Banteng Komando Divisi IX Banteng Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Komando Divisi IX Banteng adalah suatu komando militer yang dibentuk pada masa perang kemerdekaan (1945 - 1950) di Sumatera Tengah yang wilayah operasinya meliputi empat provinsi sekarang, yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau. Komando Divisi IX Banteng mempunyai pasukan yang banyak karena adanya Sekolah Pendidikan Opsir di Bukittinggi yang pendiriannya diprakarsai oleh para perwira didikan Jepang dimasa pendudukan, bahkan salah satu pasukannya yaitu Resimen 6 dianggap sebagai pasukan terbaik di Sumatera.[1] Pasukan-pasukan dari Divisi IX Banteng berperan penting dalam perang kemerdekaan melawan Belanda setelah usainya Perang Dunia II, dimana Belanda dan sekutu kembali masuk ke Indonesiadan melakukan agresi yang dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948. Daftar isi [sembunyikan] * 1 Penciutan Komando Divisi IX Banteng * 2 Pembentukan Dewan Banteng * 3 Lihat pula * 4 Referensi * 5 Pranala luar Penciutan Komando Divisi IX Banteng[sunting] Setelah masa perang kemerdekaan, diawal tahun 50-an, pasukan-pasukan dari Divisi IX Banteng banyak yang dikirim ke daerah-daerah lain, seperti ke Aceh, Maluku, Jawa Barat, Pontianak dan daerah lain yang sedang bergolak, namun setelah selesai bertugas mereka tidak dikembalikan ke divisi induknya, tapi dimasukkan ke divisi lain. Salah satu pasukan Divisi IX Banteng yaitu Batalyon Pagaruyung mengalami nasib yang lebih menyedihkan dibanding batalyon lainnya. Seusai bertugas di Ambon, lima dari delapan kompinya dipindahkan dan dilebur kedalam Divisi Siliwangi, Jawa Barat sehingga menyebabkan terputusnya hubungan dengan divisi induknya yaitu Divisi Banteng di Sumatera Tengah. Perlakuan pemerintah pusat tersebut berlangsung terus menerus, sehingga Komando Divisi IX Banteng menjadi kecil dan akhirnya menyisakan satu brigade. Brigade yang kecil itu masih menyandang nama Brigade Banteng yang dipimpin Letnan Kolonel Ahmad Husein. Selanjutnya brigade itupun diciutkan lagi sehingga hanya berbentuk resimen yaitu Resimen Infanteri 4 yang kemudian dilebur kedalam Komando Tentara Teritorium I Bukit Barisan (TT I BB) yang berkedudukan di Medan. Ahmad Husein-pun hanya menjadi Komandan Resimen Infanteri 4 TT I BB. Pembentukan Dewan Banteng[sunting] Penciutan Komando Divisi IX Banteng yang akhirnya hanya berbentuk Resimen Infanteri 4 TT I BB itu menimbulkan rasa kecewa dan terhina pada para perwira dan prajurit Divisi IX Banteng yang telah berjuang mempertaruhkan nyawa bagi kemerdekaan bangsa Indonesia. Ditambah dengan kondisi para prajurit dan masyarakat pada umumnya yang memprihatinkan, kekecewaan tersebut akhirnya terakumulasi dalam pembentukan Dewan Banteng pada tanggal 20 Desember 1956 yang punya beberapa tujuan, diantaranya membangun daerah yang dianggap tertinggal dibanding pembangunan di pulau Jawa, menuntut pengembalian Komando Divisi IX Banteng di Sumatera Tengah dan beberapa tuntutan lainnya. Dewan ini diprakarsai oleh Kolonel Ismail Lengah (mantan Panglima Divisi IX Banteng) bersama dengan ratusan perwira aktif dan pensiunan yang berasal dari Komando Divisi IX Banteng yang telah dibubarkan tersebut. Sedangkan Letnan Kolonel Ahmad Husein yang menjabat Komandan Resimen Infanteri 4 TT I BB diangkat sebagai ketua Dewan Banteng yang telah dibentuk itu. wassalam Sri Yansen/41/Lk/Tanjung/Asa Painan ________________________________ Dari: Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org> Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Senin, 9 September 2013 23:14 Judul: Re: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran Resimen Pagaruyuang thn2 50an. Kanda Syaaf jo sanak sapalanta, n.a.h, Ambo dalam acara Halal bil Halal alumni AMN Angkatan 1965 tgl 7 September nan lalu ala dapek info jo derajad A-1 , manga DC gagal jadi PANG TNI, tanyato indak sarupo nan kito duga salamoko, manga urang awak ndak diagiah kesempatan. Dikalangan alumni angkatan DC sendiri sabahagian gadang man'jago'kan baliau. . Masalah utamonyo cukuik sapele tapi manantukan, sifaiknyo labiah kamasalah pribadi ybs dalam keluarganyo.. Itu tajadi dipuncak karir DC. Sangek disayangkan memang, urang awak sangek bapeluang pado momen itu. Wassalam, AA On 06/09/2013 00:49, Dr. Saafroedin Bahar. wrote: Bana tumah Dinda Asmardi. Itu pengalaman ambo di Kodam III/17 Agustus, perwira urang awak banyak nan pambingik, suko mangguntiang dalam lipatan. Suko main surang. Baa ka maju ? Ambo indak ado masalah jo perwira urang Jawa. >Wassalam, >SB. >Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung >Teruuusss...! >________________________________ > >From: Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org> >Sender: rantaunet@googlegroups.com >Date: Thu, 05 Sep 2013 16:21:48 +0700 >To: <rantaunet@googlegroups.com> >ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com >Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: : Djamaris Chaniago -} masalah2 PRRI +Pembubaran >Resimen Pagaruyuang thn2 50an. > > > >Sanak JB nan simpatik jo basumangek tinggi, > >Soal dokumen Rahasia Negara cq militer perlakuannyo satau ambo tagantuang jo tingkek2 klasifikasi dokumen tsb misalnyo Confidential, secrete jo Top Secrete. Untuak dokumen Rahasia kalau ndak salah labiah dari 30 tahun baru bisa dimusnahkan atau buliah dipublikasikan.. > >Mungkin bisa juo dicari info di PUSAT SEJARAH TNI di jl. Gatot Subroto Jakarta sabalun pai ka Banduang. > >Masalah karir militer urang awak sangek tagantuang jo Dewan SIJAK ( Seleksi Jabatan dan Kepangkatan ), kalau ado salah satu anggota Dewan nan keberatan apalagi dia punya Data Negatif tahadok seseorang nan ka dipromosikan pasti indak lolos' >Budaya demokratis acok diartikan atasan ( terutamo dari suku Jawa ) sabagai 'manggurui', sikap kritis dimaknai kurang loyal dst. Tapi memang kelemahan nan paliang menonjol iyolah antaro urang Minang sendiri 'susah bakarajo samo'.. > >Wassalam, >AA > >On 05/09/2013 08:02, Zubir Amin wrote: > >Da Sjaafroedin Bahar n sanak Asmardi Arbi n.d.h.sarato sanak Palanta. >> >>Ambo, Da, sabana baminaik mengungkap ,kalau bisa,latar belakang 'pembubaran'Resimen Pagaruyuang ko baik dari segi perundang-undangan Militer atau alasan sosio psychologis nn dilanggar oleh Resimen ini. >> >>Tapi kenyataan phisik(tungkai) nn ambo hadapi kini ndak mandukuang aktifitas nn mamaralukan gerakan banyak setiap hari.Ambo labiah banyak kalau bajalan 'bakaki tigo' kini. >> >>Pencarian bahan2 ttg iko Da, sangat memerlukan kekuatan phisik,apalagi bolak balik Jkt-Bandung.selain biaya. >>Tapi diatas sagalo 'e tu Da,ado pertanyaan ciek komah yakni soal lamonyo masa 'dirahasiakan' suatu dokumen resmi negara(sipil n militer). >>Sadakek nn Da Sjaaf or sanak Asmardi ketahui, bara tahun dokumen rahasia negara cq militer itu buliah dipublikasikan ka publik? >> >>Makasih Da! >>JB,DtRJ,74thn,di Bonjer,Jak bar. >>Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone >>________________________________ >> >> -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.