Sanak Jepe , Pak Saaf dan sanak sapalanta RN n a h Ambo lai terlibat pulo dalam soal kabun sawit jo kabun karet katiko dinas di Pekan Baru. Terlibat dalam pembiayaan kepemilikan kebun untuk rakyat/transmigran. Dari awal pembebasan tanah itu pembyaran dalam pembebasan tanah ke pemilik/penggarap lai beres , indak ado nan ditipu tipu sarupo di Lampung atau Sumsel . Sahinggo di Riau hampir tidak ada gejolak. Riau tu kekurangan tanago , susah mancari urang nan namuah karajo kabun, karano itu didatangkan transmigran dari Jawa. Diagiah tiok transmigran 2 Ha untuk kabun dan 2500 m tanah pekarangan untuk menanam sayur untuk hidup sehari hari dan dikasi rumah Type 70. Tanah nan 2 Ha itu ditanam sawit oleh pengembang dan setelah 2 tahun, Sawit dalam keadaan siap berbuah, kebun dialihkan menjadi milik transmigran dan masing masning transmigran mendapat "Sertifikat " HGU atau Hak Milik (maaf agak lupo) a.n transmigran ybs. Biaya pembangunan kebun itu dibayar kepada pengusaha (Perushaan Inti) yang juga berfungsi sebagai Pengembang oleh petani. Kemudian untuk keperluan itu petani deberi KIK Dan KMKP oleh bank dlm jangka waktu s/d 10 tahun. Hasil kebun petani dijual kepada Perusahaan Inti yang punya pabrik penggilingan sawit itu. Penjualan dikoordinir oleh "Koperasi " dan semua petani transmigran menjadi anggota koperasi. Kredit bank dicicil melalui hasil panen yang dibayar bulanan dan dipotong oleh bank dalam persentase tertentu dari hasil panen TBS (Tandan Buah Segar) yang dibayar oleh Perusahaan Inti. Sekarang ini kredit yang diberikan bank kepada transmigran itu sudah lunas semua dan sertifikat kebun milik transmigran itu sudah dikembalikan kepada petani dan bebas untuk dijual dsbnya. Jadi sanak Jepe, proyek PIR TRans yg dirancang tahun 1990 an itu menurut saya sukses mengentaskan kemiskinan, karena petani itu hidup mereka sekarang sudah cukup sejah tera , jauh dibandingkan dengan ketika mereka mulai dulu. Walaupun mereka "kuli" tapi menjadi kuli di kebun milik sendiri. Koperasi juga berfungsi mensejahterakan mereka sebagai anggota. Sejak awal mereka datang sebgai calon petani/pemilik kebun , koperasi itu sudah menjalankan fungsinya dalam menuhi kebutuhan se hari hari. Hampir tidak ada gejolak karena semua terlaksana sesuai aturan yang berlaku. Pemilik kebun Inti boleh berpindah tangan tapi organisasi tani kebun itu cukup kuat sehingga mereka (Koperasi wadah mereka) menjadi partner yang setara bagi Pemilik Kebun Inti. Dalam mensejahterakan anggota , koperasi di pekebunan perkebunan itu cukup berhasil. Dalam tulisan saya dimuka , saya hanya mengingatkan bahwa koperasi belum dapat diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan karena 'modal' nya tidak kunjung terkumpul , sehingga tidak dapat diharapkan untuk melakukan investasi yang signifikat bagi pertumbuhan ekonomi. Tapi koperasi di daerah perkebunan rata rata sukses dalam mensejahterakan anggota mereka. Soal mengembalikan 'tanah HGU" setelah habis masa HGU nya dengan membaginya kepada rakyat tempatan di Sumbar, Insya Allah tidak akan terjadi, karena sebagian besar kebun itu sudah milik rakyat tempatan. Kebun karet di Sumbar 97,5 % sudah milik rakyat. Kebun sawit sekitar 45 % juga milik rakyat yang dulunya bekas pemilik tanah ulayat yang dikonversi menjadi kebun sawit. Situasiny beda dengan daerah daerah lain. Begitulah kenyataan . Tantang langkah yang sanak Jepe lakukan dalam pembinaan petani tempatan, itu perlu menghindari konflik. Itu langkah preventif yang baik sekali. Konflik sosial itu umumnya terjadi karena ada yang meng 'kompori' dan isu negatif termakan oleh mereka kalau kesejahteraan sosial di daerah itu memang timpang dan ada ketidak adilan. Dan di kebun eks PIR Trans di Riau dan Insya Allah di kebun kebun di Sumbar situasinya tidak seperti itu. Wassalam Dunil Zaid, 70 + 7/12 . Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia, Pdg.Tingga di Jkt.
2013/9/24 asmun sjueib <kinno...@yahoo.co.id> > Aww. Palanta n.a.h. Just FYI. > Sanang juo ati ambo mandangakan ide2 yang ado di Palanta ko. Namun, nan > paling pinting adolah action dan action tidak jadi nato, artinyo mulailah > membentuk panker bidang2 perbankan, koperasi syariah, dlsbnya. yang masing2 > menelorkan "bukti" karajonyato, karajokareih, karajocerdas. > Untuk diketahui, Ketum MinInInc. adolah MCB. Koperasi yang menjadi amanah > Bung Hatta alah diwujudkan liau dan telah terdaftar sebagai Kopeasi > Nasional di Kemnkop UKM R.I. Masalahnyo tingga kemampuan stake holder > Minangkabau memanfaatkannyo. > Salam hormat untuk MCB atas kemampuan laiu mamikiekan urang banyak. > Wasalam, > Haasma Depok > > > ------------------------------ > *Dari:* JePe <andi.j...@rantaunet.org> > *Kepada:* rantaunet@googlegroups.com > *Dikirim:* Selasa, 24 September 2013 14:38 > *Judul:* Re: [R@ntau-Net] MEMBANGUN NEGERI berlandaskan EKONOMI SYARIAH, > SISTEM SIRKAH , KOPERASI DAN PERBANKAN SYARIAH. > > Pak Saaf nan ambo hormati > > Terima kasih Pak tanggapannya, prinsipnya sederhana saja ada wadah > koperasi (berbadan hukum akta notaris yang disyahkan kepala daerah atas > nama menteri koperasi begitu aturannya) ada pihak swasta dengan badan hukum > PT yang ada akta notarisnya dan disyahkan oleh kemenkum HAM > > Kedua badan hukum ini berkekuatan hukum penuh apapun bentuk perjanjian, > kerjasama dan MoU kedua wadah inilah yang bersepakat, jika salah satu > ingkar janji jika tidak dapat diselesaikan secara mufakat bisa ditempuh > beracara di pengadilan, tapi selama ini kondisi Rill yang sering terjadi > dan memang saya alami sendiri kan sekelompok atau segelintir masyarakat > yang juga "bermasalah" dan merugikan masyarakatnya sendiri yang tahunya > "pokoke" > > Bagi saya Pak Saaf dalam hal beginian memang saya tidak masuk tidak mau > dan atau menghindari yang "abu-abu" masalah grafitasi, kongkalikong, > kemaruknya kekuasaan/otoritas dalam proses legalitas mulai dari yang paraf > sampai tanda tangan walau saya juga tahu persis, kalau saya seorang idelais > sejati saya akan berhenti. > > Saya juga tidak mau terjebak jadi orang yang hipokrit..berteriak sana sini > tapi disuatu sisi pernah atau paling tidak lansung atau tidak lansung > menikmati hasil dari segala carut marut yang masih terjadi di Negara ini, > itu sebuah sikap tidak FAIR saya pikir dalam kontek berbangsa dan bernegara > di NKRI ini, tapi kalau tetap memberikan perubahan kearah yang lebih baik > dan lebih baik lagi dan bangsa ini memang lagi terpuruk dalam sisi-sisi > kehidupan multi dimensi secara bertahap dengan tetap melihat kondisi Rill > dimasyarakat banyak yang terjadi saya pikir akan ada sebuah perubahan. > > Jadi saya telah mencoba lakukan hal itu sesuai kemampuan saya, paling > tidak suatu saat nanti jikapun saya berhenti bekerja tidak terjadi sebuah > kerusahan di masyarakat tempatan dalam bentuk benturan fisik baik > horizontal maupun vertikal. > > Saya pikir Pak..untuk ranah minang bisa dilakukan hal2 seperti ini tapi > dengan catatan bukan main usir dengan melihat dan membaca UUD 1945 saja > (ini benar) tapi dalam tingkat pelaksanaannya kan ada UU, PP serta Perda2, > begitu yang saya ketahui dan saya pahami > > > > > Wass-Jepe, L- 48 Thn, Rantau Balikpapan, Kutai Barat Kaltim, > > Powered by Buah2an ,Sayur2an, Ikan2an, Kacang2an dan Beras Petani Bangsa > Sendiri, Tahan Diri jangan konsumsi yang produk Import® > > -----Original Message----- > From: "Dr. Saafroedin Bahar." <saafroedin.ba...@rantaunet.org> > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Tue, 24 Sep 2013 07:10:30 > To: Rantau Net Rantau Net<rantaunet@googlegroups.com> > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] MEMBANGUN NEGERI berlandaskan EKONOMI SYARIAH, > SISTEM SIRKAH , KOPERASI DAN PERBANKAN SYARIAH. > > Bung Jepe, saya merasa gagasan bung Jepe bukan saja masuk akal, tetapi > juga sudah terbukti dapat dilaksanakan. Tantangan selanjutnya adalah > bagaimana cara menjadikannya sbg suatu pola gerakan utk seluruh nagari di > Sumatera Barat ? Apa tak perlu dilakukan kondisioning terlebih dahulu ? > Siapa yg akan ambil prakarsa ? Btw bagaimana biayanya, he he. > Wassalam, > SB. > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss...! > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari > Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.