Internasional Sebut Penolakan Siloam Sebagai Gerakan Anti Kristen

kasurau - Penolakan terhadap Rumah Sakit Siloam, bisnis milik James T Riady di 
Kota Padang ternyata menarik dunia Internasional. Sayangnya ketertarikan ini 
disalahgunakan sebagai isu SARA dengan menyebut penolakan terhadap Siloam 
tersebut sebagai gerakan anti-Kristen.

Sebagaimana di kutip dari asianews, menyebutkan bahwa kelompok anti kristen di 
Sumatera Barat semakin bertambah dn Forum Masyarakat Minangkabau termasuk di 
dalamnya. 

"Kelompok anti-kristen semakin bertambah di kota Padang, ibu kota provinsi 
Sumatera Barat. Belakangan ini, banyak kelompok-kelompok islam, termasuk Forum 
Masyarakat Minangkabau, telah melakukan demo dan menyelenggarakan konferensi 
pers yang menyatakan penolakan keras terhadap upaya kristenisasi daerah 
mereka." sebagaimana dikutip dari asia news (13/11/2013)

Tentu saja hal ini adalah pembahasan yang sangat keliru. Apalagi di akhir 
berita asianews mengatakan bahwa kelompok anti kristen ini semakin menjadi-jadi 
dari tahun ke tahun, hingga adanya terjadi tindak kekerasan dengan contoh 
gereja kristen di Bogor yang beberapa kali mendapatkan serangan.

"Ini bukanlah kejadian yang tersembunyi, bahkan sudah tersebar kemana-mana. 
Aktifitas para muslim anti kristenisasi ini semakin menjadi-jadi dari tahun ke 
tahun di seluruh penjuru Indonesia. Sehingga, komunitas katolik dan protestan 
menjadi korban kekerasan ketika sebagian kelompok muslim bertindak tanpa 
toleransi kepada mereka. Seperti yang terjadi di Bogor, salah satu gereja 
disana telah puluhan kali menjadi sasaran serangan." di akhir berita asia 
menambahkan.

Jika dicermati, terdapat beberapa kekliruan di sini. Menyebut pencegahan 
kristenisasi yang dilakukan oleh MUI, ormas islam dan tokoh-tokoh agama islam 
sebagai gerakan anti kristen tentu saja salah besar. Penolakan terhadap 
kristenisasi ini telah terjadi sejak lama dan mendapatkan perhatian tokoh-tokoh 
besar seperti Buya Hamka dan M. Natsir.Hal ini bukanlah gerakan anti kristen, 
tapi upaya penolakan terhadap gerakan kristenisasi yang dilakukan secara tidak 
benar dan tentu saja hal ini meresahkan. 

Dalam hal ini Buya Hamka mengatakan  ketika menjadi khatib hari raya Id Fitri 
tahun 1969 dihadapan Presiden Soeharto “Tapi kalau ada usaha orang supaya kita 
berlapang dada, jangan fanatik, lalu tukarlah kepercayaan kepada Tuhan Yang 
Maha Esa itu dengan tuhan yang maha tiga, atau berlapang dadalah dengan 
mengatakan bahwa Nabi kita adalah nabi palsu dan perampok di padang pasir, atau 
kepercayaan kita kepada empat kitab suci; Taurat, Zabur, dan Injil dan 
Al-Qur’an, lalu disuruh berlapang dada dengan mendustakan Al-Qur’an, maaf, 
seribu kali maaf, dalam hal ini kita tidak ada toleransi!"

Kemudian begitu pula dengan M. Natsir yang merupakan pendiri Dewan Dakwah Islam 
Indonesia (DDII) mengatakan pada khutbah Id Fitri pada 1 Syawal 1837 H 
disekitar perbelanjaan Proyek Senen, Jakarta Pusat bahwa "Kita umat Islam tidak 
apriori menganggap musuh terhadap orang-orang yang bukan Islam. Tetapi tegas 
pula Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang kami untuk bersahabat dengan 
orang-orang yang mengganggu agama kami..." kata M. Natsir. M. Natsir juga 
menjelaskan  "Ada baiknya kita berbicara berpahit-pahit. Yakni, yang demikian 
tidak akan dapat kami lihatkan saja sambil berpangku tangan. Sebab kalaulah ada 
suatu harta yang kami cintai lebih dari segala-galanya itu, ialah agama dan 
keimanan kami. Itulah yang hendak kami wariskan kepada anak cucu dan keturunan 
kami. Harta ini kami diwajibkan Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menjaga dan 
melindunginya, sampai dia selamat dan aman, dan jadilah agama itu karena Allah 
semata-mata. Kalau bisa dengan teman bersama-sama, kalau tidak seorang diri 
sebatang kara..." sebagai bentuk keprihatinan M. Natsir terhadap upaya-upaya 
kristenisasi yang telah dilakukan.

Ucapan dua tokoh besar Sumatera Barat ini mempertegas bahwa, ummat muslim 
Sumatera Barat tidaklah anti kristen sebagaimana yang dituduhkan. Tapi ummat 
muslim mencoba menghadap upaya-upaya kritenisasi yang tak sesuai dengan 
nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat minang "Adat Basandi Syarak, Syarak 
Basandi Kitabullah". Tentu siapa saja tidak akan merasa nyaman apabila ada yang 
mengusik agama seseorang, keluarga, saudara, atau teman-temannya dilakukan 
dengan cara-cara yang tidak dibenarkan.

Penutup berita dari media online asianews juga dinilai berlebihan dan ada upaya 
adu domba. Penyerangan gereja di Bogor yang katanya dilakukan puluhan kali itu 
tidaklah benar. Yang ada penolakan terhadap gereja Yasmin yang memang ijinnya 
dicabut oleh Pemerintah daerah karena diduga melakukan pelanggaran sesuai 
dengan laporan-laporan masyarakat.

Ummat muslim Minang perlu mempertegas bahwa ini bukanlah upaya anti kristen 
tapi Minang menolak adanya misi-misi terselebung dilakukan sebagai upaya 
kristenisasi yang dapat mengusik kerukunan dan sosial masyarakat Minang. 
Apalagi islam tidak pernah melarang melakukan hubungan muamalah dengan agama 
lain, tapi lain halnya jika hal tersebut telah masuk dan mengusik ranah akidah 
seorang muslim.

Wallahualam 

sumber :

1. 
http://www.asianews.it/news-en/West-Java:-Islamists-against-Christian-businessman-accused-of-proselytising-29536.html
2. http://www.kasurau.com/2013/11/buya-hamka-dan-sikap-tegasnya-terhadap.html
3. http://www.kasurau.com/2013/11/natsir-dan-sikap-melawan-kristenisasi.html
Sent from my BlackBerry® smartphone from DiGi. Kota Damansara Kuala Lumpur 
Malaysia

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke