Menurut berita, dikutip sedikit:
"Mereka itu sebenarnya bukan orang pintar tapi sebut saja dukun atau pawang 
yang ingkar karena menggunakan pertolongan makhluk jenis jin atau syetan untuk 
mendapatkan apa yang diinginkannya seperti menghalau hujan atau kononnya 
mencegah gangguan makhluk jenis lain atas manusia."

Padahal jembatan2 layang itu karya engineering dg teknologi modern. 
Pembangunannya sukses krn kepintaran manusia, bukan krn bantuan dukun2. Kalau 
hanya hujan....ya pakai payung, jas hujan, atau berteduh saja....gitu aja 'kok 
repot.
Kalau mau berlindung dari jin dan manusia jahat lain, baca surat Al-Falaq dan 
An-Nas.
Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65bdg

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: Darwin Chalidi <dchal...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 1 Nov 2013 10:00:21 
To: Rantau Net<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Astaghfirullah, Dukun Ikut Kawal SBY di Kelok Sembilan!

Astaghfirullah, Dukun Ikut Kawal SBY di Kelok Sembilan!

Oleh: Efki | 01 November 2013 | 07:14 WIB

Bila berita ini benar, kita harus segera istighfar untuk minta ampun pada
Allah Swt atas terjadinya suatu kesyirikan pada kunjungan Presiden SBY ke
Kelok Sembilan, Sumatera Barat.

Entah inisiatif siapa yang telah mengajak dua orang pintar sekali gus untuk
mengawal SBY dalam acara peresmian jembatan di tengah itu (baca disini).

Kita tidak perlu pula mereka-reka bagaimana dua orang yang dianggap pintar
itu telah hadir di sana, di luar tim paspampres dan aparat keamanan yang
pasti sudah terlatih dan professional.

 Yang jelas dari pandangan akidah, kehadiran mereka itu merupakan sebuah
kesyirikan yang nyata karena kita telah berusaha meminta pertolongan kepada
selain Allah Swt.

Mereka itu sebenarnya bukan orang pintar tapi sebut saja dukun atau pawang
yang ingkar karena menggunakan pertolongan makhluk jenis jin atau syetan
untuk mendapatkan apa yang diinginkannya seperti menghalau hujan atau
kononnya mencegah gangguan makhluk jenis lain atas manusia.

Sekilas kedengarannya oke karena dukun itu mengatakan bahwa berhasil
tidaknya pertolongan itu tergantung Allah Swt.

  Semua hal memanglah demikian, bahkan selembar daun yang gugur pun atas
sepengetahuan dan izin Allah Swt karena tanpa pawangpun, bisa hujan bisa
tidak dan yang bisa terganggu oleh jin atau syetan hanyalah manusia yang
lemah imannya.

Usaha manusia mengatasi kendala adalah dengan akal dan tenaga manusia,
dengan teknik dan peralatan, mempelajari perkiraan jadual hujan, dan
sebagainya.

Masalahnya disini adalah keinginan yang sebenarnya bisa dimohonkan langsung
kepada Allah Swt itu oleh siapa saja, telah dimintakan melalui perantara
dukun atau pawang yang meminta pula bantuan pula pada sesuatu selain Allah
Swt.

Para dukun itu di depan atau di belakang kita sudah pasti punya prosedur
dan syarat-syarat tertentu sesuai yang dikehendaki syetan atau jin
pembantunya itu.

Sudah pasti pula segala yang berkaitan dengan persyaratan itu tidak dapat
diterima syariat karena para pembantu dukun itu bukan makhluk yang beriman
pada Allah Swt.

 Perbuatan ini disebut syirik yang sangat dimurkai dan tidak akan diampuni
bila tidak segera taubat. Banyak sekali ayat Al-Quran yang melarang
kesyirikan; demikian pula hadits Rasulullah SAW yang melarang orang
berdukun.  Dapat kita kutip dua hadits diantaranya (
ahmadsudardi.blogspot.com):

Dari ‘Imran bin Hushain RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :”Tidak
termasuk golongan kami orang yang percaya tanda-tanda kesialan atau datang
bertanya kepada orang yang mempercayai tanda-tanda kesialan, atau orang
yang melakukan pedukunan atau orang yang datang berdukun, atau orang yang
melakukan sihir atau orang yang datang meminta tolong kepada tukang sihir.
Barangsiapa yang datang kepada dukun dan membenarkan apa yang dikatakan
dukun itu, maka sungguh ia telah kufur pada apa yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW”.[HR. Al-Bazzar dengan sanad Jayyid].

Dari Wailah bin Asqa’ RA, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “Barangsiapa datang kepada dukun menanyakan sesuatu kepadanya,
maka tertutup taubat darinya selama empat puluh malam, dan jika ia
mempercayai perkataan dukun itu, ia kafir”. [HR. Thabrani]

Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi kejadian yang demikian, apalagi
melibatkan kepala Negara, pejabat tinggi, atau siapapun, kecuali ia tidak
komit dengan ketentuan Allah Swt dan Rasulullah SAW yang sudah sangat jelas
dan tegas.

Mereka yang berwenang tahu pula bahwa praktek seorang pintar, perdukunan,
peramal nasib, atau paranormal yang meminta bantuan makhluk golongan jin
dan syetan adalah kesyirikan yang sangan dimurkai Alllah Swt.

  Semoga Allah Swt mengampuni kita kita dan senantiasa terhindar dari
kesyirikan.

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasiana menjadi
tanggung jawab Kompasianer (anggota Kompasiana) yang
menayangkannya.Kompasiana tidak bertanggung jawab atas validitas dan
akurasi informasi yang ditulis masing-masing kompasianer.S

Darwin Chalidi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke