Astaghfirullah, Dukun Ikut Kawal SBY di Kelok Sembilan! Oleh: Efki | 01 November 2013 | 07:14 WIB
Bila berita ini benar, kita harus segera istighfar untuk minta ampun pada Allah Swt atas terjadinya suatu kesyirikan pada kunjungan Presiden SBY ke Kelok Sembilan, Sumatera Barat. Entah inisiatif siapa yang telah mengajak dua orang pintar sekali gus untuk mengawal SBY dalam acara peresmian jembatan di tengah itu (baca disini). Kita tidak perlu pula mereka-reka bagaimana dua orang yang dianggap pintar itu telah hadir di sana, di luar tim paspampres dan aparat keamanan yang pasti sudah terlatih dan professional. Yang jelas dari pandangan akidah, kehadiran mereka itu merupakan sebuah kesyirikan yang nyata karena kita telah berusaha meminta pertolongan kepada selain Allah Swt. Mereka itu sebenarnya bukan orang pintar tapi sebut saja dukun atau pawang yang ingkar karena menggunakan pertolongan makhluk jenis jin atau syetan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya seperti menghalau hujan atau kononnya mencegah gangguan makhluk jenis lain atas manusia. Sekilas kedengarannya oke karena dukun itu mengatakan bahwa berhasil tidaknya pertolongan itu tergantung Allah Swt. Semua hal memanglah demikian, bahkan selembar daun yang gugur pun atas sepengetahuan dan izin Allah Swt karena tanpa pawangpun, bisa hujan bisa tidak dan yang bisa terganggu oleh jin atau syetan hanyalah manusia yang lemah imannya. Usaha manusia mengatasi kendala adalah dengan akal dan tenaga manusia, dengan teknik dan peralatan, mempelajari perkiraan jadual hujan, dan sebagainya. Masalahnya disini adalah keinginan yang sebenarnya bisa dimohonkan langsung kepada Allah Swt itu oleh siapa saja, telah dimintakan melalui perantara dukun atau pawang yang meminta pula bantuan pula pada sesuatu selain Allah Swt. Para dukun itu di depan atau di belakang kita sudah pasti punya prosedur dan syarat-syarat tertentu sesuai yang dikehendaki syetan atau jin pembantunya itu. Sudah pasti pula segala yang berkaitan dengan persyaratan itu tidak dapat diterima syariat karena para pembantu dukun itu bukan makhluk yang beriman pada Allah Swt. Perbuatan ini disebut syirik yang sangat dimurkai dan tidak akan diampuni bila tidak segera taubat. Banyak sekali ayat Al-Quran yang melarang kesyirikan; demikian pula hadits Rasulullah SAW yang melarang orang berdukun. Dapat kita kutip dua hadits diantaranya ( ahmadsudardi.blogspot.com): Dari ‘Imran bin Hushain RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :”Tidak termasuk golongan kami orang yang percaya tanda-tanda kesialan atau datang bertanya kepada orang yang mempercayai tanda-tanda kesialan, atau orang yang melakukan pedukunan atau orang yang datang berdukun, atau orang yang melakukan sihir atau orang yang datang meminta tolong kepada tukang sihir. Barangsiapa yang datang kepada dukun dan membenarkan apa yang dikatakan dukun itu, maka sungguh ia telah kufur pada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW”.[HR. Al-Bazzar dengan sanad Jayyid]. Dari Wailah bin Asqa’ RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa datang kepada dukun menanyakan sesuatu kepadanya, maka tertutup taubat darinya selama empat puluh malam, dan jika ia mempercayai perkataan dukun itu, ia kafir”. [HR. Thabrani] Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi kejadian yang demikian, apalagi melibatkan kepala Negara, pejabat tinggi, atau siapapun, kecuali ia tidak komit dengan ketentuan Allah Swt dan Rasulullah SAW yang sudah sangat jelas dan tegas. Mereka yang berwenang tahu pula bahwa praktek seorang pintar, perdukunan, peramal nasib, atau paranormal yang meminta bantuan makhluk golongan jin dan syetan adalah kesyirikan yang sangan dimurkai Alllah Swt. Semoga Allah Swt mengampuni kita kita dan senantiasa terhindar dari kesyirikan. Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.S Darwin Chalidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.